BIM Berbagi

BIM Berbagi

Selasa, 19 September 2023

Kursi & Nasi

KURSI DAN NASI

   Kursi Empuk sering melalaikan yang duduk

Seorang Calon Anggota Dewan (Caleg) incumbent dari Partai Kancil terlihat tergopoh-gopoh menghampiri Timsesnya yang sudah menunggu di suatu ruang pertemuan sejak 1 jam yang lalu. Sang anggota dewan terlihat gusar dilihat dari mimik mukanya yang kurang bersahabat.

30 orang timsesnya yang telah dibentuk beberapa bulan yang lalu itu mulai resah, "Apa gerangan yang akan disampaikan oleh pak Caleg terkait kasus kisruh kemarin di Dapil 13"  begitu kira² yang ada di benak mereka,  khususnya ketua timses Bang Barbarosa (nama ketua timses).

"Perhatian semuanya" begitu pembuka sang caleg di forum itu sambil memasang muka garang.

"Saya nggak mau ya, nama saya jadi jelek gara-gara salah satu diantara kalian tidak bertanggung jawab atas janji dan Proyek yang sudah saya kucurkan" tegas sang caleg. Mendengar kalimat itu semua yang hadir diam tak bersuara, ada beberapa orang yang sambil menunduk tapi matanya melirik ke salah satu anggota yang hadir.

"Baru saja saya dapat laporan dari masyarakat bahwa atas nama saya dan Partai Kancil masih punya hutang atas reses yang dilaksanakan di Desa Suka Arta 4 tahun yang lalu sehingga nama saya dan partai kita cacat di mata masyarakat Suka Arta" suara sang caleg makin keras. Pak Jeger biasa disebut begitu oleh rekan dan koleganya, Sebutan Jeger diplesetkan dari nama aslinya Jagoriyanto.

"Saya nggak mau kalian bikin malu saya dan partai kita, saya tidak perlu bertanya siapa pelakunya, yang merasa saya kasih uang reses atau proyek jalan, atau program apapun di desa Suka Arta dan masih menyisakan utang di tempat itu silahkan keluar dari ruangan ini dan mundur dari timses saya" akhirnya kemarahan pak Jeger memuncak.

30 timses yang hadir saling berpandangan satu sama lain, yang tidak merasa melakukan itu berupaya untuk bersikap biasa saja. Tiba-tiba salah seorang diantara mereka berdiri tanpa mengucapkan sepatah katapun. Semua mata tertuju ke satu orang ini, "Nah inilah pelakunya" begitu yang terlintas dibenak semua yang hadir.

"Hai kamu Bandi, apakah oknum itu kamu ?" bentak pak Jeger setengah berteriak.

"Bu ....bukan pak bukan" jawab Bandi gugup.

"Lalu kenapa kamu berdiri ?" Pak Jeger tambah kesal karena merasa dipermainkan. 

"Begini pak ceritanya, .........."

Bersambung  ..........  





Minggu, 16 Juli 2023

Para Perindu Syafaat Al-Qur'an

                From Iqro to Al-Qur'an

Tak ada ikatan saudara pertalian darah diantara mereka, ketemunyapun saat bertetangga di salah satu Cluster di Perumahan Citra Raya.

Tapi mengapa mereka bisa bersatu ? Apa motivasinya ? Apakah gerangan yang menggerakkan hati-hati mereka untuk belajar bersama ? Apa yang Meringankan langkah kaki mereka menuju Masjid sedangkan di rumah mestinya lebih nyaman, berkumpul bersama keluarga, bercengkrama sambil melihat tayangan TV atau main HP sambil minum kopi. 

Sebagaimana penjelasa berikut https://www.alfawaaid.net/2015/02/ruh-ruh-itu-bagaikan-pasukan-yang_5.html?m=1, Telah shahih dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah [ﷺ] bersabda:

{ الأرواحُ جنودٌ مجنَّدةٌ . فما تعارف منها ائتَلَف . وما تناكَر منها اختلف. }

“Ruh-ruh bagaikan tentara yang tersusun. Jika saling mengenal maka akan bersatu, dan jika saling mengingkari maka akan berpisah.” [HR. Bukhori-Muslim]

(※) Hadits ini dijelaskan oleh Nabi terpilih [ﷺ] padanya bahwa ruh-ruh para makhluk yang bersatu dan bercerai laksana ruh-ruh yang tersusun apabila saling berhadapan dan saling berjumpa,

(※) dan yang demikian berdasarkan apa yang telah ditetapkan padanya dari kebahagian dan kesengsaraan, dan jasad-jasad yang padanya ada ruh-ruh akan saling berjumpa di dunia sehingga akan bersatu dan bercerai sesuai dengan apa yang telah ditetapkan padanya baik saling mengenal atau saling mengingkari,

(※) sehingga Anda dapat lihat jiwa yang derma lagi baik akan cinta kepada yang semisalnya dan akan condong kepadanya, sedangkan yang jahat akan berkawan dengan yang sejenis dan akan condong kepadanya serta akan menjauh dari setiap yang berlawanan dengannya.


▶️ Dan dinukilkan di dalam “Al-Fath” (juz 3, Hal: 199) dari al-Khaththabi bahwa beliau berkata:

(※) “Boleh jadi bermakna isyarat atas kesamaan dalam kebaikan dan kejelekan serta perbaikan dan kerusakan, dan bahwasanya manusia yang baik akan rindu kepada jenisnya sedangkan yang jelek semisal itu pula akan condong kepada yang sejenisnya,

(※) para ruh akan saling mengenal sehingga hinggap sesuai dengan tabiat yang telah diciptakan di atasnya dari kebaikan maupun kejelekan.


Ruh mereka telah berkumpul bersama, karena sadar diri dan menyadari akan Hadits Rasulullah bahwa : 
Sehingga ketika saatnya nanti butuh pertolongan, maka Al-qur'an akan menolong karena di dunia selalu dibaca. Dibaca saja Al-Qur'an akan memberi syafaat di Akherat apalagi jika dipahami serta diamalkan, Masya Allah.

Itulah mengapa mereka bersedia bersusah-susah dan berpayah-payah untuk belajar membaca Al-Qur'an. Bahkan mereka telah berikrar untuk tetap belajar dan terus belajar sampai ruh meninggalkan jasad mereka masing-masing.

Mereka bermain logika, Jika Al-Qur'an bisa memberi syafaat bagi pembacanya saat di Akherat kelak, maka syarat utama mendapatkan syafaat itu Harus bisa membaca Al-Qur'an !…

Itulah sebabnya mereka antusias belajar Membaca Al-qur'an dan memperbaiki bacaannya agar sesuai kaidah tajwid yang benar.

Jika ingin mendapat syafaat Al-Qur'an di Akherat kelak, maka kuncinya adalah Bisa membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu tajwid, kemudian rajin membacanya dan mentadaburinya.



Rabu, 22 September 2021

KMJ







Kamis, 30 Maret 2023

Suara Hati Sendal Jepit

Suara Hati Sandal Jepit
(Untukmu Para Pejabat dan Calon Pejabat)
Apakah sandal Jepit itu punya hati ?
Sandal jepit adalah perumpamaan, sebagaimana tempat dan fungsinya adalah di bawah untuk diingat kaki manusia dan mengamankan telapak kaki dari bahaya batu, duri, paku dan kotoran lainnya.

Sandal jepit adalah perumpamaan, alas kaki yang pasti tempatnya di bawah dan rela berjuang menahan beratnya beban manusia diatasnya yg menindih berapapun beratnya. Sandal jepit tak mampu berontak untuk tidak diinjak, karena memang tugasnya adalah memang di bawah, bahkan sandal jepit bangga saat si empunya yang punya kaki selamat dan bersih kakinya tanpa luka dan kotoran.

Sandal jepit adalah perumpamaan bagi mereka-mereka yang rela berjuang untuk menahan beban berat perjuangan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Meskipun sampai tujuan itu tercapai, sandal jepit tetap sandal jepit yang tempatnya di bawah meski dia masuk hotel bintang lima, atau naik pesawat jet pribadi sekalipun, sandal jepit tetap di bawah dan diingat sebagai bagian dari perjuangan.

Meski sandal jepit memang tugasnya adalah diinjak dan mengamankan kaki serta terkadang harus terkena kotoran atau lumpur, tapi mereka juga punya hak untuk dibersihkan, dirawat dan ditempatkan di rak sandal yang sudah disediakan sebagai bentuk terima kasih si pemakai sandal jepit tersebut.

So, siapapun Anda yang saat ini berposisi sebagai sandal jepit dalam organisasi atau komunitas kebaikan, tetaplah menjadi bagian dari perjuangan bersama karena kontribusi sekecil apapun akan tetap menjadi nilai amal ibadah jika kita ikhlas dan ridho menjalankannya.

Kader Sandal Jepit

Sudah Siap Nak ?

   Dokumentasi Latansa DPW PKS Banten Beberapa waktu lalu di Group WA kader dishare pengumuman tentang akan dilaksanakannya Latansa (pelatih...