BIM Berbagi

BIM Berbagi

Jumat, 05 Agustus 2022

Memberi Tak Usah Berharap Kembali

       Ikhlasnya Sepeda Motor ini tulus

Memberi Tak Usah Berharap Kembali
[Sekelumit kisah para pegiat sosial]

"Keterlaluan, anak Tak tau diuntung" gumam Masono sambil membanting buku yang ada di tangannya. "Huh" ......

"Ada apa sih mas ? Kayaknya kesel amat sampe segitunya" Tanya Ajat sahabat dekat Masono yang sudah berjuang bersama lebih dari 20 tahun di Yayasan Anak Muda Berbagi.

"Ente masih inget kan Jat, sama si Rukhin binaan kita angkatan pertama ?" Tanya Masono balik ke sahabatnya itu.

"Ya iyalah pasti inget, itu kan angkatan pertama program beasiswa yang kita gulirkan dan lumayan sukses waktu itu" jawab Ajat yakin.

"Kemarin ane ketemu setelah hampir 10 tahun dia jadi alumni yayasan kita, sekarang sudah jadi orang dia" Masono melanjutkan ceritanya.

"Emang sebelumnya bukan orang ?" Canda Ajat untuk mencairkan suasana yang sedikit tegang.

"Bukan begitu, ente masih ingat kan, bagaimana si Rukhin dulu kita rekrut dari anak yang hampir putus sekolah, kita seleksi, kita biaya sekolahnya dari hasil kita mengajukan proposal, kencleng dan apapun kita lakukan demi dia bisa sekolah, sekarang sudah jadi orang lupa dia sama kita, ketemu saya boro-boro negur pak atau pek kek, ini mah enggak pura-pura nggak liat" Masono makin menjadi-jadi ceritanya, tampak kekesalan dalam raut wajahnya.

"Astaghfirullah, Masono jangan begitu, nggak baik mengungkit-ungkit sesuatu yang sudah kita berikan ke orang lain, istighfar mas Istighfar" Ajat berusaha menasihati Masono yang tampak kecewa dengan mantan binaannya itu.

"Saya belum bisa terima dengan perlakuan ini, masa dia lupa sekian tahun kita usahakan gimana agar dia bisa sekolah, tapi melupakan begitu saja" kesal Masono belum reda.

"Sudahlah saudaraku, hilangkan prasangka buruk itu, bisa jadi Rukhin nggak liat Masono saat ketemu atau mungkin dia lagi galau, lagi ada masalah jadi nggak fokus, ikhlas atuh ikhlas kayak perjuangan motor ente mengantarkan ente kemana-kemana, dia nggak pernah ngeluh tuh, ikhlas aja", Sambung Ajat terus berusaha meredakan amarah sahabatnya itu.

"Nggak mungkin lah kalau dia nggak liat saya, wong sering banget koq ketemu, emang lupa sama wajah ane" Masono terus membela diri dengan kenyataan yang ada.

"Ya sudah besok kalau ketemu lagi tegur saja langsung, disapa, pasti dia juga jawab sapaan Masono, sudahlah jangan begitu nanti pahala amal ente hilang gara-gara masalah sepele seperti ini, dari puluhan bahkan ratusan binaan kita, ya ada sajalah yang nyleneh anaknya, maklumi saja" kata Ajat terus menasihati sahabat seperjuangannya dengan penuh kesabaran.

Masono emang sedikit temperamen, sedangkan Ajat adalah sosok yang santun, sabar dan selalu mengayomi kepada siapapun termasuk sahabat-sahabatnya yang sama-sama berjuang di yayasan yang mereka rintis bersama.

"Coba lihat binaan kita yang lain, si Budi, Anwar, Joko, Agus, Putri, Santi dan masih banyak lagi yang mereka tetap ingat dengan yayasan kita, mereka kembali untuk memperhatikan adik-adik mereka di yayasan ini, ada yang jadi donatur tetap, ada yang sering kirim makanan, bahkan ada yang jadi pengurus  untuk melanjutkan perjuangan ini" kembali Ajat meneruskan nasehatnya.

"Doakan saja si Rukhin dapet hidayah, ya muqalibal qulub tsabit qalbi 'ala dinikmati wa 'ala thaa 'atik, Allah yang membolak balikan hati manusia, siapa tau Rukhin nanti jadi donatur terbesar yayasan yang kita rintis, kita nggak tau kan ?" pungkas Ajat.

"Astaghfirullahal 'adzim, ya Allah ampunilah hamba atas kekhilafan ini, hamba terlalu berharap sama manusia" tiba-tiba Masono istighfar mendengar nasihat Ajat, dia menyadari kesalahan berpikirnya, dia terlalu berharap bahwa seseorang yang telah ia bina selama ini bisa memberikan imbal balik terhadap yayasan.

"Okey deh Jat, mulai sekarang ane nggak akan peduli dengan respon balik dari siapapun yang kita bantu, mereka ingat syukur, nggak ingat ya nggak apa-apa, yang penting kita lakukan yang terbaik untuk membantu orang lain" Kata Masono yakin.

"Nah gitu dong, itu baru pejuang, jangan baperan kalau jadi Mujahid" Ajat mengakhiri percakapan itu dengan nasihat yang cukup menguatkan mental Masono.


The End.

KMJ


Selasa, 26 Juli 2022

Naskah Buku 2021 l By : Abu Salnafnia

Judul Buku : 
Syafa'at

( Catatan Kecil Dari Seorang Guru Ngaji ) 
Abu Salnafnia

Kata Pengantar Penulis

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wata’ala yang telah memberikan jutaan kenikmatan kepada seluruh manusia di muka bumi ini, baik manusia yang taat, maupun manusia yang maksiat, semuanya diberikan nikmat. 
Namun nikmat yang harus disyukuri bagi seorang yang beriman kepada-Nya  adalah nikmat iman dan Islam yang harus di jaga sampai akhir hayat kita, sehingga selamat dunia sampai ke akherat.
Sholawat dan salam selalu tercurah kepada uswah hasanah baginda nabi besar Muhammad Sholawallahu ‘alaihi wassalam, semoga kita mampu istiqomah mengikuti sunah-sunahnya hingga akhir hayat kita, karena itulah di akherat kita pantas mendapat syafaatnya, Aamiin.
Terima kasih kepada kedua orangtua tercinta Bapak Narno Semito dan Simbok Ponikem almarhumah atas pendidikan non formal yang telah di ajarkan kepada kami ketujuh anaknya, sejak kecil sampai dewasa yang penuh makna. 
Pelajaran hidup yang tak diajarkan secara langsung di bangku sekolah, tetapi kedua orangtua tercinta telah mengajarkan kepada kami anak-anaknya  bagaimana seharusnya bersikap dan menyikapi  kehidupan di dunia ini.
Terima kasih kepada istriku tercinta Isna Dewi yang selalu setia dalam kondisi apapun, yang selalu mengingatkanku untuk selalu rendah hati dan menjaga diri dari segala hal yang menyesatkan. Juga kepada anak-anakku tercinta ( Mbak Salma yang koleris, Kakak Nadya yang plegmatis, Mas Afnan yang melankolis dan Dede Hanum yang sanguin), mereka berempat yang  selalu abi rindukan dalam setiap kesempatan.
Terima kasih kepada Guru-guruku tercinta, Sahabat-sahabat BIM Berbagi dan teman-teman tercinta yang selalu mendukungku dalam setiap kesempatan. 
Buku pertamaku ini kupersembahkan untuk siapa saja pecinta pembelajaran hidup baik formal maupun non formal, baik langsung maupun tidak langsung dan tentunya yang selalu menghargai setiap karya anak manusia.
Semoga buku ini bermanfaat. Atas segala kekurangan terbitnya buku perdana kami  ini,  mohon dengan hormat kritikan dan masukan yang membangun untuk terbitnya karya-karya kami selanjutnya.
Tangerang, 06 November 2021


Abu Salnafnia


Naskah Buku 2021
By : Abu Salnafnia

Judul Buku :
Syafa’at
(Catatan Menyentuh Hati dari seorang Guru Ngaji)

Sinopsis :
Catatan perjalanan cerita dan kisah inspiratif yang diangkat dari kisah perjalanan spiritual ini berawal dari kegelisahan seseorang yang haus pembelajaran, terutama belajar tentang agama, mengaji dan lebih specifik lagi belajar Tahsinul Qur’an atau perbaikan membaca Al-Qur’an. 

Ia bukanlah seorang Ustadz, ia hanya seorang yang biasa, tidak terkenal dan dalam beberapa usaha yang ia jalankanpun pernah gagal berkali-kali hingga bangkrut total sampai terjual rumahnya hanya demi mengikuti ajakan seorang teman untuk investasi bisnis nekkel crom, karena keterbatasan pengetahuan tentang dunia bisnis.

Dalam perjalanan hidupnya yang penuh liku-liku dengan berbagai usaha yang  dijalankan sering gagal, namun ia tetap optimis bahwa setiap orang bisa sukses dalam bidang tertentu yang ditekuni dengan sungguh-sungguh. Hingga ia berazzam bisa mendirikan Pesantren Tahfidz Qur'an bersama teman-temannya yang berkhidmat untuk membumikan Al-qur'an. Bukan alumni Pesantren, bukan anak Ustadz apalagi kyai, bukan pula ahli dibidang agama, tetapi bercita-cita mendirikan pesantren Tahfidz Qur’an ? apa bisa ?

Apa dan bagaimana Catatan yang ditorehnya ?
Baca hingga akhir buku ini, insya Allah Anda akan mendapatkan sesuatu yang menggugah jiwa Anda untuk berlari menjemput hidayah yang selalu dirindukan oleh hamba-hamba yang cinta pada Rabbnya.

Selamat membaca !














Pendahuluan

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Dzat yang mengatur seluruh alam ini hingga semua beredar pada poros dan kodratnya. Karena Allah lah manusia bisa menjadi Khalifah di bumi ini.

Shalawat dan salam tercurahkan selalu untuk manusia yang paling dicintai oleh-Nya, manusia yang para Malaikat pun bershalawat kepadanya yaitu Baginda nabi besar Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam. Semoga kita bisa Istiqomah mengikuti sunah-sunahnya hingga pantas mendapatkan syafaat nya di Yaumil akhir kelak, Aamiin.

Perjalanan manusia selalu akan menuju ke arah apa yang ia pikirkan dan apa yang ia rasakan, baik hal positif maupun hal negatif. Begitu pula dalam bertindak, seseorang akan melakukan sesuatu sesuai apa yang ada dalam benaknya, hal ini telah di singgung oleh seorang Ulama besar yaitu Imam Ibnul Qayyim Al Jauzy (691 H – 751 H). 

Menurut beliau tahapan manusia dalam berpikir sebelum berbuat dan akhirnya menjadi kebiasaan adalah  berawal dari Lintasan hati, kemudian menjadi Gagasan,  meningkat menjadi Tekad dan niat, akhirnya terlaksana kepada Perbuatan, jika itu dilakukan berulang-ulang maka jadilah Kebiasaan dan karakter, Ketika itu menjadi suatu kebiasaan maka spontanitas menjadi reflek.

Untuk itulah pentingnya benar-benar menata hati dan pikiran kita untuk hal-hal yang positif dalam hidup kita, sehingga karakter dan kebiasaan yang baik akan menjadi sesuatu yang reflex dalam hidup kita. Dari sinilah awal pembahasan tentang cara mendapatakan syafaat di Yaumil akhir kelak.

Buku ini akan membantu para pembaca untuk mempelajari dan mempersiapkan diri bagaimana agar kelak di akherat bisa memperoleh syafa’at yang akan sangat dinantikan oleh seluruh umat manusia.

Tangerang, 7 Novembar 2021








Arti Kata Syafa’at

Syafaat (bahasa Arab: شفاعة) adalah usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu bahaya bagi orang lain. Syafaat disebutkan pertama kali dalam Al-qur’an pada surat Al Baqarah ayat 48. 
Dalam ayat tersebut terdapat perintah Allah kepada Bani Israil untuk bertaqwa dengan alasan di akhirat nanti tidak akan ada syafaat (pertolongan) dari siapapun kecuali amal manusia masing-masing. 
Syafaat hakikatnya adalah doa, atau memerantarai orang lain untuk mendapatkan kebaikan dan menolak keburukan. 

Atau dengan kata lain syafaat adalah memintakan kepada Allah di akhirat untuk kepentingan orang lain. 

Dengan demikian meminta syafaat berarti meminta doa, sehingga permasalahan syafaat ialah sama dengan doa.

Syafaat ada bermacam macam, diantaranya ada yang khusus dilakukan oleh Nabi Muhammad, yaitu syafaat bagi manusia ketika di padang Mahsyar dengan memohon kepada Allah agar segera memberikan keputusan hukum bagi mereka, syafaat bagi calon penduduk surga untuk bisa masuk surga.

Ada pula syafaat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW maupun para pemberi syafaat lainnya, yaitu: Syafaat bagi penduduk surga untuk mendapatkan tingkatan surga yang lebih tinggi dari sebelumnya, syafaat bagi mereka yang seimbang antara amal salehnya dengan amal buruknya untuk masuk surga, syafaat bagi mereka yang amal buruknya lebih berat dibanding amal salehnya untuk masuk surga, syafaat bagi pelaku dosa besar yang telah masuk neraka untuk berpindah ke surga, syafaat untuk masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.

Dalam keyakinan Sunni, tersebut suatu kisah di akhirat nanti umat manusia akan meminta syafaat kepada para nabi. Akan tetapi dari Nabi Adam sampai Isa tidak ada yang bersedia memberikan syafaat. 

Para nabi tersebut merekomendasikan kepada umat manusia untuk meminta syafaat kepada Nabi Muhammad, sebab hanya dia yang diberi izin untuk memberikan syafaat. Maka kita sebagai umat Islam untuk meminta syafaat kepadanya. 

Orang-orang yang akan mendapatkan syafaat adalah orang-orang yang tauhidnya benar. Ketika Rasulullah ditanya, siapakah yang akan mendapatkan syafaatmu? dia menjawab, "yang akan mendapatkan syafaatku adalah orang yang mengucapkan La Ilaha Illalah". 

Selain Rasulullah,          
siapa yang bisa memberi syafa’at ?
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani membagi syafaat Nabi SAW dalam beberapa macam:
1. Kemudahan saat dikumpulkan di Padang Mahsyar.
2. Mengeluarkan sebagian orang Mukmin dari neraka.
3. Menggagalkan sebagian Mukmin untuk tidak masuk ke dalam neraka. 
4. Memasukkan Kaum Mukminin ke surga tanpa pemeriksaan.
5. Mengangkat sebagian Kaum Mukminin dalam tingkatan di surga (Fathul Bari 2/194)
Setelah Syafaat Nabi Muhammad SAW maka yang lainnya juga diperkenankan memberi syafaat yaitu: 
1. Malaikat, seperti yang tertuang dalam  Al-Qur’an surat Ghofir atau Al- Mukmin ayat 7 sampai 9. 
2. Orang-orang beriman
Bagaimana cara sesama orang beriman memberi syafaat ? ini dijelaskan  dalam hadits riwayat Thabrani, dengan sanad Hasan :
 “Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Penduduk surga kehilangan orang-orang yang dikenalnya di dunia. Lalu mereka mendatangi para Nabi dan menyampaikan kepadanya. Para Nabi lalu memberi syafaat dan syafaat mereka diterima.” 


Hari Yang 
Sangat Mencekam

 Maliki yaumiddin. Hari Pembalasan. Hari Perhitungan. Hari ditegakkannya agama. Saat itulah semua perbuatan manusia selama di dunia akan ditunjukan dan akan dibalas. Pada hari itu semua manusia butuh perlindungan ketika tak ada perlindungan. 

Syafaat bermakna pertolongan atau perlindungan. Dalam banyak hadits, Allah berhak memberikan kewenangan pemberian syafaat kepada siapa dan apa saja yang Dia kehendaki. Nabi Muhammad termasuk yang mendapat keistimewaan itu. Selain Nabi Muhammad, 5 amalan ini juga bisa memberi syafaat pada hari kiamat atas izin Allah.

Saking mencekamnya, pada hari setiap orang tak sempat memperhatikan orang sekitar. Semua dikumpulkan pada suatu tempat yang luas. Padang Mahsyar namanya. Sejak Nabi Adam hingga manusia terakhir nanti akan berkumpul di situ. 

Rasul SAW pernah mengabarkan kepada Aisyah, “Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam tanpa alas kaki, telanjang, dan tidak berkhitan.” Aisyah bertanya, “Ya Nabi, laki-laki dan perempuan semuanya? Mereka akan saling melihat?” Nabi saw menjawab, “Hai Aisyah, urusan pada hari itu lebih dahsyat ketimbang melihat (aurat),” (Muttafaqqun alaih).

Saat itulah matahari didekatkan. Sehingga sangat panas. Maka kita butuh perlindungan dan syafaat. Selain Nabi Muhammad, 5 amalan ini juga bisa memberi syafaat pada hari kiamat atas izin Allah. Al Quran mengabarkan, “Dan takutlah kamu pada hari (ketika) tidak seorang pun dapat membela orang lain sedikitpun, sedangkan syafaat dan tebusan apa pun darinya tidak diterima dan mereka tak akan ditolong” (QS Al Baqarah 48). 

Hanya Allah yang berhak memberi kewenangan siapa saja yang bisa memberi syafaat.

Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap nabi memiliki doa yang mustajabah. Maka tergesalah semua nabi menggunakan doa itu. Sesungguhnya aku telah menyimpan telah menyimpan doaku itu sebagai syafaat bagi umatku kelak pada hari kiamat. Doaku itu akan didapat kelak insya Allah oleh orang yang mati dari umatku yang mereka tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun” (HR. Muslim). Selain Nabi Muhammad, 5 amalan ini juga bisa memberi syafaat di hari kiamat atas izin Allah.

1. Sahabat karib dari sesama orang mukmin dan bertaqwa.

Allah mengabarkan, “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa” (QS. az-Zukhruf 67). Orang beriman sangat perhatian kepada sesamanya dan memohon kepada Allah untuk menolong saudaranya yang juga beriman.

Dalam hadis lain yang sangat panjang juga demikian. Ini ringkasan sabda Nabi saw itu, “Pada saat orang-orang mukmin telah terbebas dari neraka, maka demi Zat yang menguasai diriku, tidak ada orang yang sangat menaruh perhatian dalam meraih kebenaran, melebihi orang-orang mukmin yang mencari kebenaran kepada Allah demi kepentingan saudara-saudara mereka yang masih berada di neraka. Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, mereka dahulu berpuasa bersama kami, salat dan beribadah haji. Lalu difirmankan kepada mereka: Keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal. Maka wajah mereka diharamkan atas neraka.”

Mereka mengeluarkan banyak orang dari neraka. Ada yang sudah terbakar hingga separuh betisnya dan ada yang sudah sampai ke lututnya. Orang-orang mukmin itu berkata: Ya Tuhan kami, di dalam neraka tidak ada lagi seorang pun yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan meski hanya seberat dinar. Keluarkanlah. Kemudian mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Lalu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu apakah di neraka masih ada orang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan maski hanya seberat setengah dinar, keluarkanlah. Mereka dapat mengeluarkan lagi banyak orang. Setelah itu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu, apakah di sana masih ada seseorang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan.

Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di dalam hatinya terdapat kebaikan meski hanya seberat atom, keluarkanlah. Lagi-lagi mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata: Ya Tuhan kami. Kami tidak tahu apakah di sana masih ada pemilik kebaikan. Abu Said Al-Khudri berkata: Jika kalian tidak mempercayaiku mengenai hadis ini, maka bacalah firman Allah: Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar atom. Dan jika ada kebaikan sebesar atom, niscaya Allah akan melipat-gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar (QS. An Nisa 40)” (HR. Muslim No.269).

2. Puasa

Nabi saw bersabda, “Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari no. 3257).

Di hadis yang lain, pintu surga Ar Rayyan memanggil orang-orang yang berpuasa. “…Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan” (HR Bukhari & Muslim). Amalan puasanya menyelamatkan orang-orang itu dan mengantarkannya ke surga atas izin Allah.

3. Membaca Al Quran dan menghafalkannya

Nabi saw. bersabda, “Bacalah Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat menjadi syafaat kepada pemiliknya. Bacalah Zahrawain (dua cahaya) surat Al-Baqarah dan Surat Ali Imran. Karena keduanya akan datang pada hari kiamat seperti mendung atau seperti awan atau seperti dua kelompok dari burung yang berbulu (membantu) menghalangi untuk pemiliknya. Bacalah surat Al-Baqarah, karena mengambilnya berkah dan meninggalkannya suatu kerugian. Dan (tukang sihir) tidak dapat (mengganggunya).” Muawiyah mengatakan, sampai kepadaku bahwa arti ‘Batolah ‘ adalah tukang sihir. (HR. Muslim 804)

4. Sikap sabarnya dan ridhanya ayah ibu ketika putranya wafat di waktu kanak-kanak.

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang ditinggal mati tiga anaknya yang belum baligh, maka anak itu akan menjadi hijab (tameng) baginya dari neraka, atau dia akan masuk surga” (HR. Bukhari).

Di hadis yang lain, Rasulullah saw memotivasi, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, sesungguhnya janin yang keguguran akan membawa ibunya ke dalam surga dengan ari-arinya APABILA IBUNYA BERSABAR (atas musibah keguguran tersebut)” (HR Ibnu Majah 1609 dan dihasankan al-Mundziri serta al-Albani).

6. Shadaqah/sedekah

Rasulullah saw. bersabda “Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya (HR. Imam Ahmad). Di hadits lain, Nabi saw menyebut tujuh golongan manusia yang mendapat pelindungan dan salah satunya adalah: Seseorang yang bersedekah dengan menyembuyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya (HR. Bukhari). (dari berbagai sumber).



BERKAH AL-QUR’AN Part 1

Menceritakan ini untuk di ambil hikmah dan ibrohnya bukan bermaksud untuk menunjukkan ini loh saya sudah mengajarkan Al-Qur'an, bukan sama sekali. "Ya Allah jauhkan hamba dari penyakit hati, riya', ujub dan yang lainnya".

Ilmu saya sangat dangkal tentang Al-Qur'an, siapalah saya, saya hanya bisa mengajar Abatatsa dan sedikit Makhorijul huruf yang belum pas pengucapannya. 

Tapi saya semangat memberantas buta huruf Al-Qur’an semampu saya, sedih rasanya jika melihat teman, tetangga atau saudara yang umurnya di atas 40 tahun dan belum bisa membaca Al-Qur'an.

Sangat banyak orang-orang yang mengabdikan dirinya demi mengajarkan Al-Qur'an kepada masyarakat, ada yang lewat TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an), ada yang lewat Ma'had, Pesantren, Sekolahan, Pengajian dan ada juga yang perorangan, saya termasuk yang mengajar non formal dan langsung kepada Bapak-bapak tetangga rumah menggunakan buku Iqro.

Kisah ini berawal dari seorang teman yang tiba-tiba bilang ke saya selepas sholat Maghrib di Masjid Al-Fatih (Sekolah Islam Terpadu Al-Fatih Gardenia Citra Raya), Tangerang.

"Pak Mul, tolong cek bacaan Qur'an saya ya, 2 atau 3 ayat bacaan saya seperti apa !" Pinta Uda Eka, tetangga sekaligus sahabat saya dari Padang.

"Siap Uda" jawab saya singkat sambil mengambil mushaf Al-Qur'an yang tersusun rapi di atas meja belajar masjid Al-Fatih.

Bacaan di mulai, ayat pertama di baca, kedua di baca dan saat mau membaca ayat ke 3 saya stop, 

"Stop Uda cukup"  saya stop bacaan Uda Eka waktu itu yang di baca saya lupa surat apa ayat berapa.

"Kapan Uda terakhir baca Al-Qur'an ?" Tanya saya penasaran.

"Waduh sudah lama sekali Pak Mul, saya lupa. Kalau pas puasa juga jarang-jarang baca saya, tapi belajarnya sudah lama sekali saat saya STM di Padang, kurang lebih 20 tahunan yang lalu lah" jawab Uda Eka menjelaskan.

"Astaghfirullah" Istighfar spontan keluar dari mulut saya.
"Pantesan Uda banyak yang salah bacaannya" saya mencoba hati-hati menjelaskan ke Uda khawatir beliau tersinggung.

"Kenapa Pak, banyak yang salah ya ?" Tanya Uda juga penasaran dengan bacaan Qur'annya.

"Iya Uda, ma’af ya Makhorijul huruf, harokat dan hukum nun matinya masih banyak yang salah, perlu di perbaiki lagi" ungkap saya menjawab penasaran Uda Eka.

"Bisa nggak setiap ba'da Maghrib  belajar sama pak Mul ?" Uda Eka meminta ke saya.

"Insya Allah Uda, sekalian ajak temen-temen yang lain aja da biar ramean ngajinya"  pinta saya balik untuk sekalian membuka pengajian Iqro, atau simak bacaan Al-Qur'an sesuai kemampuan masing-masing.

Gayung bersambut, sejak saat itulah mulai ada Bapak-bapak yang mulai mengaji di Masjid dengan di bimbing oleh Pak Tri Wahono, saya, pak Taufiq dan Pak Amat.

Pengajian di bagi beberapa kelompok sesuai kemampuan jama'ah masing-masing, ada yang sudah Al-Qur'an di bimbing pak Tri, Iqro 3 ke atas di bimbing Pak Taufiq dan Pak Amat. Sedangkan saya specialis Iqro 1 dan Makhorijul huruf.

Setelah pengajian berjalan beberapa bulan, Alhamdulillah mulai ada kemajuan, beberapa peserta seperti Uda Eka, Pak Eka, Pak Tampana, Pak Sugiyo, Pakde Hadirin dan Pak Buyung mulai ada kemajuan dan sudah bergabung di kelompok Al-Qur'an dan perbaikan Tahsin yang di bimbing pak Tri Wahono.



BERKAH AL-QUR’AN Part 2

Seiring berjalannya waktu, saya terbentur dengan aktifitas menjemput nafkah dengan berjualan bakso di depan toko mainan anak-anak Holly 88 milik koh Engkian, yang buka sore hari dan tutup tengah malam. Aktifitas ini telah menghentikan kegiatan saya ngaji bersama Bapak-bapak.

Cukup lama saya meninggalkan pengajian Bapak-bapak tersebut, hampir 2 tahun saya tidak aktif di pengajian itu, ada yang hilang rasanya meninggalkan aktifitas pengajian itu, rasa sedih, rasa gundah dan ada pertanyaan yang mengiang-ngiang di telinga saya :
"Apakah kamu ridho meninggalkan pengajian belajar membaca Al-Qur'an yang sudah kamu rintis ?"......pertanyaan itu selalu menghantui dalam hati.

Padahal tugas itu belum tuntas, meski sudah ada pak Tri Wahono yang sudah mumpuni mengajar karena beliau telah lulus buku Utsmani dan telah wisuda, namun beliau butuh tandem, butuh pengajar-pengajar yang lain yang membimbing peserta baru.

Sampai akhirnya terjadi penyebaran wabah Covid 19 di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia, hal ini merusak seluruh sendi kehidupan manusia di seluruh dunia, dan hal paling terkena dampaknya adalah sektor ekonomi.

Wabah ini juga telah menyerang kondisi perekonomian keluarga saya, usaha saya kantin di sekolah tutup total karena sekolah juga tutup, usaha Bakso saya juga terdampak dan akhirnya harus saya tutup menjelang bulan Ramadhan.

Kedua anak saya yang di pesantren juga ikut di pulangkan, sehingga di rumah kontrakan 2 kamar tidur itu dihuni 6 jiwa. 1 kamar buat tidur 2 anak saya yg pertama dan kedua, 1 kamar lagi untuk 4 orang, saya, istri dan kedua anak saya yang ketiga dan keempat.

Kondisi ini justru menambah kedekatan kami sekeluarga, yang biasanya buka puasa kami hanya berempat, karena yang 2 di pesantren, kali ini personil lengkap. Setiap buka puasa dan sahur kami berenam. Di tambah lagi saat itu sedang di terapkan PSBB (Pembatasan Sosial Besar-besaran) atau karantina mandiri skala Kabupaten.

Tapi kondisi ini juga membuat kepala saya pusing tujuh keliling karena logistik atau sembako di rumah harus ada stock yang mencukupi untuk keenam personil keluarga kecil kami.

Beruntung waktu itu ada bantuan dari berbagai instansi dan perorangan yang ikut membantu program pemerintah dengan bantuan beras dan sembako setiap bulan selama kurang lebih 3 bulan. 

Sebenarnya malu menerima bantuan itu. Mestinya membantu saat kondisi Pandemi seperti ini, namun apa hendak di kata, semua usaha/bisnis berhenti tiba-tiba.

Dalam kegamangan suasana Pandemi yang makin menggila, mertua di kampung menelpon dan minta kami sekeluarga untuk balik dulu saja ke kampung.

"Udah pulang dulu aja, nggak usah khawatir di kampung mah, aman beras banyak lagi pula Mul kan mau kerja apa aja, nanti di sini bisa ngerjain apa aja" kata Emak mertua saya di ujung HP saat telponan sama istri saya.

"Iya mak, nanti bilang sama Mas Mul" jawab istri yang langsung mendiskusikan tawaran ini dengan saya.

"Gimana bi, kita pulang aja nich ke Lampung?" Istri saya mencoba merayu mengajak ke Lampung.

"Entar dulu ya mi, kita mesti pikirkan, soalnya ini pasti lama, apalagi kita ber enam, nggak enak numpang hidup sama orangtua"  saya mencoba berpikir realistis.

" iya tapi kita mau usaha apa ?" Istri saya mulai ragu dengan keadaan yang ada.

"Ya nanti Abi cari info pekerjaan kalau ada" jawab saya mencoba meyakinkan istri agar tetap sabar,

Di hari menjelang pulang ke Lampung, yang akhirnya menjadi keputusan kami karena tak kunjung ada kepastian pekerjaan atau usaha baru, tiba-tiba seorang teman kirim WA ke saya.

"Pak Mul bisa gabung di proyek saya pak, ngawasin yang kerja aja, tapi gaji harian, bisa nggak ?"  begitu WA yang di kirim teman saya yang sudah jadi kontraktor, pak Maksum namanya.

"Insya Allah siap pak" Jawab saya di WA.

Akhirnya kami nggak jadi pulang ke Lampung, saya sudah dapat pekerjaan baru untuk tetap bertahan di Tangerang.

Uang tiket atau ongkos yang di transfer Kakak saya (Mas Giman), tadinya mau saya kembalikan karena nggak jadi pulang, akhirnya saya minta ijin ke Kakak untuk jadi modal jualan sayuran sistem delivery order.

Jadi selain kerja jadi mandor proyek, pagi sebelum berangkat kerja, saya mengantar pesanan sayuran dulu ke pelanggan.

Sebelum Maghrib saya sudah sampai di rumah, jadi masih ada kesempatan untuk ngajar Iqro bapak-bapak. Dan kebetulan ada 6 peserta baru yang siap ngaji dari Iqro jilid 1.

Alhamdulillah, akhirnya bisa ngaji lagi sama Bapak-bapak, seminggu jadwal 3 kali, Senin malam, Rabu malam dan Kamis malam. Pengajian di mulai ba'da isya sekitar jam 19.45 sampai dengan 21.00 WIB.

Antusiasme pak Roni (Ketua RW), Pak Doel, Pak Darmin, Pak Arif, Pak Yudi dan Pak Dhani saat mengaji menambah semangat saya juga untuk mengajar. Jika ada salah satu peserta pengajian yang tidak hadir, pak Roni langsung japri menanyakan mengapa belum hadir.

Saat lagi semangat-semangatnya mengaji, ada saja hal yang sedikit mengganggu aktifitas ini. Rumah kontrakan jatuh tempo pembayaran, jumlahnya cukup lumayan Rp. 15 juta untuk setahun dan uang yang ada baru ada Rp. 4 juta.

Tadinya saya mau pindah rumah kontrakan saja yang bayar bulanan, namun karena beberapa pertimbangan, salah satunya masukan istri saya untuk bertahan dan nego bayar dulu aja setengah tahun.

Saya coba nego ke yang punya rumah dan di setujui, tapi harga di naikan jadi Rp. 8 juta untuk setengah tahun.

Waktu tinggal 4 hari lagi untuk pembayaran rumah, dana yang ada masih kurang Rp. 4 juta lagi. Banyak sebenarnya teman-teman yang bisa di mintain tolong untuk di pinjemin, tapi rasanya malu mau pinjem.

Saat pengajian pak RW sempat nanya :
"Gimana soal rumah pak Mul ?” tanya beliau.

"Sudah saya nego pak, bisa setengah tahun dulu tapi harga jadi Rp. 8 juta, saya baru ada Rp. 4 juta, sisanya nanti nyari lagi" jawab saya menjelaskan kondisi terkini.
"Biasanya injury time ada pertolongan Allah pak" tambah saya.

"Ya sudah gini aja, sisanya yang Rp. 4 juta saya yang nalangin dulu, nanti pak Mul bisa mulai nyicil bulan Januari atau Februari tahun depan" suara pak RW memecah keheningan di sela-sela obrolan itu.

"Masya Allah, beneran Pak RW" tanya saya setengah tidak percaya.

"Bener pak, nanti WA aja nomor rekening Pak Mul ya" pinta pak RW.

"Siap pak RW" jawab saya mantap.

Rejeki yang tidak di duga-duga datangnya darimana saja bisa lantaran siapa saja, rasa syukur kami panjatkan atas kemudahan ini.

Tidak sampai di sini, setelah beberapa hari saya bayarkan uang Rp. 8 juta ke pemilik rumah, aktifitas normal kembali, bekerja, dan mengaji sepekan 3 kali.

Saat pengajian berikutnya tiba-tiba Pak RW bilang lagi : "Begini pak Mul, uang yang Rp. 4 juta talangan dari saya itu nggak usah di bayar lagi, Bapak-bapak pengajian sepakat membayar patungan utang Pak Mul"  begitu kira-kira penjelasan pak RW.

Saya bengong tak percaya dengan apa yang di katakan pak RW, "beneran ini pak ?" Tanya saya.

"Bener Pak Mul, ini kesepakatan Bapak-bapak pengajian" Pak RW meyakinkan saya.

”Masya Allah Tabarakallah, terima kasih ya Allah, terima kasih Bapak-bapak semua, semoga Allah selalu memberikan rahmat-NYA kepada kita semua" do'a saya untuk semua jama'ah Pengajian.

Begitulah sekelumit kisah nyata yang saya alami di tengah Pandemi, bukti Keberkahan mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an. Semoga bisa menjadi semangat kita semua untuk selalu berdekatan dengan Al-Qur'an



Nabi Muhammad SAW Bersabda

اذا مات ابن ادم انقطع عمله الا من ثلاث صدقة جارية او علم ينتفع به او ولد صالح يدع له
_" Apabila meningagal manusia maka terputuslah seluruh amalnya kecuali 3 perkara
1. Sedekah Jariyah
2. Ilmu yg bermanpaat
3. Anak yg soleh yg mendoakannya_

Firman Allah SWt

مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dgn lipatganda yg banyak. Dan Allah lah yg menyempitkan dan melapangkan rejeki dan kepadaNya lah kamu di kembalikan









Profil Penulis
Nama pena penulis adalah Abu Salnafnia, yang mempunyai nama asli Mulyono bin Narno Semito. Abu Salnafnia diambil dari kata Abu yang artinya ayah, Salnafnia diambil dari singkatan nama ke-4 anaknya yaitu Salma Nafisah (Sal), Nadya Shofwah (N), Afnan Muflih (Af), Hanum Hanania (Nia).

Seorang Wirausaha yang gigih menjemput rejeki dengan prinsip sekecil apapun yang dihasilkan untuk menafkahi anak istri harus benar-benar halal dan thoyib, tidak bercampur dengan hal yang Subhat atau haram. 

Menulis adalah hobbynya selain beladiri dan futsal. Buku Syafa’aat adalah buku solo pertamanya, sebelumnya telah terbit karya antologinya yaitu Pahlawan Dalam Hidupku, 21 Kisah Penggugah Jiwa dan Surat Cinta untuk Sahabat bersama komunitas Guru dan pegiat Literasi.

Buku Syafa’at adalah kisah perjalanan spiritual penulis yang ia alami dalam menjemput hidayah, hingga ia memutuskan untuk menjadi seorang guru ngaji (Belajar membaca Al-Qur’an). Aktivitas mengajar ngajinya adalah di Pondok ngaji Irsyadul ‘Ibad Citra raya ini dan di Rumah Qur’an Bina Insan Mulia.


Selasa, 12 Juli 2022

Mengapa Harus Mahani ?


Mengapa Harus Mahani ?

Sosok yang satu ini belakangan disebut-sebut sebagai seorang tokoh yang tangguh dalam membela hak-hak kaum buruh. Hal ini diyakinkan dengan terpilihnya beliau sebagai Ketua Feserasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman (FSP-RTMM] Propinsi Banten.

Bukan hal mudah untuk terpilih menjadi Ketua Serikat Pekerja, apalagi tingkat Propinsi. Tentu butuh waktu dan perjuangan panjang sampai di titik ini.

Mahani, adalah sosok wanita tangguh yang sudah lebih dari 20 tahun membela hak-hak kaum buruh/pekerja baik di tingkat Perusahaan, Kabupaten dan saat ini meluas ke wilayah Propinsi sampai 2027 nanti.

20 tahun waktu yang cukup matang menghadapi segala problematika perburuhan, bernegosiasi dengan pihak manajemen perusahaan saat menyelesaikan persoalan di intern perusahaan dan juga berunding di tingkat Tripartit dengan para pengusaha dan Pemerintah daerah saat menentukan Upah Minimum Kabupaten [UMK].

Pengalaman dan kecakapan itulah yang menjadi bukti bahwa Mahani layak untuk naik level ke tingkat propinsi dalam menyelesaikan masalah perburuhan.

Sedangkan di tingkat Kabupaten sudah sangat layak jika Mahani diusung untuk maju sebagai Bakal Calon Anggota Dewan (BCAD] Kabupaten Tangerang, agar kemanfaatan dan perjuangannya bisa dirasakan lebih luas oleh Masyarakat secara umum bukan hanya para buruh/pekerja.

Pengalamannya dalam berorganisasi, keahliannya dalam bernegosiasi dan juga keteguhannya dalam prinsip membela yang lemah menjadi modal penting untuk maju menjadi BCAD khususnya di Dapil 5 [ Curug, Cikupa dan Panongan].

Jika orientasi ingin kaya melalui jalur menjadi aktifis serikat pekerja, tentu dengan kurun waktu 20 tahun ini sangat cukup untuk memainkan peran dengan segala trik dan intriknya, tapi Mahani memilih hidup sederhana dengan memprioritaskan membantu para buruh agar tetap bisa bekerja dengan tenang, nyaman dan berkelanjutan.

Berbagai iming-iming yang menggiurkan ia tolak jika hal itu mencederai suatu perjuangan, ia memilih untuk menjaga integritasnya dan serius menjaga amanah yang telah diembannya.

Berbagai alasan itulah maka, sudah waktunya Mahani duduk sebagai anggota dewan untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat yang lebih luas khususnya masyarakat Kabupaten Tangerang wabil khusus masyarkat tempat ia tinggal yaitu di kecamatan Panongan.

Dulur-dulur yang berdomisili di dapil 5 yaitu di wilayah Curug Cikupa dan Panongan harus berpikir bahwa orang seperti Mahani ini harus didukung dan diperjuangkan untuk memajukan dan memakmurkan wilayah dapil 5, karena jika mereka mempunyai Anggota Dewan dari wilayahnya sudah pasti yang diperjuangkan adalah masyarakat wilayah dapil tersebut.

Seperti halnya ketika Mahani memperjuangkan para buruh di pabrik, kemudian di wilayah Kabupaten Tangerang, karena jika Mahani sudah bekerja maka dia akan fokus dengan apa yang ia perjuangkan.


Ditulis oleh Kang Mul Jozz setelah mewawancarai beberapa karyawan PT. Mayora tempat Mahani bekerja dan mengamati sepak terjangnya selama menjadi aktifis serikat pekerja.

Rabu, 25 Mei 2022

Tamasya Yang Dirindukan

       Salah Satu Bukti Kerinduan itu

Milad PKS yang ke-20 menjadi ajang melepas rindu para kader dan simpatisan PKS paska pandemi yang mendera negri ini. 

Istora senayan Jakarta dan sekitarnya hari ahad, 29 Mei 2022 dipastikan akan memutih oleh warna dasar Lambang Partai Keadilan Sejahtera yang dikenakan oleh para kader dan simpatisan. Mulai dari bendera, kaos,  kemeja dan lain-lain. 

Kebahagiaan yang hanya dirasakan oleh mereka saat berkumpul disatu tempat bersama keluarganya,  datang dari berbagai daerah dengan membawa harapan baru sejahteralah Indonesia. 

Ada yang konvoi sepeda motor,  mobil pribadi dan rombongan bus pun tak sedikit terparkir rapi di area yang disiapkan panitia. Untuk membayar Bus tentu saja mereka patungan,  karena tak ada subsisdi dari pengurus pusat ataupun wilayah, membuktikan kader partai ini tetap solid meski sering diguncang prahara. 

Tak ada wajah kesedihan diantara mereka meski dari rumah hanya berbekal bontot  (nasi bungkus ala kadar), ada yang membawa kue/snack yang disiapkan sejak pagi lantas di lokasi dimakan bersama bertukar bekal, sebagian jajan di lokasi bazar dan pedagang kaki lima yang ikut meramaikan suasana itu. 

Sekilas itulah gambaran suasana Tamasya Yang dirindukan oleh semua kader dan simpatisan,  lebih indah dibanding berwisata ke tempat terindah manapun. Murah meriah dan berkah. 

Suasana yang dirindukan bertahun-tahun karena satu dan lain hal acara bersama seperti ini urung dilakukan,  saatnya melepas kerinduan dengan hadir bersama di Milad PKS ke-20 di Istora Senayan Jakarta. 




Minggu, 27 Maret 2022

Apakah Istrimu Bahagia Bersamamu ???

"Istriku, Apakah Kau Bahagia Bersamaku ?"

Belum lama ini kita dihebohkan dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu muda kepada ketiga anaknya. Peristiwa yang membuat hati kita yang waras ini terasa tersayat-sayat, merinding, sedih dan tak habis pikir   ia lakukan itu dengan cara yang sadis, Astaghfirullah.

Di medsos sebagian besar netijen yang mayoritas ibu-ibu justru bersimpati dan merasa kasihan terhadap ibu yang bersangkutan, betapa ia begitu tertekan jiwanya dan hal itu ia rasakan bertahun-tahun terakumulas, dan puncaknya adalah peristiwa tragis itu.

Peristiwa mengerikan itu tidak mungkin dilakukan oleh orang yang waras, kalaupun tidak gila, besar kemungkinan pelakunya mengalami tekanan jiwa yang sangat dahsyat, tekanan jiwa karena beban hidup dan tekanan dari pihak luar atau tekanan dalam jiwanya sendiri yang tak mampu ia kendalikan.

Mendengar dan melihat berita mengerikan seperti  di atas, tentu kita khususnya para suami harus introspeksi diri dan secara berkala harus menanyakan kepada istri, " Istriku, apakah kau bahagia bersamaku ?"

Pertanyaan yang sedikit menggelitik sepertinya, tapi terkadang hal semacam ini luput dari perhatian para suami, atau menganggap hal ini tak penting, lebay amat kayak sinetron aja, sebagian mungkin beranggapan begitu. Karena memang hidup ini bukan sinetron.

Terkadang kita para suami  bersikap yang penting suami sudah menunaikan kewajiban mencari nafkah, menjalankan kewajiban sebagai suami sebagaimana mestinya dan istri tidak protes atau mengeluh misalnya, sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan perasaan istri kurang diperhatikan.

Pertanyaan "Istriku, apakah kau bahagia bersamaku ?" Tidak selalu berkaitan dengan kekayaan dan harta benda, meski tidak dipungkiri jika fitrahnya wanita memang suka dengan perhiasan dan harta benda, tetapi pertanyaan ini lebih kepada  perasaan sang istri, bagaimana kenyamanan dan ketenangan jiwanya bersama suaminya dalam suka dan duka, susah dan senang . Sudahkah kebahagiaan itu ia rasakan ?

Mengingat menikah dan hidup bersama istri dan anak-anak kita adalah ibadah terpanjang selama hidup kita, maka suami harus memastikan kebahagiaan istrinya  selama bersamanya. Jika kebahagiaan itu sudah dirasakan meskipun hidup dalam keterbatasan maka sakinah mawadah warahmah itu akan tercipta seiring dengan kebahagian  yang dirasakan.

Only opinion
KMJ









Senin, 14 Maret 2022

Apalah Arti Sebuah Logo


Logo Halal dan Identitas

Menurut Wikipedia, Logo merupakan suatu gambar atau sekadar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Logo adalah  huruf atau lambang yang mengandung makna, terdiri atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahaan dan sebagainya

Jika kita merujuk kepada penjelasan di atas, tentu logo bisa menjadi identitas singkat yang mudah diingat oleh siapapun yang melihatnya sehinhga alam bawah sadar dan ingatan kita langsung menangkap jika Logo ini mewakili produk, organisasi, lembaga, perusahaan, negara atau hal lainnya.

Nah, menanggapi polemik yang terjadi atas terbitnya logo baru Halal yang dikeluarkan Kementrian Agama, tentu menjadi hal wajar jika ada sebagian tokoh umat Islam dan umat Islam sendiri yang mengkritisi logo tersebut.

Sebagaimana kita ketahui bersama, selama ini hal yang berkaitan fatwa terhadap suatu hal bagi umat Islam di seluruh Indonesia dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak
7 Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975 di Jakarta, Indonesia. 

Begitu juga berkaitan dengan penetapan hukum halal suatu produk, maka pemilik Usaha harus mencantumkan logo halal MUI pada produk tersebut setelah melalui rangkaian uji laboratorium dan sidang fatwa MUI. Hal ini sebagai wujud memberikan ketenangan dan kenyamanan kepada umat Islam saat mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut.

Lalu, mengapa Logo itu berubah ?

Selama 46 tahun otoritas mengenai kehalalan suatu produk dikeluarkan oleh MUI dengan memberikan Logo halal pada produk yang sudah lulus uji lab dan serangkaian audit oleh Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM -MUI).

Namun sejak otorisasi itu diambil alih oleh Kementrian Agama melalui Undang-undang (UU) Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang JPH, maka penetapan Halal suatu produk yang mengeluarkan adalah Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) lembaga dibawah kementrian agama.

Namun peran MUI masih cukup besar karena Fatwa halalnya tetap MUI yang menetapkan. Maka jika dibuat alur proses penetapan halal suatu produk adalah sebagai berikut : 
1. Pelaku Usaha mendaftarkan diri ke BPJH.
2. Setelah proses verifikasi lolos, maka tahap selanjutnya Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang akan melakukan proses audit.
3. Selanjutnya akandi sidangkan pada sidang fatwa MUI. 
4. Setelah sidang fatwa MUI dn dinyatakan lolos, maka terbitlah Sertifikat halal yang dikeluarkan oleh BPJH.

Catatan :
a. BPJH, lembaga dibawah kementrian agama yang bertindak menerima pendaftaran, verifikasi dan menerbitkan sertifikat halal.
b. LPH, lembaga pemeriksa halal boleh BUMN atau lembaga swasta atau LPPOM MUI yang memenuhi syarat sesuai ketetapan kementrian agama yang bertindak melakukan audit terhadap produk yang didaftarkan.
c. MUI sebagai Lembaga yang menentukan halal atau tidaknya suatu produk melalui sidang Fatwa setelah proses audit oleh LPH.

Jadi mengapa logo berubah ?
Karena logo halal bukan lagi kewenangan MUI tetapi kewenangan BPJH.

Yang menjadi persoalan, mengapa logo baru itu terkesan jawa sentris, logonya mirip gunungan dalam dunia pewayangan, meski kaligrafinya tidak menyalahi kaidah penulisan dan tertulis Halal bagi yang faham kaligrafi, tetapi bagi yang tidak faham akan berpikir keras mana tulisan kaligrafi halalnya ? 

Karena yang terlihat pertama adalah simbol gunungan bukan tulisan halal yang mudah dibaca oleh siapapun. Sepertinya Logo yang baru bukan memudahkan orang faham, tetapi justru mengingatkan kepada simbol gunungan pada wayang. Entah apa yang rencanakan oleh si perancang simbol itu, apakah ini ada korelasinya dengan gerakan Islam Nusantara ? Wallahu'alam Bishawab.

Pelaku usaha dan pemerhati produk halal.

KMJ






Jumat, 04 Maret 2022

Never Give Up


Never Give Up
Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa kini kau sudah beranjak dewasa. Sebagai anak pertama, kau telah memberikan contoh terbaik untuk adik-adikmu.

Ummi dan abi tau, banyak keinginan dan impianmu yang tertunda, Ummi dan abi tau kau tak mau membebani orang tuamu ini, perjuanganmu mengejar beasiswa bebas SPP waktu SMA menjadi bukti betapa engkau telah sangat memahami keadaan kita. Kau telah ikut berjuang nak. Kau telah membantu Abi memikul tanggung jawab ini.

Mungkin karena kepedulianmu itu hingga sikapmu lebih dewasa dari usiamu, dan Ummi Abi bangga denganmu nak.

Di Usiamu yang ke-19 ini, Ummi Abi berharap kau tetap istiqomah dalam ketaatan kepada Allah dan Rasulullah, menjaga hafalanmu dengan terus belajar dan mengajar Al-Qur'an dimana pun berada, karena nanti di akherat Al-Qur'an akan menolong kita jika sekarang kita dekat dengannya.

Jadilah wanita yang tangguh tapi tetap berhati lembut
Jadilah wanita yang selalu menjaga harga diri dan kehormatan
Jadilah wanita yang selalu bermanfaat untuk orang lain
Jadilah wanita yang keberadaannya memberikan manfaat dan ketidak adanya dirindukan
Jadilah contoh kebaikan untuk siapapun tanpa merasa sholehah
Tetaplah jaga kehormatan sebagai wanita sampai kapanpun hingga berbuah surga

Ma'afkan Ummi Abi yang belum bisa membahagiakanmu dan adik-adikmu, jangan pernah menyerah dengan keadaan, terus berjuang "Mastatho'tum" 

Happy Milad My Daughter 
Semoga Allah Subhanahu wata'ala selalu meridhoi setiap langkahmu. Aamiin.

Tangerang
05 03 2003
05 03 2022
19th Salma Nafisah

Ummi Abi Yang selalu menyayangimu.





Selasa, 22 Februari 2022

Panen Kangkung

Praktek Berkebun
(Menanam dan Memanen Kangkung)

*PANEN KANGKUNG*
Area Gardening Sekolah Alam Tangerang Mekarbakti pada tanggal 11 dan 21 Februari 2022 disibukkan dengan kegiatan panen kangkung.

Kegiatan ini dipandu oleh semua Fasilitator dan diikuti oleh seluruh murid Jenjang KB TK Sekolah Alam Tangerang Mekarbakti.

"Beberapa bulan sebelumnya, anak-anak diajarkan melakukan kegiatan gardening mulai dari pembibitan, penanaman, merawat, menyiram, dan mendo’akan setiap hari" ujar Bunda Nisa salah satu fasilitator yang memandu kegiatan ini. 

"Alhamduillah kangkung yang anak-anak tanam sudah siap di panen" tambahnya.
 
Bunda Nisa juga menyampaikan bahwa kegiatan gardening ini dilakukan untuk mengembangkan aspek naturalis, motorik, sosial emosional dan meningkatkan tauhid anak.

"Diharapkan anak-anak bisa menghargai dan bersyukur setiap makanan yang ia makan, karena mereka mengetahui bagaimana proses untuk membuat makanan tersebut" jelasnya

"Selain itu kegiatan ini dilakukan agar anak-anak terbiasa memakan sayur, yakni sayur kangkung. Dan biasanya anak-anak merasa senang ketika bisa makan sesuatu hasil gardening sendiri" Pungkas Bunda Nisa.

Begitulah keseruan anak-anak saat melakukan kegiatan gardening, dan lebih girang lagi saat kangkung yang mereka panen langsung dibawa pulang untuk dimasak bersama Bunda/Mamanya di rumah.

Kontributor     : Bunda Erna
Nara dumber  : Bunda Nisa
Penulis berita : Mulyono


Sudah Siap Nak ?

   Dokumentasi Latansa DPW PKS Banten Beberapa waktu lalu di Group WA kader dishare pengumuman tentang akan dilaksanakannya Latansa (pelatih...