BIM Berbagi

BIM Berbagi

Sabtu, 06 November 2021

Personaliti Plus

MELANKOLIS – Si Sempurna

Si melankolis merupakan orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis, penakut, dan kaku. Simak kelebihan dan kekurangannya, Yuk!

Sisi kelebihan dari Si Sempurna

Melankolis, merupakan orang yang pemikir, sensitif, romantis, dan teratur. Si melankolis mempunyai rasa empati yang tinggi. Tidak jarang kalau ada teman yang ada masalah dialah orang pertama yang merasakanya bahkan menjadi pendengar yang baik selain berempati. Si Melankolis juga romantis banget lho! Jago bikin puisi. Orang bertipe ini cenderung mempunyai rasa seni yang tinggi, suka akan gambar, grafik, cukup berbakat menjadi seorang seniman entah musik atau pelukis. Mereka juga terkadang suka sekali namanya berkorban, bahkan mengorbankan diri mereka sendiri demi orang lain, tidak suka menonjolkan diri a.k.a low profile, lebih memilih bekerja dibalik layar, sepertinya nggak mau terkenal.

Sisi kekurangan dari Si Sempurna

Walau banyak sisi baik dari melankolis, tapi tipe melankolis juga punya banyak kelemahan, karena tipe ini orangnya super sensitif, suka sama yang namanya menyendiri, kadang juga terjebak di masa lalu dengan ratusan kisah sedih sambil meratapi nasib dan suka membesar besarkan masalah. Melankolis umumnya tertutup, kalau ada masalah biasanya diumpetin, kalaupun di-share, hanya dengan orang yang paling dipercaya mungkin keluarga ataupun teman. Mereka juga kadang suka meremehkan diri mereka sendiri, padahal apa yang dikerjakannya mungkin lebih bagus dengan orang lain, melankolis juga takut akan kegagalan intinya pikirannya cepat negatif dan mudah untuk merasa nggak ada motivasi. Satu lagi, mereka juga idealis, kalau ngerasa sesuatu gak sesuai kehendaknya mereka kadang suka ngedumel.

PLEGMATIS – Si Pecinta damai

Sisi kelebihan dari Si Pecinta Damai

Orang plegmatis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti tidak suka terburu-buru, tenang, tidak mudah dipengaruhi, setia, dingin, santai dan sabar. Kaum plegmatis ini umumnya menghindari konflik a.k.a netral, bagi mereka perdamaian adalah yang paling penting. Mereka juga baik hati, pribadinya tenang rendah hati dan juga penyabar, terlihat kalem. Banyak dari tipe Plegmatis mempunyai daya humor yang tinggi, menyenangkan untuk diajak bergaul. Si plegmatis ini cenderung tipe pendengar

Sisi kekurangan dari Si Pecinta Damai

Biasanya nih orang plegmatis ini orangnya simple, nggak mau melibatkan diri dalam konflik sekalipun konflik dalam dirinya sendiri. Dengan kata lain yg mudahnya aja deh, kalau ada yang mudah ngapain dipersulit, kalau disuruh mengambil keputusan sering kali melakukan penundaan. Jadi punya temen plegmatis kayak gini keknya  dicambukin dulu biar jalan,  apalagi sifat nggak bersemangat dan malesnya juga nggak ketulungan. Selain males, suka menunda nunda dan ambil enaknya ternyata mereka juga kikir, sedikit egois dan penakut.

SANGUIN – Si Superstar

Sisi kelebihan dari Si Superstar

Orang sanguinis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti hidup mudah berganti haluan, ramah, mudah bergaul, lincah, periang, mudah senyum, dan tidak mudah putus asa. Selalu periang dan penuh pengharapan, menganggap segala sesuatu yang dihadapi amat penting, tapi segera dapat melupakannya sama sekali sesaat kemudian. Ia ingin menepati janji-janjinya tapi gagal melaksanakan keinginannya itu sebab ia tidak cukup berminat untuk menolong orang lain. Ia adalah seorang penghutang yang jelek yang terus menerus minta waktu untuk membayar. Ia amat luwes, pandai bergaul, periang.

Namun, ternyata orang sanguis terkenal dengan banyak omongnya, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mengusasai pembicaraan. Sanguis memiliki hasrat untuk bersenang senang yang tinggi, mereka suka akan ketenaran, perhatian, kasih sayang, dan dukungan dari orang lain. Tipe sanguis juga memiliki rasa optimistis yang tinggi, humoris dan mudah bergaul. Emosi mereka juga seperti Plegmatis yaitu cepat berubah, sesaat mereka bisa terlihat bahagia namun beberapa saat kemudian menangis bombay. Mereka juga senang mengutarakan joke sehingga membuat orang orang disekitarnya senang.

Sisi kekurangan dari Si Superstar

Negatifnya, orang tipe sanguis umumnya berfikiran pendek, sulit berkonsentrasi dan tidak teratur. mereka dapat stres jika terjebak dalam situasi yang mana hidupnya terasa tidak menyenangkan karna orang sanguis takut untuk tidak populer. Beberapa hal lainnya yang bisa jadi kekurangan Si Superstar, adalah sebagai berikut:

  • Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
  • Susah untuk diam, mudah bosan, dan mudah berubah-ubah
  • Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
  • Susah datang tepat waktu jam kantor
  • Prioritas kegiatan kacau
  • Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
  • Egoistis
  • Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
  • Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money

KOLERIS – Si Kuat

Orang koleris adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti hidup penuh semangat, keras, hatinya mudah terbakar, daya juang besar, optimistis, garang, mudah marah, pengatur, penguasa, pendendam, dan serius. Berkepala panas, mudah sekali dibangkitkan gairahnya, tapi mudah pula jadi tenang jika lawan yang dihadapinya mengaku kalah. Ia orang yang sibuk tapi tidak menyukai berada tepat di tengah-tengah kesibukan usaha sebab ia orang yang tidak tabah. Ia memilih untuk memberikan perintah-perintah tapi tidak mau diganggu dengan pelaksanaan dari perintah-perintah yang diberikannya itu.

Sisi kelebihan dari Si Kuat

Orang tipe ini biasanya suka mengatur dan memerintah orang, dia nggak mau ada orang yang berdiam diri saja sementara dia sibuk kerja/beraktivitas. Ia menyukai jika dipuji di depan umum. Ia menyukai penampilan, kemegahan dan formalitas, ia penuh dengan kebanggaan dan cinta diri sendiri. Ia kikir, sopan tetapi dengan caranya sendiri. Ia sakit hati luar biasa jika orang lain menolak untuk ikut kepemimpinannya. Orang koleris suka akan tantangan, dan mereka juga tegas. tak heran banyak dari usahanya yang sukses karna memang sifatnya yang juga pantang menyerah dan jarang mengalah.

Sisi kekurangan dari Si Kuat

Sisi negatifnya, mereka orang yang tidak sabaran, segalanya harus cepat karna memang sifat keproduktivitasnya yang tinggi. Mereka juga gampang sekali marah, dan suka berprilaku kasar. Jadi, kalau nemu temen kerjanya uring uringan, suka berkata kasar dan gampang marah, dialah Koleris. Mereka juga suka akan kontoversi dan pertengkaran, bertolak belakang dengan dengan plegmatis yang cinta damai. Sifat mereka juga kurang bersimpatik dengan sesama suka memanipulasi orang lain dan memperalat orang lain dan juga kalau salah, susah banget meminta maaf. Orang koleris sedikit mirip dengan sanguis mereka gampang bergaul dan optimistis. mereka juga bisa berkomunikasi dengn baik dan terbuka dengan orang lain, hmm tipe orang seperti ini cocok sebagai pemimpin.

Nah, gimana? Sudah lebih kenal kan? Anda termasuk tipe yang mana ?


Dari Berbagai Sumber.


Minggu, 29 Agustus 2021

Khalid Bin Walid, Inspirator Aktivis Dakwah

       Khalid, pedang Allah yang terhunus

Perjalanan hidup dan pesan spiritual yang tersirat dalam kisahmya, sangat menggugah jiwa untuk meluruskan niat perjuangan bagi seorang Da'i.

Khalid Bin Walid, adalah panglima perang pilih tanding yang tak pernah terkalahkan dalam memimpin peperangan, baik di masa jahiliyah maupun saat ia sudah berhijrah memeluk Islam.

Kekalahan pasukan Muslim di perang Uhud adalah salah satu contoh strategi jitu Khalid bin Walid yang saat itu masih memimpin pasukan kafir Quraisy melawan pasukan Muslim. 

Selain karena ketidaktaatan pasukan pemanah atas pesan Rasulullah agar tidak meninggalkan posisinya dalam keadaan apapun, akhirnya kecerobohan itu berakibat fatal.

Pasukan Muslim yang saat itu sudah diujung kemenangan, harus menelan pil pahit saat sebagian pasukan Muslim sibuk dengan Ghonimah atau rampasan perang, termasuk pasukan pemanah yang berada di bukit untuk berjaga-jagapun ikut turun mengumpulkan Ghonimah. Saat itulah Khalid beserta pasukan berkudanya memutar arah dan menyerang pasukan pemanah Muslim dari atas bukit dan terjadilah kondisi yang berbalik 180⁰, pasukan Muslim kocar kacir hingga banyak yang syahid saat itu.

Atas ijin Allah Azza wa Jalla pasca perang Uhud Khalid bin Walid justru masuk Islam, dan selanjutnya bergabung dengan pasukan Muslim. 

Dengan keahlian perangnya tersebut Khalid sering dipercaya memimpin pasukan saat terjadi peperangan melawan kaum kafir, hingga Rasulullah wafat dan estafet kepemimpinan bersambung ke sahabat Abu Bakar, dan sampailah ke kekhalifahan itu kepada sahabat Umar setelah Khalifah Abu Bakar wafat.

Saat Khalifah Umar memimpin, suatu ketika posisi panglima perang yang saat itu dipegang oleh Khalid bin Walid digantikan oleh sahabat yang lain atas perintah Umar dengan alasan agar tidak terjadi pengkultusan kepada Khalid. Dan pergantian itupun dilakukan ditengah pertempuran yang di pimpin Khalid bin Walid saat itu.

Diluar dugaan Khalid yang sudah tidak memimpin pasukan, tetap berperang dengan penuh semangat dan menerjang musuh dengan gagah berani tanpa sedikitpun terpengaruh dengan peristiwa pergantian panglima atas dirinya.

Kejadian ini membuat heran beberapa sahabat yang lain, hingga seorang sahabat bertanya, "hai Khalid, bukankah kau telah diganti sebagai panglima perang, dan menjadi prajurit biasa, kenapa masih berperang dengan penuh semangat seolah tidak terjadi apa-apa denganmu ?"

Jawaban tak terduga keluar dari lidah sang pedang Allah yang terhunus itu, "saya berperang karena Allah, bukan karena Umar", singkat dan jelas hingga membuat sahabat yang bertanya tak mampu lagi berkata-kata dengan jawaban Khalid tersebut.

Kisah Khalid bin Walid seharusnya bisa dijadikan contoh terbaik saat seorang Da'i atau para aktivis dakwah dimanapun berada.

Bergerak dan berjuang karena Allah, bukan karena manusia, bukan karena pimpinan, bukan karena keuntungan tertentu atau maksud tertentu. Jika sikap itu bisa merasuk kedalam hati sanubari setiap aktivis dakwah, niscaya ia tak akan merasa kecewa dimanapun ia ditempatkan. Karena hanya ridho Allah Azza wa Jalla yang diharapkan.

30 Agustus 2021

KMJ














Rabu, 04 Agustus 2021

Meriset & Memonitoring Diri sendiri

            Screenshot Saat Ngaji online

Kemanapun melangkah, sejauh apapun berkelana, pada akhirnya harus menentukan pilihan terbaik dari yang baik.

Diantara banyak pilihan, mana yang harus diutamakan, maka pilihan ini yang paling relevan, paling masuk akal dan paling terasa menjiwainya.

Pilihan ini tidak sulit karena semua baik, hanya menentukan yang terbaik dari yang baik.

Setelah melalui banyak pertimbangan dan seleksi yang panjang, akhirnya pilihan itu tertuju kepada dunia pendidikan.

Dunia pendidikan ini mengasyikkan bagi yang bisa merasakan dengan rasa penuh penjiwaan.

Sudah dicoba beberapa pilihan, mulai dari olahraga, politik, bisnis dan pendidikan. Tampaknya dunia pendidikan menjadi pilihan yang paling menentramkan.

Olahraga, mulai dari sepakbola dan pencak silat yang memang hobby sejak kecil, namun prestasi pencak silat ini hanya terhenti sampai kejuaraan tingkat kabupaten dan tak diteruskan sampai ke jenjang kepelatihan. 

Sedangkan sepakbola hanya sekedar hobby melepas kepenatan dan tak berprestasi kecuali hanya sekali-sekalinya pernah bertanding resmi melawan beberapa pemain Persita yang ikut tanding tarkam di Tangerang.

Politik, benar kata beberapa orang bahwa politik itu penuh intrik dan tipudaya. Mencoba berselancar di sektor ini mulai aktif di serikat dulu hingga sempat menjadi ketua Pimpinan Unit Kerja tingkat Perusahaan dengan 1000 an anggota, sudah cukup melelahkan, lelah badan, lelah hati dan lelah pikiran.

Meski berpotensi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih menantang, rasanya hati dan pikiran ini selalu bergejolak untuk lebih baik di tinggalkan.

Bisnis, Sudah mencoba berbagai macam bisnis, mulai dari jualan gorengan, es kelapa, es cendol, klomang, nasi uduk, bakso, kantin sekolah, jualan pakaian,  multi level marketing, asuransi dan lain sebagainya sampai proyek subhat dari jalur kementerian. 

Semua itu intinya palugada = apa Lu minta gua ada, ternyata tak ada satupun yang mampu dikembangkan dengan baik.

Proses itu cukup menyita waktu dan perhatian wabilkhusus soal menyita kelelahan yang luar biasa mengejar dunia, yang pada akhirnya sangat mempengaruhi ketenangan dalam beribadah, kekhusyukan yang tak pernah benar-benar khusyuk. Tak terasa usia sudah beranjak senja.

Akhirnya pilihan itu harus di ambil. Bisnis sekedar untuk menambah penghasilan agar cukup untuk membiayai anak-anak sekolah, cukup untuk kebutuhan sehari-hari, cukup untuk mencicil hutang agar saat meninggalkan dunia ini, mati dengan tenang tanpa beban hutang. Dan satu impian semoga bisa terkabul dan diijabah oleh Allah Subhanahu wata'ala, Pesantren Tahfidz Qur'an.

Syukur-syukur bisa bersedekah tanpa harus berpikir mau ngasih berapa, kalau bahasa anak sekarang losdol dalam bersedekah, wis Ra mikir, sedekah ya sedekah aja, berapa adanya keluarkan losdol.

Olahraga, yang penting cukup untuk kebutuhan kebugaran dan menjaga imunitas tubuh saja biar bisa selalu prima saat beraktifitas.

Politik, dunia ini sepertinya sedikit demi sedikit mulai harus di tinggalkan, biarlah mereka yang hati dan jiwanya kuat untuk menahan beban yang sungguh dahsyat menggoncang semua sektor kehidupan ini. Mereka yang Sholeh dan tegar menghadapi fitnah yang tak pernah berhenti mengejar, semoga mereka selalu dalam lindungan Dzat yang maha Perkasa Allah Subhanahu wata'ala. 

Kerapuhan ini tak mampu mengarungi dunia perpolitikan sepenuh hati. Dunia politik ini tak lagi menarik hati dan pikiran untuk mengolah sepenuhnya.

Pada akhirnya runtutan perjalanan ini harus sampai ke penghujung pilihan yang semoga bisa mengantarkan kebahagiaan hati dan kejernihan pikiran, bisa membahagiakan jiwa dan raga di dunia dan Akherat, bisa setidaknya berkontribusi untuk perubahan peradaban anak manusia di akhir zaman yang serba tidak menentu ini untuk tetap tegar dengan keimanan dan Tauhid yang benar.

Meski tak terlihat nampak di permukaan, pilihan ini semoga terlihat jelas oleh langit dan para Malaikat yang mencatat, menjadi asbab diampuninya dosa dan kesalahan yang sudah menggunung dan menjulang. Semoga pilihan yang tidak banyak orang memilih ini, justru menjadi jalan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata'ala, Tuhan semesta alam.


Tangerang, 5 Agustus 2021
Menjelang peringatan kemerdekaan Indonesia ke-76


Kang Mul Jozz
Berkelana menuju Surga-Nya

Kamis, 22 Juli 2021

Eneng

                    Foto hanya ilustrasi

"Neng, cepetan berangkat keburu siang nanti", teriak nenek Jujuk

"Iya nek, ini juga dah siap-siap", Jawab Eneng agak sedikit cemberut.

"Kamu kenapa cemberut begitu, marah sama nenek ?", nenek Jujuk terlihat nggak suka cucunya menyiapkan dagangan sambil menggerutu.

"Kalau kamu males jualan bilang aja, biar nenek aja yang jualan, nenek masih kuat koq, biar sudah uzur juga", Nada suara si nenek makin meninggi.

"Bukan begitu nek, Eneng nggak marah koq sama nenek, justru malah kasian, udah semaleman nenek bikin kripik sama bakpaw, masa masih harus jualan lagi", jawab Eneng mendinginkan suasana pagi yang memang masih dingin.

"Terus kenapa kamu cemberut begitu ?", tanya nenek Jujuk penasaran.

"Sudah hampir 2 Minggu ini jualan nggak pernah habis nek, Eneng kasian sama nenek, sudah bikin capek-capek tapi lakunya cuma sedikit", jelas Eneng ke neneknya. 

Sejak adanya  PPKM (Pemberlakuan Pembantasan Kegiatan Masyarakat), para pedagang kaki lima yang mangkal di alun-alun kota selalu kucing-kucingan dengan aparat. Termasuk si Eneng yang jualan kripik dan bakpaw bikinan neneknya.

Eneng anak Yatim piatu yang sejak SD kelas 4 sudah di tinggal oleh kedua orangtuanya, Bapaknya meninggal dunia kecelakaan saat bekerja sebagai kuli bangunan, selang beberapa bulan ibunya menyusul karena ada gangguan pernafasan dan tidak tertolong.

Sejak saat itu, Eneng ikut bersama neneknya di pinggiran kota Tangerang. Neneknya, emak Jujuk atau sering di panggil nenek Jujuk adalah seorang pedagang kripik dan bakpaw yang mangkal di alun-alun kota Tangerang. 

Setiap malam nenek Jujuk bangun dini hari, jam 3 untuk membuat sendiri kripik singkong dan bakpaw, paginya ia jajakan di alun-alun kota sampai siang, kemudian siangnya ia berkeliling untuk menghabiskan sisa dagangannya.

Sejak Eneng ikut nenek Jujuk, Semua biaya sekolah Eneng di tanggung oleh neneknya dari hasil jualannya tersebut. Dari SD kelas 4 sampai sekarang Eneng sudah kelas 9 SMP, nenek rutin membayar biaya-biaya sekolah Eneng dan uang jajannya tiap hari.

Meski di sekolah negri yang memang gratis SPP, tapi ada saja biaya yang harus dibayar, misal beli buku atau seragam sekolah, atau tugas online dari sekolah. Nenek harus beliin hp Eneng dan sekaligus paketnya buat belajar daring, sejak wabah corona melanda negri ini.

Nenek Jujuk mengajari Eneng jualan sejak kelas 6 SD, jadi pas masuk kelas 2 SMP, Eneng sudah berani jualan sendiri menggantikan neneknya yang semakin renta dan sering ngos-ngosan jika harus berjalan jauh menggendong dagangannya. Sejak itu Enenglah yang meneruskan jualannya.

"Emang kenapa koq nggak habis dagangan ?", Tanya nenek Jujuk penasaran.

"Sekarang kan ada peraturan PPKM nek", jawab Eneng singkat.

"Apaan itu PPKM ? nyusahin  orang jualan aja", tanya nenek agak ketus.

"Gini nek, untuk memutus penyebaran virus covid, pemerintah bikin peraturan, namanya PPKM, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, jadinya yang jualan di alun-alun juga di batasi, nggak boleh lagi jualan disana",  jelas Eneng kepada neneknya.

"Terus selama ini kamu jualan dimana ?", Tanya nenek Jujuk penasaran.

"Eneng jualan di pinggiran alun-alun nek, mepet sama perkantoran, nanti kalau ada aparat, Eneng buru-buru lari sambil bawa dagangan ngumpet ke gang-gang di sekitar alun-alun", jawab Eneng bersemangat.

"Ya Allah Neng, kasian amat kamu nak", tak terasa air mata nenek Jujuk mengalir di pipinya yang mulai keriput. Ia mengusapnya dan tak bisa lagi berkata apa-apa.

Melihat hal itu, Eneng segera mendekati neneknya yang terlihat pasrah dengan nasib yang menimpa mereka. Sambil memeluk nenek kesayangannya itu Eneng mencoba menenangkan neneknya, 
"nggak apa-apa nek, tenang aja, Eneng masih bisa koq, Eneng masih kuat njualin dagangan nenek, nanti kalau nggak jualan, kita mau makan apa ? bayar keperluan sekolah pake apa ?, Pokoknya nenek tetap bikin dagangan, Eneng yang jualin, ya !", Pinta Eneng kepada neneknya.

"Iya, tapi kasian kamu neng, jualannya harus kejar-kejaran sama petugas", jawab Nenek.

"Nggak apa-apa, petugas juga hanya menjalankan tugas nek, yang nyusahin kita itu yang bikin peraturan nek, PPKM itu artinya Para Pedagang Kembali Mumet", sambil tersenyum memeluk erat neneknya yang juga malah tertawa mendengar kata-kata Eneng memplesetkan singkatan PPKM untuk menghibur diri.

Akhirnya kedua nenek dan cucu itu kembali melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing, nenek Jujuk mengupas singkong, sementara Eneng bersiap berangkat untuk jualan di pinggiran alun-alun kota sambil membawa buku untuk belajar daring di sana. Jualan sambil belajar daring.

TAMAT

Rabu, 21 Juli 2021

Wanita Halalmu


Wanita Halalmu 

Tahukah bahwa dari Miliaran wanita yang hidup di dunia saat ini, istri adalah wanita satu-satunya yang ketika dengan yang lain berdosa, maka dengan istri berpahala, ketika dengan wanita lain haram, maka dengan istri jadi halal. Dan juga berlaku bagi yang poligami beristri dua, tiga atau empat (Matsna wa tsulatsa wa ruba'a).

Pernahkah terbayangkan bahwa saat bersama istri, banyak amal shodaqoh, amal ibadah dan hal bermanfaat lainnya yang tak bisa dilakukan di luar sana. 

Berapa sering para suami memarahi istri hanya karena hal sepele, hingga membuat meleleh air matanya, hancur hatinya, saat mata tajam sang suami menatapnya penuh emosi, dia hanya tertunduk ketakutan menahan kegundahan hati, hancur luluh tak terperikan.

Padahal dialah wanita halal satu-satunya atau dua-duanya dan seterusnya bagi yang poligami, yang bersamanya, banyak pahala ibadah sepanjang mengarungi bahtera rumah tangga. Hal yang terkadang luput dari renungan kita para suami.

Ketika syariat poligami dilegalkan,
Banyak pria yang berkhayal, alangkah indah seandainya ........ Khayalan itu terucap saat para suami berbincang tentang poligami, tersenyum, tertawa, saling bully tapi tak pernah berani.

Tetapi kemudian khayalan itu buyar karena istrimu memprotesmu, "aku nggak mau di madu", katanya ........nah !

Taukah engkau hai para suami, bahwa kata poligami itu sungguh sangat mengiris hati para istri, terkecuali wanita yang sudah menduduki Maqom tertentu yang sudah siap untuk berbagi suami.

Dari sekian Miliar wanita di dunia ini, istri adalah wanita yang mendatangkan banyak pahala, sedangkan dengan wanita lain mendatangkan banyak dosa. 

Pepatah Jawa bilang "Garwo = sigaraning nyowo" artinya istri adalah sebagian nyawa dari suami, yang dengannya suami bisa menjadi termotivasi untuk bekerja, beramal dan bersosialisasi.

Dibalik kesuksesan suami, ada do'a dan kesabaran istri yang selalu menanti.

Renungan KMJ

Sabtu, 10 Juli 2021

Pedagang kaki 5 pengen punya Pesantren ? mimpi !!!! #irsyadul'ibad #pin...



Mission Posible

Seorang pedagang kaki lima yang berjualan nasi uduk di depan gerbang Perumahan Gardenia 1 Citra Raya Tangerang mempunyai impian yang luar biasa, apa impiannya ?
Mempunyai Pesantren Tahfidz Al-Qur'an.

Apa dan bagaimana yang akan di lakukannya ?
Simak baik-baik di channel youtube Kang Mul Jozz.

Kamis, 24 Juni 2021

Cara Melepas Ketergantungan Game online untuk anakku

                        Foto hanya ilustrasi

"Afnan, sudah mas main gamenya" setengah berteriak istriku memanggil anak ketiga kami, laki-laki satu-satunya anak kami. Karena ketiga saudaranya perempuan semua.

"Ya sebentar lagi mi" jawab Afnan sambil terus memainkan free Fire di tangannya. Permainan game online yang di gandrungi anak-anak seusianya sampai anak-anak remaja bahkan orang dewasa.

"Sudah lewat waktu main HP nya ya, berhenti nggak" suara istriku makin keras berusaha menghentikan keasyikan anak laki-lakinya memainkan permainan yang memacu adrenalin itu.

"Iya-iya sebentar, dikit lagi" pinta Afnan mencoba bernegosiasi meminta tambahan waktu.

"Stop nggak ?" Sambil mendekat istriku mengeluarkan jurus pamungkasnya untuk menghentikan permainan syetan itu. ....ih sadis amat, sampai di bilang permainan syetan ?

Kami sekeluarga sepakat bahwa game online semacam Mobile Legend, Free Fire, PUPG dan sejenisnya adalah permainan syetan yang harus di jauhi, karena benar-benar melalaikan. Lalai dengan belajar, lalai sholat, lalai pekerjaan dan lalai segala hal. 

Makanya saat ada seorang pejabat yang menggalakkan turnamen Mobile Legend, kami heran, "koq ada ya pejabat yang berpikir seperti itu, apa tidak memikirkan dampak negatifnya ke anak-anak dan generasi muda kita ?".

Dengan kejadian ribut-ribut antara anak dan orangtua karena masalah game online, menuntut kami berpikir, bagaimana caranya menghentikan atau setidaknya mengurangi anak-anak main game online yang melalaikan itu ?

Akhirnya tercetuslah peraturan penggunaan HP. Diantara peraturan yang kami sepakati adalah :
1. Anak-anak belum dibelikan HP atau tidak boleh memiliki HP sebelum mempunyai penghasilan sendiri.
2. Jika ingin memainkan HP, boleh meminjam HP Abi atau HP Ummi dengan beberapa ketentuan :
a. Afnan sebagai anak laki-laki, bisa pinjam HP Abi Jika sholat 5 waktu (Isya, Subuh, Dhuhur, Ashar dan Maghrib) sholat di masjid. Jika absen salah satu (tidak di masjid), maka hari itu tidak boleh meminjam HP Abi.
b. Jika mau meminjam HP Ummi, maka harus membaca 2 halaman terakhir bacaan Iqro nya atau buku Irsyadul 'ibad karya pak Nana Sumarna, SPd.I atau setoran hafalan surat juz 30.
c. Kakak Nadya yang sedang liburan dari Pondok Pesantren, boleh meminjam HP Abi setelah membantu Ummi menyelesaikan pekerjaan rumah seperti : memasak, mencuci piring, mencuci baju, menyetrika, nyapu atau ngepel.
d. Kakak Nadya boleh meminjam HP Ummi setelah selesai setoran hafalan minimal 1/2 juz atau tilawah minimal 1 juz.
e. Jika ketentuan itu tidak di lakukan atau persyaratan itu tidak di laksanakan, maka hari itu tidak ada yang boleh meminjam HP.

Deal !
Alhamdulillah, dengan kesepakatan itu kami sedikit bernafas lega setelah sebelumnya kami harus berpikir keras, bagaimana cara untuk mengurangi ketergantungan anak bermain HP saat liburan sekolah dan pesantren.

Ya .... Yang usia SD kecanduan game online, yang SMP  dan SMA kecanduan IG dan aplikasi sejenis tiktok dan lain-lain yang mereka merasa terhibur dengan memainkan media-media itu.

Zaman memang sudah berubah dan sekarang serba canggih, tak mungkin juga kita memproteksi anak-anak kita untuk tidak menggunakan benda modern itu, tugas kita sebagai orangtua adalah memandu mereka agar tidak terjebak dalam euforia kecanggihan teknologi dan melupakan kewajiban dasar sebagai manusia yang beriman untuk ibadah, bersosialisasi dan melaksanakan tugas yang semestinya dilakukan.

Selamat bereksperimen untuk mengatur penggunaan Handphone pada anak-anak Anda. Tentu akan lebih berat ketika anak-anak Anda sudah Anda berikan HP satu-satu dan disediakan WiFi unlimited.

"Sesungguhnya semua bayi dalam keadaan fitrah/suci (beriman kepada Allah), orangtuanya lah yang membuat dia Yahudi, Nasrani atau majusi” (Al-Hadits)

Kang Mul Jozz
Relawan Literasi Tangkab

Minggu, 13 Juni 2021

Takut Salah Tulis

                    Silahkan terjemahkan sendiri

Suatu ketika seorang teman bertanya, "kamu kader PKS kan ?"

"Iya" jawabku singkat

"Kenapa koq nggak pernah nulis tentang PKS, atau setidaknya memberitakan hal tentang PKS ?"

"Justru itu yang kutakutkan, aku takut salah tulis tentang PKS atau aku takut jika orang sudah tau kalau aku kader PKS, nanti kalau aku salah tulis atau salah sikap soal postingan-postinganku si medsos nanti khawatir orang menilai kesalahanku dihubungkan dengan PKS, padahal itu kesalahanku pribadi" jelaskan agak panjang.

"Makanya nulisnya yang bagus-bagus, bersikapnya yang baik-baik jangan sampai ada kesalahan" tegas temanku itu.

"Iya bang, tau kalau soal itu mah, tapi namanya manusia kan suatau ketika bisa aja salah, kita bukan Malaikat, bisa aja terpeleset kesalahan" jawabku diplomatis.

"Ya harus hati-hati, jangan sampai salah lah !" Cecarnya.

"Ya Allah Bang, namanya juga manusia biasa nggak mungkin lah bener terus, lurus terus, terkadang belok juga. Nah pas salah itulah saya khawatir kesalahan itu mencemarkan nama baik PKS, aku nggak mau itu terjadi Bang. itu dalam rangka menjaga nama baik PKS" kembali ku jelaskan apa yang ku maksud soal siakpku selama ini.

"Okey dech masuk akal. Tapi kalau bukan kader PKS yang memberitakan soal PKS, bukan kader PKS yang mempublikasikan sepak terjang PKS ke media sosial biar masyarakat juga tau tentang PKS, siapa lagi ?" Akhir pertanyaan temanku ini seolah menusuk ke jantung dan "makjleb".

Akhirnya harus ku akui logika temanku ini benar, kalau bukan Kader PKS yang memberitakan soal PKS, siapa lagi ?


Kang Mul Jozz
Relawan Literasi Kabupaten Tangerang

Jumat, 28 Mei 2021

Resensi Buku Karangan Sendiri

BUKU ANTOLOGI


Resensi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti Pertimbangan atau Pembicaraan tentang buku, mengulas buku.

Jenis-jenis resensi sendiri ada 3 antara lain :
1. Resensi yang bersifat Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan informasi tentang hal yang penting dari isi bukunya saja.
2. Resensi yang bersifat Evaluatif, yaitu resensi yang mengulas lebih dalam kedalam isi buku bab demi bab diulas dan diberikan evaluasi, dan diberikan penilaian kekurangan dan kelebihannya.
3. Resensi yang bersifat Informatif dan Evaluatif, yaitu perpaduan keduanya, mengulas hal yang penting di buku tersebut sekaligus memberikan penilaian kekurangan dan kelebihan isi buku tersebut.

Pada kesempatan ini saya akan meresensi buku karya saya dan teman-teman saya yang masih berbentuk buku antologi, yaitu buku yang di tulis oleh beberapa penulis dengan satu tema yang sama, namun isi tulisan antara penulis satu dengan penulis lainnya terpisah meskipun ada hubungannya atau bisa juga tulisan antara penulis satu dan lainnya tidak saling berhubungan.

Secara umum saya akan mengulas isi bukunya, namun secara spesifik saya akan meresensi tulisan saya sendiri sebagai bahan evaluasi untuk menulis buku berikutnya.

Ada 3 buku antologi tulisan saya yang akan saya resensi, diantaranya adalah :
                    
Buku Pertama
Pahlawan Dalam Hidupku


Judul buku.      : Pahlawan Dalam Hidupku
Penulis.            : 37 penulis yang terdiri dari Guru di seluruh Indonesia, kurator Raimundus Brian  P dan Sri Sugiastuti.
Penerbit.           : Oase Pustaka
Tebal halaman : 356 halaman
Kota terbit.       : Surakarta
Tahun terbit.     : Desember 2020

Sinopsis :
Buku ini berkisah tentang Pahlawan-pahlawan yang berjasa dalam kehidupan para penulisnya. Gambar sampul hanyalah ilustrasi, jika dulu saat penjajahan Belanda dan Jepang yang di sebut pahlawan adalah orang-orang yang berjuang untuk kemerdekaan Republik Indonesia, tetapi saat ini pahlawan itu bisa di artikan dalam arti yang sangat luas. Para penulis menceritakan dengan pengalaman masing-masing siapa pahlawan dalam kehidupan mereka, ada yang orangtuanya, ibu atau Bapaknya, ada yang Pakdenya atau Pamannya, Sahabatnya, bahkan ada yang orang lain seperti dokter dan lain-lain. 37 kisah pahlawan dengan cerita yang berbeda-beda tentu membuat Anda penasaran untuk membacanya, dengan tebal 356 halaman dan cwrita yang berbeda-beda dan merupakan kisah nyata semua, membuat Anda pasti penasaran untuk membelinya.

Kelebihan :
Buku ini mempunyai kelebihan kaya akan khazanah cerita dari masing-masing penulis yang berasal dari berbagai Propinsi di Indonesia, memang tidak mewakili semua Propinsi, tetapi cukup untuk dijadikan pelajaran hidup bagi pembacanya, betapa kita berhutang Budi kepada para pahlawan dalam hidup kita masing-masing. Disajikan dalam bahasa yang sederhana, namun imajinasi pembacanya seolah menempatkan yang ada di tulisan itu adalah saya.

Kekurangan :
Karena buku ini ditulis oleh para penulis pemula, jadi wajar jika masih banyak kekurangan dalam penulisan, misalnya salah penulisan, atau terkadang ada cerita yang kurang nyambung mungkin karena setiap penulis di batasi maksimal halaman sehingga cerita yang awalnya panjang di edit oleh editornya justru malah ada bagian yang tidak semestinya nyambung antara paragraf satu dan lainnya.


Buku Kedua
21 Kisah Penggugah Jiwa

Judul buku.      : 21 Kisah Penggugah Jiwa
Penulis.            : Ridwan Nurhadi Dkk
Penerbit.           : CV Oase Pustaka
Tebal halaman : 201 halaman 14cmx21cm
Kota terbit.       : Palur Wetan Mojolaban Sukoharjo
Tahun terbit.     : 2020
ISBN.                 : 978-602-457-669-1

Sinopsis :
Buku yang berisi 21 kisah penggugah jiwa dengan cerita yang berbeda-beda dan tema yang berbeda-beda. Ada yang menyampaikan kisah nyata apa adanya, ada yang bercerita kisah nyata yang di fiksikan dan ada juga yang berimajinasi dengan bukan dari kisah nyata. Para penulis di buku ini mampu membuat para pembaca meneteskan air mata karena terbawa emosi dan terharu dengan kisah-kisahnya. Para penulis benar-benar menulis dengan penuh penghayatan.

Kelebihan :
Membaca buku ini, pembaca diajak untuk masuk ke dalam alam bawah sadar, bagaimana kisah ini benar-benar nyata terjadi dan seolah pembaca melihat sebuah tayangan video berjalan karena runtutnya tulisan yang apik di sajikan oleh para penulisnya. Membaca buku ini berulang-ulangpun seolah tak mengalami kebosanan karena ceritanya yang menarik.

Kekurangan :
Dengan sampul yang menarik, harapannya di sela-sela tulisan ada gambar, foto atau ilustrasi untuk menggambarkan kisah yang terjadi sesungguhnya, sayangnya gambar-gambar tersebut tak ditemukan di buku ini.


Buku Ketiga
Surat Cinta untuk Sahabat

Judul buku.      : Surat Cinta Untuk Sahabat
Penulis.            : Ridwan Nurhadi, Mulyono, Fathurrahman, Jajat Suharto dan Ilham Pambudi.
Penerbit.           : Gemala dan BIM Berbagi
Tebal halaman : 134 Halaman
Tahun terbit.     : Januari 2021
ISBN.                 : 978-623-7754-96-1

Sinopsis :
Buku yang berkisah tentang perjalan beberapa orang yang mempunyai niat yang sama untuk bisa bermanfaat bagi orang lain di sekitarnya. Para penulis menyampaikan kisah dan perjalanan nyata dalam mewujudkan impian mereka, mulai dari nol sampai akhirnya impian itupun terwujud. Berkumpul dan menyampaikan ide, gagasan dan pendapat yang berbeda-beda dalam kurun waktu yang cukup lama 18 tahun tentu membutuhkan kesabaran dan Sling memahami satu sama lain. Dan di buku ini terungkap semua, bagaimana para penulis mampu melewati itu semua, sehingga mereka semua seperti Keluarga yang sebenarnya, tertawa, menangis, bersitegang satu sama lain dan bahkan ada yang hampir mengundurkan diri, namun itu urung dilakukan karena mempunyai tekad yang sama Agar hidup mereka bermanfaat untuk orang lain.

Kelebihan :
Buku ini bercerita tentang kisah nyata dari para penulisnya untuk bersama dalam satu wadah yayasan yang bergerak dalam bidang pembinaan dan pemberian beasiswa untuk anak-anak SMP dan SMA. Cerita di buku ini tentu saling melengkapi satu sama lain, karena memang mereka menceritakan perjalanan di bentuknya lembaga ini. Dengan gaya yang berbeda-beda justru menunjukkan keberagaman wawasan dan pengetahuan dari penulisnya. Anda bisa membacanya dan sekaligus ikut berpartisipasi dengan donasi di buku ini.

Kekurangan :
Buku ini bagi sebagian orang mungkin tak begitu merasa tertarik untuk membacanya karena di kemas untuk menceritakan lembaga yang terkadang ceritanya di ulang-ulang. Penulis yang satu sudah menulisnya, penulis yang lain menulisnya juga dengan gaya yang berbeda. Tetapi sebenarnya dengan cara seperti itu menguatkan kisah nyata di balik pendirian dan kiprah lembaga ini di tengah masyarakat.

BUKU ANTOLOGI

Minggu, 09 Mei 2021

Surau di Penghujung Ramadhan

        Surau di sebuah Kampoeng di Tigaraksa

Waktu di HP menunjukkan pukul 17.40 WIB, artinya sebentar lagi adzan Maghrib berkumandang, pertanda bahwa puasa hari ini akan segera usai, hari ke-27 Ramadhan 1442 H.

Rasanya baru kemarin kami berdo'a, ”Allahumm Bariklana fi rojab wa Sya'bana wa balighna Ramadhan", tapi hari ini sudah berada di penghujung bulan penuh berkah ini. Ada rasa sedih yang menggelayuti jiwa ini. Belum maksimal dalam meraih keutamaan ibadah Ramadhan, ia sebentar lagi meninggalkan kita.

Segera kucari warung makan terdekat untuk persiapan berbuka puasa, hampir semua rumah makan khususnya yang menyajikan ayam bakar, ayam goreng, sambel pedas, pecel ayam di penuhi para pengunjung, beda dengan warung Padang dan warteg yang relatif biasa saja dan cenderung sepi. Aku memilih melipir ke warung bakso, cari yang berkuah dan hangat-hangat.

Sambil menunggu Adzan berkumandang, aku pesan seporsi mie ayam dan Setengah porsi bakso. Kurang dari 5 menit pesananku sudah terhidang di meja, namun aku belum menyentuhnya, "sabar dulu nunggu adzan" bisikku dalam hati.

Beberapa kali kutanyakan ke Mas tukang bakso, "Sudah Adzan belum mas ?"

"Ooo sudah barusan pak, silahkan berbuka" jawab Mas tukang bakso dengan sopan.

Segera kulahap semangkok mie ayam plus bakso dan kuahnya yang tak lupa kubaca do'a berbuka sebelum makan. Hilang sudah lapar dan dahaga yang terasa seharian. 

"Sepertinya Surau/mushola nggak jauh dari warung ini" bisikku dalam hati, terdengar suara bapak tua yang mengumandangkan adzan dengan penuh perjuangan dan tersengal-sengal.

Kubatalkan puasaku dengan air mineral yang tersedia di meja, tanpa kurma atau takjil yang lain, kusantap mie ayam dan bakso dengan lahapnya dan habis tak tersisa, segera kubayar dan bergegas ke Surau terdekat untuk sholat Maghrib.

Benar dugaanku, Surau itu pasti sepi jama'ah. Terlihat bapak tua memandang keluar jendela, sepertinya beliau selesai mengumandangkan adzan tadi. Di tempat wudhu ada satu orang yang sedang berwudhu yang kira-kira usianya tak terpaut jauh dengan bapak tua yang adzan tadi.

Selesai berwudhu kumasuki Surau yang terlihat kurang terawat itu, terlihat hijab pembatas antara jama'ah pria dan wanita, warna hijau kombinasi putih yang mulai kusam. Bapak tua yang mengumandang adzan masih termenung, seolah ada sesuatu yang menjadi beban hidupnya.

"Allahu Akbar Allahu Akbar Asyhadu ala ila ha illallah, Asyhadu ana Muhammadarrasulullah, hayya 'alasholah hayya 'alal falah, qodqo matisholatu qodqoomatisholah, Allahu Akbar Allahu Akbar laaa ila ha illallah" tiba-tiba Bapak tua itu langsung mengumandangkan iqomah.

Baru ada 3 orang, aku dan dua bapak tua itu, benar-benar sepi Surau ini, padahal sekitar Surau rumah penduduk cukup padat dan banyak.

Kedua Bapak tua itu mempersilahkanku untuk memimpin sholat, "Silahkan pak" sambil menunjukkan tangannya ke tempat Imam.

"Oh silahkan pak yang tuan rumah" jawabku.
Kedua Bapak itu tetap memaksaku untuk jadi Imam, tapi aku juga tetap bersikukuh untuk tidak jadi Imam karena selain sebagi tamu, aku juga harus menghormati tuan rumah, apalagi usianya lebih tua dariku 

Akhirnya salah satu Bapak itu maju untuk memimpin Sholat Maghrib dengan dua orang makmum saja.

Di rakaat kedua, sebelah kananku ada jama'ah baru menyusul dan tambah satu di sebelahnya lagi.

Setelah salam, kugeser tempat dudukku kebelakang sedikit dan kulirik kedua makmum masbuk yang melanjutkan sholat untuk menggenapi ketinggalannya.

Alhamdulillah, seorang remaja usia belasan tahun dan seorang pemuda yang sepertinya masih usia tigapuluhan tahun. Artinya masih ada penerus risalah Islam di kampung ini, masih ada yang meneruskan Adzan nanti saat Bapak tua tadi tiada.

Sebuah Fakta di depan mata yang menggambarkan kondisi betapa Islam masih sangat minim dijalankan di sini, terbukti jama'ah Sholat Maghrib petang ini hanya berjumlah 5 orang berikut Imamnya. Astaghfirullahal'adzim.

Kondisi seperti ini mungkin tidak hanya terjadi di Surau tempat sholat Maghrib ku petang ini, mungkin ribuan Surau yang di kampung-kampung mengalami kondisi yang sama dengan Surau ini.

Semoga ini menjadi bahan renungan kita bersama untuk lebih serius dan aktif membina generasi penerus estafet risalah Islam di bumi Indonesia tercinta. Aamiin.


28 Ramadhan 1442 

KMJ

Jumat, 23 April 2021

Gembiranya Anak-anak di Bulan Ramadhan

               Suasana Menanti Adzan Maghrib


Masya Allah, Ramadhan tahun 1442 H ini terasa nikmat sekali jika di banding tahun lalu, dimana saat itu ibadah serba di batasi karena wabah Pandemi Covid 19. Sholat Wajib berJama'ah di batasi, apalagi shalat Tarawih yang berpotensi menghadirkan banyak jama'ah, sangat di batasi. 

Upaya ini untuk mengurangi penyebaran virus yang tak terlihat ini, sehingga Shaf shalatpun sampai diatur dengan menjaga jarak 1 meter antara jama'ah satu dengan jama'ah yang lain. Sangat memilukan.

Setahun berlalu, wabah Pandemi mulai berkurang penyebarannya dan pengaturan pembatasan shalat jama'ah mulai diperlonggar,  beberapa masjid mulai melepas tanda batas Shaf, Shaf jama'ah mulai rapat, tetapi sebagian masih ada yang mengatur dengan jarak tertentu meski tidak sampai 1 meter seperti tahun sebelumnya.

Hal yang terlihat menggembirakan adalah ramainya masjid-masjid di hadiri oleh jama'ah,  baik pria maupun wanita, tua muda, remaja dan anak-anak.

Coba perhatikan anak-anak kita, meski mereka selalu kita nasehati untuk tetap berhati-hati saat bersama teman-temannya, jangan terlalu berdekatan, jangan makan dan minum bergantian sendok atau gelas dan lain sebagainya, tetapi kenyataannya mereka masih enjoy, seolah tak terjadi apa-apa. Itulah anak-anak.

Tak terkecuali saat Ramadhan tiba. Anak-anak kita begitu antusias menyambut datangnya bulan Ramadhan, mereka bersuka cita dengan dengan gaya mereka masing-masing. Ada yang menghias rumahnya, ada yang bersiap dengan baju Kokonya, mukenanya dan lain sebagainya.

Puasapun modelnya berbeda-beda, ada yang setengah hari, begitu adzan Dhuhur langsung berbuka sebagai ajang latihan mereka, ada yang sampai jam 2 siang berbuka dan nanti lanjut lagi sampai akhirnya mereka mampu berpuasa sehari penuh sampai bedug Maghrib.

Yang unik adalah saat ada program takjil di masjid atau saat berbuka puasa bersama keluarga. Coba perhatikan wajah-wajah mereka saat menantikan adzan Maghrib dan di depan mereka telah terhidang makanan yang mereka siapkan untuk berbuka. Wajah yang penuh penantian dan kebahagiaan yang luar biasa saat terdengar adzan Maghrib.

Menyantap hidangan berbukapun mereka begitu senangnya, dengan mata yang berbinar-binar penuh kebahagiaan seolah mengatakan dengan bangga "gue lulus hari ini"  dengan logat Betawi yang dipaksakan.

Kebahagiaan tak berhenti sampai di situ, mereka anak-anak kita segera bergegas ke masjid untuk sholat Maghrib berjama'ah dan balik lagi setelah Sholat untuk melanjutkan berbuka.

Kebahagiaan hari itu akan lengkap rasanya setelah mereka juga mengikuti Sholat Isya dan tarawih berjama'ah di masjid dan mereka lanjutkan dengan "Jajan di warung dekat masjid".  Masya Allah nikmat sekali kebahagiaan yang mereka rasakan setiap hari selama bulan Ramadhan , kebahagiaan versi anak-anak yang akan selalu terkenang sampai ia dewasa, seperti kita mengenang masa kecil kita.

Itulah keberkahan di bulan suci nan Agung ini, bulan Ramadhan. Semoga kita mampu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengumpulkan bekal untuk Akherat kita, Aamiin.

Kang Mul Jozz


Senin, 19 April 2021

Menulislah apa yang harus Anda tulis !



Akhir-akhir ini ada kebiasaan baru tersendiri saat pandemi, atau saat wabah Corona melanda dunia.

Apa kebiasaan baru itu ?
Dan siapa yang melakukan kebiasaan itu ?

Tidak banyak memang yang melakukannya, mereka hanya sedikit dari sekian ribu orang di Indonesia ini yang melakukan. Kebiasaa itu adalah menulis.

Mendengar kata menulis tentu kaitannya dengan pulpen dan kertas, tapi tidak untuk saat ini. Menulis bisa dengan menggunakan media yang lebih canggih, dengan memakai Laptop, komputer atau yang paling praktis saat ini dengan menggunakan Smartphone atau HP.

Menulis selalu terkait dengan jari jemari kita, kalau dulu menulis dengan memegang pensil atau pulpen dan secarik kertas atau buku tulis, namun saat ini sudah tidak seperti itu lagi. 

Jika menggunakan Komputer atau Laptop, maka 10 jari kita akan bekerja, sedangkan jika menulis menggunakan HP, maka cukup dengan kedua jempol kita, lebih praktis, efektif dan dinamis. Menulis bisa di mana saja dan kapan saja.

Nah, kondisi Pandemi yang terjadi 1 tahun terakhir ini telah membuat manusia mengubah kebiasaannya, mulai dari sering mencuci tangan dengan sabun, mamakai masker dan jaga jarak, juga bekerja di rumah atau Work From Home (WFH), sehingga praktis aktifitas banyak di rumah atau jarang berinteraksi dengan orang lain.

Kondisi inilah yang memicu orang-orang yang hobby menulis atau berbakat dan mempunyai naluri menulis memanfaatkan kesempatan ini. Mereka membuat komunitas-komunitas menulis untuk menyalurkan hobby dan mendulang inspirasi satu sama lain. Mereka seperti menemukan saudara dekat yang sama-sama mempunyai kesukaan yang sama yaitu menulis.

Ini bisa di lihat atau di baca dari status-status sosial media mereka, jika tulisan di sosmednya baik FB, IG atau status WA nya lebih dari 50 kata, maka bisa di pastikan, dia orang yang ingin eksistensinya di akui melalui tulisan-tulisannya.

Dan saat mereka menemukan komunitas yang tepat, maka akan lahir kekuatan yang dahsyat, akan muncul pelatihan-pelatihan menulis baik melalui Kulwhap (Kuliah Whatshap), Webinar (Web Seminar) atau di lanjut dengan pelatihan tatap muka  dan kopi darat (kopdar).

Dan biasanya dari sini akan lahir penulis-penukis berbakat dengan menerbitkan buku-buku antologi dan buku Solo yang sebelumnya belum terpikirkan oleh mereka atau sudah terpikirkan untuk menulis buku dan menerbitkannya, tetapi belum tau caranya. Dan komunitas inilah yang memfasilitasi bakat dan minat mereka menjadi seorang penulis yang di akui karyanya.

Jadi, bagi Anda yang suka menulis, dan sudah berada di komunitas para penulis di tingkatan apapun levelnya, tetaplah berada di komunitas itu, maka karya Anda yang sebelumnya belum menemukan cara terbitnya, maka dia (tulisan itu) akan menemukan takdirnya. Saat itulah Anda akan merasa berharga.

Kang Mul Jozz
Relawan Literasi Kabupaten Tangerang.
#Day7ChallengeRamadhanReliTangkab

Minggu, 18 April 2021

10 Kesalahan Fatal saat Ibadah Puasa


Ramadhan, bagi orang-orang yang beriman sangat di nanti-nanti kehadirannya, karena bulan ini adalah bulan dimana amal-amal sholeh dilipatgandakan pahalanya. Ibadah sunah diberikan pahala seperti pahala ibadah wajib, sedangkan ibadah wajib dilipatgandakan pahalanya sampai 70 derajat.

Bonus pahala telah di janjikan oleh Allah di bulan ini, 1 bulan full ibadah Umat Islam di nilai sangat istimewa di bandingkan jika dikerjakan di 11 bulan lainnya, Masya Allah.

Sebagai orang yang beriman, tentunya kita harus memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin agar Allah Subhanahu wata'ala berkenan memberikan Bonus pahala dan melipatgandakan amal ibadah kita.

Namun, ada beberapa hal yang harus kita waspadai dan lebih baik kita hindari untuk menjaga agar ibadah puasa kita dan ibadah yang lainnya di bulan suci ini tidak ternodai, tidak rusak dan pahala mengalir untuk kita, mengingat peluang ini hanya diberikan dalam jangka waktu maksimal 30 hari.

Khutbah Jum'at kemarin tanggal  16 April 2021, Ustadz Sudarso di masjid Al-Ikhlas Perumahan Gardenia 1 Citra Raya menjelaskan, Apa saja hal yang bisa merusak ibadah puasa kita ? Beliau menjelaskan bahwa ada 10 kesalahan Fatal yang dilakukan orang yang berpuasa dan berpotensi merusak pahala puasa kita, 10 kesalahan itu antara lain :

1. Berghibah
Berghibah adalah membicarakan keburukan orang lain dan membahasnya, meski kita berdalih itu kenyataan, justru itulah yang dinamakan ghibah, karena jika itu bukan suatu kenyataan maka hukumnya lebih berat lagi, karena sudah masuk dalam kategori fitnah.

2. Ngabuburit dengan Jalan-jalan sore menjelang berbuka.
Masyarakat kita memang terkenal latah dalam hal-hal tertentu dan hal unik, tradisi ngabuburit ini sebenarnya baru terjadi beberapa tahun terakhir ini. Dulu saat menjelang berbuka puasa, justru anak-anak mengaji di masjid atau Mushola setiap hari. Namun saat ini masyarakat berbondong-bondong keluar rumah saat sore hari dengan berkendara sepeda motor atau mobil untuk sekedar berkeliling menikmati macetnya jalanan, atau mencari makanan untuk berbuka. Padahal waktu menjelang berbuka adalah waktu mustajab untuk berdo'a.

3. Makan berlebihan
Saat berbuka terkadang menjadi waktu "balas dendam" untuk menyantap semua makanan yang di sajikan, mulai dari es campur, es teh atau kolak, gorengan dan aneka kue yang telah di hidangkan, dengan alasan seharian telah menahan lapar, sehingga semua makanan yang ada harus di habiskan. Padahal Rasulullah berpesan agar saat berbuka di awali dengan makan kurma atau minum air putih atau makan buah yang tidak di masak terlebih dahulu.

4. Tidak Melaksanakan Sholat

Ada sebagian Muslim yang berpuasa tapi tidak melaksanakan Sholat. ini kesalahan yang sangat fatal, mengingat Sholat adalah amalan wajib yang di Akherat akan di hisab pertama kali sebelum amalan yang lain, jika Sholatnya baik maka baik pula amalan yang lain, dan jika Sholatnya buruk maka buruk pula amalan yang lainnya. Sholat ibarat wadah atau tempat menampung amalan kita, jika wadahnya bocor, bagaimana mungkin amalan itu akan tertampung dengan baik.

5. Nonton TV

Aktifitas paling nyaman tanpa beban adalah nonton TV, dan ini menjadi hal yang sia-sia jika banyak dilakukan saat berpuasa, menjelang berbuka atau saat menjelang sahur. Sementara waktu-waktu tersebut adalah waktu terbaik untuk berdo'a. Nonton TV menjadi aktifitas favorit saat menunggu sesuatu apalagi saat puasa. Menonton TV terasa waktu begitu cepat menuju berbuka, tetapi pekerjaan ini sangat sia-sia. Kecuali jika tontonan yang bermanfaat, Tausyiyah misalnya. Tetapi rata-rata TV menayangkan banyak hal yang bersifat hiburan.

6. Main HP

Saat ini hal yang paling berat bagi setiap orang adalah jauh dari hp, karena hp seolah sudah menjadi sahabat karib bagi setiap orang, anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua yang sudah usia lanjut. Sehingga HP merupakan hal yang harus diwaspadai. Coba kita tengok setiap saat kita pasti membuka hp, ini hal yang sangat berat ditinggalkan dan semoga barang ini tidak melalaikan kita untuk beribadah maksimal di bulan ramadan ini.

7. Main Game

Hal yang tersulit setelah kita mencoba untuk memainkan game adalah meninggalkannya, dan ini terjadi kepada anak-anak remaja kita bahkan anak-anak kecil pun sudah kecanduan main game,  yang lebih tragis lagi banyak yang kecanduan main game sampai menimbulkan hal-hal yang buruk pada kejiwaan dan fisiknya. Pada saat puasa, game adalah menjadi alternatif anak-anak remaja atau anak-anak kecil untuk menunggu waktu berbuka, ini pun juga perbuatan yang sia-sia.

8. Banyak Tidur

Kesalahan fatal yang dilakukan oleh orang-orang yang sedang berpuasa salah satunya adalah banyak tidur, dan yang lebih parah lagi biasanya tidur setelah sahur atau tidur setelah ba'da subuh. Padahal Rasulullah melarang tidur setelah salat subuh karena untuk kesehatanpun juga tidak baik.

9. Sibuk Belanja

10 hari terakhir yang seharusnya dipakai untuk i'tikaf di masjid seperti yang di contohkan Nabi, tetapi masyarakat kita lebih asyik dengan persiapan untuk menyambut kedatangan idul fitri atau lebaran, dengan berbelanja di pasar pasar di mall-mall sehingga seminggu terakhir menjelang salat idul fitri itu yang penuh bukan di masjid, tetapi di pasar, di mall dan di tempat tempat pembelanjaan lainnya. Sungguh sangat disayangkan ketika Rasulullah memberikan contoh untuk i'tikaf di masjid tetapi masyarakat lebih banyak berkerumun di tempat-tempat pusat pembelanjaan.

10. Hal-hal sia-sia lainnya

Hal-hal sia-sia lainnya adalah bermain petasan, nongkrong di pinggir-pinggir jalan, di jembatan dan tempat-tempat berkerumun lainnya dengan alasan menunggu waktu berbuka yang hal ini sama sekali tidak ada manfaatnya tidak ada pahalanya sedikitpun.

Oleh karena itu mari kita waspadai hal-hal tersebut di atas, jangan sampai kita ikut terbuai dengan hingar bingar aktifitas yang justru akan merusak ibadah puasa kita.

Wallahu'alam bishowab.


Penulis : Kang Mul Jozz

Dari berbagai sumber.




Selasa, 06 April 2021

Rahasia Awet Muda

          Melingkar bersama anak-anak Muda

Salah satu impian saya adalah bisa selalu berinteraksi dengan anak-anak muda yang usianya terpaut cukup jauh di bawah saya. Tujuannya apa ? Agar saya bisa mengetahui perkembangan kekinian tentang dunia  remaja saat ini.

Mengapa demikian ?
Karena anak-anak saya adalah bagian dari mereka, sehingga saya harus selalu sering berkumpul dengan mereka agar bisa nguping (mendengarkan apa saja yang mereka obrolkan). Tujuannya adalah untuk mencari cara terbaik mendidik dan membina mereka termasuk menerapkan untuk anak-anak saya, bagaimana seharusnya menyikapi perkembangan kondisi psikologis dan jalan pikiran mereka.

Sebagaimana pesan sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu, "ajarilah anak-anakmu untuk menghadapi zaman yang berbeda dengan zamanmu"   

Hal ini jelas menjadi kenyataan saat ini, bagaimana zaman kecil dan remaja kita sangat berbeda kondisinya dengan zaman anak-anak kita seperti sekarang ini.

Orangtua harus update dan upgrade ilmu psikologi tentang perkembangan anak zaman now, agar cara mendidiknya tidak sama dengan cara mendidik seperti jaman orangtua kita dulu. Harus di sesuaikan dengan perkembangan zaman dengan tetap berpedoman dengan aturan agama.

Selain beberapa keuntungan di atas, ketika kita bergaul dengan anak-anak muda, keuntungan lain yang tak kalah pentingnya adalah, kita akan awet muda atau terlihat awet muda. Namun jika wajah kita sudah terlanjur terlihat tua, paling tidak semangat kita akan selalu muda dan berjiwa muda yang selalu antusias, optimis dan berani. Tentu untuk hal-hal positif yang kita ambil, bukan sok bergaya muda, karena kita juga harus ingat bahwa jatah waktu hidup di dunia selalu berkurang. Jadi mesti harus menyesuaikan dengan keadaan.

Jadi, jika ingin awet muda bergaullah dengan anak-anak muda dan arahkan mereka untuk menyusun agenda untuk mencapai impian dan cita-cita mereka, maka kita pun insya Allah Akan ikut awet muda.

Salam Literasi

Kang Mul Jozz
#Day30ChallengeReliTangkab

Kamis, 01 April 2021

Akhir dari Perjalanan

Setiap manusia mempunyai perjalanan hidup dan cerita yang berbeda-beda. Tidak selamanya bahagia atau tidak juga selalu bersedih, karena kebahagiaan dan kesedihan itu berjalan beriringan.

Sebagaimana bersama kesulitan itu ada kemudahan. Dua sisi yang berbeda kondisi dan perasaan hati tetapi selalu berjalan beriringan bergantian.

Begitupun kesuksesan selalu beriringan dengan kegagalan, karena tak ada seorangpun yang sukses di dunia ini, tanpa mengalami kegagalan.

Sebuah proses apapun pasti mengalami pasang dan surut, selalu dalam dua keadaan, ada dua peran yang berlawanan, tetapi seolah kompak bergantian.

Dua kondisi dan situasi yang berbeda seiring seirama mengajari kita manusia untuk bisa bersahabat dengan keduanya.

Ketika ingin mencapai puncak kesuksesan, maka harus selalu berdamai dengan kegagalan.

Ketika ingin merasakan kebahagian, tentu satu ketika saat kehilangan, akan merasakan kesedihan.

Hal mendasar yang harus di sadari adalah menikmati prosesnya, menghayati alur cerita yang harus diperankan dan menyadari dengan kodrat yang telah tergariskan.

Namun jangan sampai terlewatkan, bahwa keberadaan kita di dunia adalah dalam rangka mengumpulkan bekal terbaik untuk perjalanan kekal dan abadi di akherat yang kita tidak bisa memilih. Saat itu kita semua adalah terdakwa yang sedang dalam pengadilan Allah.

Anggota tubuh kita adalah saksi nyata yang akan berbicara tentang apa saja yang sudah kita lakukan saat di dunia. Saat itu kita tidak bisa berkutik, semua hal tentang diri kita di buka selebar-lebarnya. 

Pengadilan saat itu adalah pengadilan super adil yang tak pernah ada di dunia. Dan itulah akhir perjalanan panjang manusia. Hanya ada dua tempat kembali surga atau neraka.

Salam Literasi

Kang Mul Jozz
#Day24ChallengeReliTangkab

Rabu, 31 Maret 2021

Konsekuensi




Tiba-tiba ada Chat Whatshap (WA) masuk dari nomor yang belum tersimpan di Handphone (HP) saya atau Google Drive, "Assalamu'alaikum, benar ini dengan Pak Mulyono?"

Saya coba cek dibeberapa group  WA yang ada di HP saya, barangkali ada nomornya di situ, tapi belum tersimpan, dari Group ngaji, group belajar Tahsin, Group Keluarga Panongan Setia, dan group-group lain yang jumlahnya lebih dari 30 group .....(istri saya sampe pusing pas buka group WA saya).........hehehe ......mikirin utang belum ke bayar aja sudah pusing, di tambah baca chat di group WA, ....dobel dech pusingnya.

Tapi nomor itupun tak saya temukan, Karena biasanya di group-group WA itu banyak yang masuk dengan niat berjualan atau nawarin barang dagangannya atau menawarkan peluang usaha dan biasanya bisnis yang sifatnya jaringan.
Saya hanya berpikir, "ah paling mau nawarin bisnis MLM" pikir saya.

Karena memang sering mendapat Wapri dari nomor-nomor yang belum di kenal, dan mayoritas menawarkan produk atau bisnis, jadi pas dapat Waprian ya nggak begitu antusias untuk menanggapinya. Bukan nggak tertarik dengan bisnis, tapi belum tertarik dengan tawaran baru.

Tapi yang ini lain, saya di tawarin untuk bergabung dengan suatu komunitas menulis yang sebelumnya tidak saya kenal. ini sedikit aneh, saya senang menulis dan saya juga bagian dari keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menaungi komunitas ini, di bawah koordinasi bidang Humas PKS, tapi koq selama ini saya tidak mengenal komunitas ini ya ?

"Mungkin saya kurang gaul" pikir saya simple.



Relawan Literasi atau di singkat Reli, inilah komunitas yang di maksud, dan dalam kepengurusan baru Dewan Pengurus Daerah PKS Kabupaten Tangerang periode 2021 - 2024, Pak Yogi Irawan selaku Ketua Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) menghubungi saya untuk bergabung di komunitas Reli Kabupaten Tangerang.

Tak tanggung-tanggung, saya langsung di tawarin menjadi Ketua Relawan Literasi Kabupaten Tangerang. "Waduh, saya mah baru belajar menulis pak, belum pantas jadi ketua" jawab saya tak begitu percaya diri saat di tawarin pak Yogi menempati posisi itu.

"Ah sama aja pak, kita sama-sama belajar koq" timpal pak Yogi meyakinkan saya.

Singkat cerita, tawaran itu atau saya lebih suka dengan istilah tantangan itu saya sepakati dan tertulislah saya sebagai Ketua Relawan Literasi Kabupaten Tangerang. Amanah baru yang semoga bisa mengasah kepekaan saya dalam dunia jurnalisme, meski masih berjalan dengan tertatih. 

Selain itu, mengamati di media sosial akan kurangnya minat literasi para kader PKS, menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk Membangkitkan gairah BERLITERASI di kalangan kader, karena PKS tidak punya media nasional seperti Televisi atau koran, sehingga harus membuat media sendiri dalam menyampaikan berita kiprah PKS di Indonesia.

Kecanggihan teknologi saat ini harus di manfaatkan oleh para kader PKS untuk menyampaikan segala hal tentang kiprah PKS di tengah masyarakat, begitupun dengan sikap PKS di parlemen harus di ketahui oleh rakyat Indonesia.

Caranya ?
Semua kader proaktif di media sosial dan media online untuk menyebarkan hal tentang PKS, karena masyarakat saat ini bisa melihat atau membacanya cukup dengan satu atau dua klik saja di HP mereka masing-masing.

Dan Relawan Literasi menjadi bagian dari ujung tombak menyebarkan berita tentang PKS yang bekerja sama dengan Relawan-relawan yang lain seperti Relawan Digital, Relawan yang lain yang tergabung dalam komunitas di bawah koordinasi dari Bidang Humas.


Salam Literasi
Kang Mul Jozz

#Day23ChallengeTangkab






Tulisanku mulai Berhonor

                            Motivasi diri

Ketika hobby bertemu motivasi sungguh hal tak terduga akan muncul tiba-tiba.

Untuk mengerjakan sesuatu dibutuhkan alasan yang melatar belakangi di kerjakannya sesuatu itu, ada yang karena pekerjaan, karena bisnis, karena belajar atau karena hobby.

Seseorang ketika mengerjakan sesuatu karena hobby, biasanya lebih bersemangat dan senang mengerjakannya, tanpa ada paksaan, atas kesadaran sendiri dan antusias menjalaninya, apalagi jika hobby itu menghasilkan uang, wow ..... Makin happy. Wong nggak di bayar aja memang dasarnya sudah hobby, lah ini dapat bayaran .....makin bersemangat dong.

Nah, saya pun mulai merasakan honor dari tulisan yang awalnya hanya sebatas hobby ini. Saya tidak menulis di tabloid atau media online, tetapi hanya menulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi, dan tulisan saya ini mengandung iklan.

Seperti yang di sampaikan oleh Bung Yogie Irawan, salah satu pemerhati dan praktisi jurnalisme warga Banten, bahwa tulisan yang mengandung iklan adalah tulisan advertorial atau bentuk periklanan yang di sajikan dengan gaya jurnalistik.

"Kalau sampai di muat di media online bisa berbayar tuh pak" kata Bung Yogie dengan penuh keyakinan.

Awalnya saya hanya berniat mengupas sedikit tentang dunia pendidikan, kemudian tertarik dengan metode pendidikan yang mulai di kembangkan beberapa pakar dan praktisi pendidikan seperti Sekolah Islam Terpadu atau Sekolah Alam.

Kemudian tulisan saya terbaca oleh pengurus dan managemen Yayasan yang menjadi nauangan legalitas sekolah tersebut. Dan ternyata tulisan saya tersebut di viralkan oleh pengurus yayasan, dewan guru dan orangtua wali murid melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, group-group Whatshap dan juga Wapri. Alhasil, tulisan saya jadi viral di kalangan guru dan orangtua.

Beberapa hari kemudian setelah tulisan itu mulai viral, saya bertemu dengan salah satu pendiri sekolah tersebut, dan beliau langsung bilang, "Pak Mul tulisannya keren, nulis lagi ya pak, Bu Ening bilang nanti dikasih honor" kata Bu Irma Pramiati sebagai bendahara yayasan, sedangkan Bu Ening yang di maksud adalah ketua Yayasan Sekolah yang saya iklankan dengan metode advertorial tanpa mereka minta. Semua atas inisiatif saya sendiri menuliskan hal tersebut.

"Wah, tulisanku mulai ketemu takdirnya nich dapat honor" bisikku dalam hati dan  hatipun mulai berbunga-bunga.

Soal berapa honornya, bagi saya nggak begitu penting, wong  tulisan saya di baca saja sudah senengnya bukan main, apalagi jika di komentari, ....berarti ada yang merhatiin, lebih Jozz lagi dapet honor ......wow excaited banget lah.

So, Menulis karena hobby itu menyenangkan, apalagi dapet honor, itu lebih membahagiakan.

Salam Literasi
Kang Mul Jozz
Relawan Literasi Kabupaten Tangerang.

#Day22ChallengeReliTangkab





Sudah Siap Nak ?

   Dokumentasi Latansa DPW PKS Banten Beberapa waktu lalu di Group WA kader dishare pengumuman tentang akan dilaksanakannya Latansa (pelatih...