BIM Berbagi

BIM Berbagi

Minggu, 29 Agustus 2021

Khalid Bin Walid, Inspirator Aktivis Dakwah

       Khalid, pedang Allah yang terhunus

Perjalanan hidup dan pesan spiritual yang tersirat dalam kisahmya, sangat menggugah jiwa untuk meluruskan niat perjuangan bagi seorang Da'i.

Khalid Bin Walid, adalah panglima perang pilih tanding yang tak pernah terkalahkan dalam memimpin peperangan, baik di masa jahiliyah maupun saat ia sudah berhijrah memeluk Islam.

Kekalahan pasukan Muslim di perang Uhud adalah salah satu contoh strategi jitu Khalid bin Walid yang saat itu masih memimpin pasukan kafir Quraisy melawan pasukan Muslim. 

Selain karena ketidaktaatan pasukan pemanah atas pesan Rasulullah agar tidak meninggalkan posisinya dalam keadaan apapun, akhirnya kecerobohan itu berakibat fatal.

Pasukan Muslim yang saat itu sudah diujung kemenangan, harus menelan pil pahit saat sebagian pasukan Muslim sibuk dengan Ghonimah atau rampasan perang, termasuk pasukan pemanah yang berada di bukit untuk berjaga-jagapun ikut turun mengumpulkan Ghonimah. Saat itulah Khalid beserta pasukan berkudanya memutar arah dan menyerang pasukan pemanah Muslim dari atas bukit dan terjadilah kondisi yang berbalik 180⁰, pasukan Muslim kocar kacir hingga banyak yang syahid saat itu.

Atas ijin Allah Azza wa Jalla pasca perang Uhud Khalid bin Walid justru masuk Islam, dan selanjutnya bergabung dengan pasukan Muslim. 

Dengan keahlian perangnya tersebut Khalid sering dipercaya memimpin pasukan saat terjadi peperangan melawan kaum kafir, hingga Rasulullah wafat dan estafet kepemimpinan bersambung ke sahabat Abu Bakar, dan sampailah ke kekhalifahan itu kepada sahabat Umar setelah Khalifah Abu Bakar wafat.

Saat Khalifah Umar memimpin, suatu ketika posisi panglima perang yang saat itu dipegang oleh Khalid bin Walid digantikan oleh sahabat yang lain atas perintah Umar dengan alasan agar tidak terjadi pengkultusan kepada Khalid. Dan pergantian itupun dilakukan ditengah pertempuran yang di pimpin Khalid bin Walid saat itu.

Diluar dugaan Khalid yang sudah tidak memimpin pasukan, tetap berperang dengan penuh semangat dan menerjang musuh dengan gagah berani tanpa sedikitpun terpengaruh dengan peristiwa pergantian panglima atas dirinya.

Kejadian ini membuat heran beberapa sahabat yang lain, hingga seorang sahabat bertanya, "hai Khalid, bukankah kau telah diganti sebagai panglima perang, dan menjadi prajurit biasa, kenapa masih berperang dengan penuh semangat seolah tidak terjadi apa-apa denganmu ?"

Jawaban tak terduga keluar dari lidah sang pedang Allah yang terhunus itu, "saya berperang karena Allah, bukan karena Umar", singkat dan jelas hingga membuat sahabat yang bertanya tak mampu lagi berkata-kata dengan jawaban Khalid tersebut.

Kisah Khalid bin Walid seharusnya bisa dijadikan contoh terbaik saat seorang Da'i atau para aktivis dakwah dimanapun berada.

Bergerak dan berjuang karena Allah, bukan karena manusia, bukan karena pimpinan, bukan karena keuntungan tertentu atau maksud tertentu. Jika sikap itu bisa merasuk kedalam hati sanubari setiap aktivis dakwah, niscaya ia tak akan merasa kecewa dimanapun ia ditempatkan. Karena hanya ridho Allah Azza wa Jalla yang diharapkan.

30 Agustus 2021

KMJ














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah Siap Nak ?

   Dokumentasi Latansa DPW PKS Banten Beberapa waktu lalu di Group WA kader dishare pengumuman tentang akan dilaksanakannya Latansa (pelatih...