BIM Berbagi

BIM Berbagi
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Maret 2021

Tragedi Selepas Subuh, Alur rejeki yang Unik

      Foto Etalase yang Jatuh bersama Gerobak

Seperti biasa, pagi ini selepas Sholat Subuh saya mempersiapkan dagangan menjemput rejeki dari Allah, Nasi Uduk PLP (Pelipur Lapar Pagi) beserta pernak perniknya, lontong sayur plus Gorengan. Semua masakan istri yang mengolah sejak pukul 03.45 WIB, kecuali Nasi Uduk PLP nya, special Chef Mul yang masak.

Tepat pukul 06.30 semua perlengkapan menjemput rejeki pagi ini sudah siap, semua sudah di atas gerobak, tinggal dorong ke depan gerbang untuk di jajakan. Selalu terngiang di telinga sejak pagi, sambil masak, istri saya selalu bergumam, "Mudah-mudahan dagangan hari ini habis, dapat untung lumayan bisa buat bayar listrik" dia ucapkan berkali-kali karena jualan kemarin agak sepi.

Dengan semangat 45 saya dorong gerobak yang bermuatan penuh itu  dan tiba-tiba "Gubraaaaakkkk" .......spontan saya teriak "Allahu Akbar" ........ "Pyarrrrr ......pecah berantakan ..... Nasi uduk di termos tumpah sebagian, tatakan etalase dari kaca pecah jadi 3, piring berisi telur balado tumpah ruah, mangkok sambel pecah berkeping-keping, Teko berisi teh anget tumpah ke jalanan, gorengan terlempar  bersama tempatnya, etalase mini andalan jatuh di samping gerobak ......tempe orek tumplek blek tak bisa di selamatkan, sayur untuk lontong membanjiri etalase yang terkapar...... (Kerugian di taksir sekitar 300-400ribu). Cukup lumayan untuk ukuran pedagang kecil seperti kami.

Melihat kejadian itu 2 orang Satpam yang berdiri di gerbang yang berjarak 20 meter berlarian menuju ke tempat gerobak saya terguling, tiba-tiba ada sekitar 4-5 orang entah dari mana datangnya sudah berada di sekitar gerobak untuk membantu saya membereskan sisa dagangan yang hancur dan tak bisa di  jual lagi.

Saya hanya terdiam, berdiri bengong  geleng-geleng kepala dan menyesali apa yang sudah terjadi, "Astaghfirullah ....."  Perasaan dari pagi tak ada firasat apa-apa, semua berjalan baik-baik saja.

"Pak Mul buru-buru ya ?" Tanya pak Edy, tetangga depan pelanggan setia nasi uduk PLP yang ikut mbantuin mberesin sisa-sisa tragedi pagi ini.

"Iya pak .... Posisi miring tadi terus berat sebelah kayaknya" jawab saya masih belum percaya dengan apa yang sedang terjadi. 

Tak bisa membayangkan bagaimana perasaan istri melihat kondisi dagangannya, harapan rejekinya pagi ini hancur lebur. Hampir 3 jam dia persiapkan semuanya, berharap pagi ini Allah kasih tambahan rejeki sebagai ganti sepinya jualan kemarin.

Saat orang-orang sibuk membantu membereskan makanan yang berserakan, saya justru masuk ke rumah, membuka pintu dan dengan rasa bersalah, wajah memelas menatap wajah istri, "Nggak bisa jualan pagi ini mi ..." 

Rupanya istri saya sudah mengintip tragedi pagi ini lewat kaca jendela dapur, dan tampak jelas wajah murung penuh kekecewaan atas kecerobohan saya. Tanpa berkata apa-apa, dia langsung duduk selonjoran kaki dan termenung seolah mengatakan "Listrik nggak kebayar lagi hari ini".

"Ma'afin Abi " ...... 
Saya benar-benar serba salah dan sangat mengerti kekecewaan istri,  bagaimana capeknya dia, harus bangun pagi-pagi, memasak lauk-lauk dan gorengan,  dalam waktu 2-3 detik hancur semua karena kecerobohan dan ketidak hati-hatian saya.

Setelah Gerobak di angkat rame-rame dan kembali berdiri, saya membereskan sisa-sisa makanan yang terserak di jalanan. Satpam dan beberapa orang yang membantu sudah kembali ke tempat masing-masing kecuali pak Edy, tetangga depan rumah, seorang kontraktor yang selalu berempati kepada siapapun termasuk kepada saya pagi ini.

Spontan beliau (Pak Edy) malah membeli bakwan yang masih terselamatkan, "Saya beli bakwannya pak" .....

”udah ambil aja pak, saya nggak jadi jualan, udah ambil aja ..." Kata saya ke pak Edy

Tapi beliau malah ambil bakwan dan membayarnya dengan sejumlah uang, "Makasih banyak pak sudah membantu" ..... Juga kepada Bapak Satpam tak lupa saya sampaikan ucapan terima kasih.

Kesabaran saya pagi ini benar-benar di uji, ibarat nasi sudah menjadi bubur, tinggal di tambahin ayam, kasih kuwah yang lezat, kasih sambel, krupuk, dan jangan lupa daun bawang sama kacang kedelai kalau suka. Di nikmati untuk sarapan pagi cukup untuk mengganjal perut yang keroncongan. Begitupun kejadian pagi ini, sekalian membersihkan makanan yang berserakan, saya lanjutkan membersihkan dan merapikan teras rumah yang berantakan.

Saat beres-beres itulah keajaiban rejeki itu datang. Pak Edy sudah berdiri lagi di dekat gerobak nasi uduk, "lagi beres-beres pak Mul ?" Kata beliau.

"Iya pak, sekalian libur jualan mberesin teras nich" jawab saya penuh semangat kesedihan memikirkan perasaan istri yang kecewa berat yang bisa di baca dari gestur tubuhya (slonjoran kaki dan bengong).

"Pak, ini saya bantu sedikit buat modal besok" Pak Edy menyodorkan sejumlah uang untuk membantu kami.

"Nggak usah pak" jawab saya sambil terus melanjutkan pekerjaan bersih-bersih teras.

"Udah ambil aja, ini saya dapat rejeki, ada yang bayar kontrakan, lumayan nich pak Mul ambil aja"  setengah memaksa beliau mengulurkan tangan kanannya yang terselip uang ratusan dan limapuluhan beberapa lembar.

"Masya Allah pak Edy, terima kasih banyak nich, semoga rejeki pak Edy lancar berkah melimpah" 
Tak lupa do'a saya panjatkan untuk kebaikan pak Edy. 

"Aamiin, do'a yang sama untuk pak Mul' beliau pun berlalu ke rumahnya.

Selang 15 menit dua orang pengurus Masjid datang ke rumah. Dan menanyakan kondisi dagangan saya.

"Pak Mul, katanya gerobak ngguling tadi" kata pak Ngatiman bendahara masjid.

"Iya pak, posisi miring berat sebelah dan jatuh, jadi libur pagi ini saya" sedikit saya ceritakan kronologis kejadiannya tadi.

"Nanti malam ada acara di masjid, bisa pesan lontong sayur 50 porsi pak ?" timpal pak Aris, Sekretaris DKM.

" Ooo saya cek dulu ya pak, ada stock atau bisa pesan lontong nggak pagi ini, soalnya lontongnya saya pesan bukan bikin sendiri" jawab saya penuh harap pesanan ini bisa saya penuhi malam ini.

Alhamdulillah setelah di cek ke pasar lontong masih ada dan cukup untuk 50 porsi malam ini.

Suatu  cerita, kisah nyata alur rejeki yang unik sampai kepada keluarga kami selepas tragedi di pagi hari. Bersyukur kami di kerumuni oleh orang-orang baik, orang-orang Sholeh yang berempati dan punya kepedulian yang tinggi, semoga saya bisa meniru kebaikan mereka.

Salam Literasi
Latihan Menulis

Kang Mul Jozz

#Day5ChallengeRelikabTang





Sudah Siap Nak ?

   Dokumentasi Latansa DPW PKS Banten Beberapa waktu lalu di Group WA kader dishare pengumuman tentang akan dilaksanakannya Latansa (pelatih...