BIM Berbagi

BIM Berbagi

Kamis, 11 Maret 2021

Jatuh Cinta saat jumpa pertama

Di sinilah aku mengenalmu pertama kali. Saat kita jumpa dalam suasana yang syahdu dan penuh romantika, penuh cinta kasih, saling memberi, saling berbagi.

Demi menjawab rasa penasaranku saat itu, aku harus rela untuk berkorban waktu, tenaga dan tentu saja harta (uang) untuk lebih dekat kenal akan dirimu. Jarak antara kita yang cukup jauh, tak menyurutkanku mendatangimu, demi dahaga cinta di dadaku.

Sepulang kerja setengah hari yang kebetulan hari Sabtu, segera ku bergegas untuk menyiapkan segala keperluan untuk bertemu denganmu, seraya mengemasi perbekalanku, rasanya aku benar-benar jatuh cinta, ingin segera bertemu denganmu, bercengkrama dan bersama dalam balutan cinta.

Setibanya di Cimone, terminal kebanggaan orang Tangerang waktu itu, sudah menjelang Maghrib, segera kucari Mushola terdekat, 3 rakaat sudah tertunaikan namun entah khusyu' atau tidak karena kondisi Mushola yang sangat sempit di tambah suasana kebisingan terminal keluar masuk Mobil angkot dan bus kota.

Usai sholat Maghrib, bus Mayasaribakti Patas 45 menjadi incaranku untuk mengantarku menuju tempat kita bertemu. Bus ekonomi non AC kursi 2-3 yang menjadi andalan para karyawan yang tinggal di Tangerang tapi kantornya di Jakarta, seputaran Slipi, Senayan, Blok M dan sekitarnya. Ada lagi bus AC 34 jurusan Cimone-Blok M menjadi pilihan kedua bagi yang ingin sedikit merasakan kenyamanan di perjalanan, tentu harus merogoh kocek 2 sampai 3 kali lipat dibanding patas 45.

Menikmati perjalanan ba'da Maghrib selama kurang lebih 1,5 jam karena macet di tol Tomang merupakan pengalaman tak terlupakan, sepanjang perjalanan di kanan kiri tol di dominasi rumah-rumah penduduk warga Jakarta dan Tangerang, sesekali terlihat ada hamparan sawah yang masih bertahan diantara gedung-gedung pencakar langit yang menggusur sawah lainnya. Lahan makin sempit karena Jakarta makin padat, tentu pembangunan kota meluas ke pinggiran Tangerang. Banyak sawah yang tinggal kenangan.

Karena aku belum tau alamat tempat yang kutuju, saat kondektur menagih ongkos kusempatkan bertanya ke sang kondektur, "Bang, nanti lewat masjid Al-Azhar nggak ?"

"Oya lewat mas, mau turun di situ ?" tanya balik kondektur kepadaku.

"Iya Bang, tolong nanti kasih tau ya" jawabku sedikit lega, karena bis ternyata lewat tempat tujuanku.

Kerlap-kerlip lampu di kota mampu meghipnotis mataku terpejam untuk sesaat,  aku terlelap kelelahan. Entah seperti apa bentuk mukaku saat tertidur dengan muka menempel di kaca jendela bus itu.

"Al-Azhar Al-Azhar ....ayo siap siap" aku terbangun gelagepan mendengar triakan kondektur mengingatkan sesuai pesanku tadi.

"Alhamdulillah........ " Segera ku berdiri dan berjalan ke pintu keluar saat bis berhenti tepat di samping gerbang bertuliskan MASJID AL-AZHAR KEBAYORAN BARU.

"Makasih pak" ucapku untuk pak Kondektur dan sopir bus Patas 45 yang telah mengantarku sampai di tujuan.

Suasana Masjid sudah ramai, penuh para jama'ah yang begitu antusias menghadiri acara pada malam hari itu, acara yang membuatku penasaran, karena waktu itu di iklankan begitu masif di majalah langgananku, majalah Tarbawi, majalah yang membuatku mulai mengenal Islam lebih dalam.

Di iklan itu kira-kira begini disebutkan :
HADIRILAH !!!
MAlam Bina Iman dan Taqwa (MABIT)
Bersama KH. RAHMAT ABDULLAH
Sabtu malam Ahad, 4 November 2000
Sabtu pukul 19.30 s/d 06.00 WIB (Ahad)
Tempat Masjid Al-Azhar Kebayoran Baru
Agenda : Sholat Isya Berjama'ah
                 Tasmi Al-Qur'an
                 Tausyiah
                 Qiyamullail
                 Muhasabah
                 Sholat Subuh Berjama'ah
                 Al-Ma'tsurat

*)Terbuka untuk Umum Ikhwan dan akhwat se JABODETABEK.

Karena macet di jalan, aku ketinggalan sholat Isya berjama'ah, terdengar di pengeras suara, sang imam sudah membacakan dzikir setelah Sholat. 

Kubasuh muka kusutku karena tertidur di bus tadi. Wudhu dan bersegera bergabung dengan yang lain untuk ikut berjama'ah Sholat Isya rombongan berikutnya.

Suasana di luar masjid begitu ramai, di kanan kiri tangga yang posisinya jauh di bawah ruangan Sholat, terlihat banyak yang menggelar dagangan mulai dari baju Koko, gamis, peci, Al-Qur'an, buku-buku, majalah, dan tak ketinggalan kaset pita di jamannya, plus suara murrotal Al-Qur'an yang syahdu mendayu terdengar bersahutan dari tape recorder para pedagang, menambah suasana hati makin tak karuan, jantung berdetak kencang, dan akupun berbisik dalam hati  Mungkinkah aku jatuh cinta ?

21 tahun yang lalu, saat aku mengenalmu, saat awal aku mengenal apa itu ma'rifatullah, ma'rifaturrasul, ma'rifatul insan dan materi-materi lanjutan berikutnya, aku semakin merasa bodoh, merasa baru mengenal Islam padahal usiaku saat itu sudah 20 tahunan.

Malam Bina Iman dan Taqwa makin membuat aku jatuh cinta kepadamu, jatuh cinta saat jumpa pertama di masjid Agung Al-Azhar Kebayoran baru Jakarta Selatan. Jatuh cinta sampai saat ini dan semoga sampai akhir nanti, jatuh cinta dengan eratnya ukhuwah karena Allah Subhanahu wata'ala.

Sudah lama aku tak bertemu denganmu lagi, suasana penuh cinta kasih karena Allah, Tasmi Qur'an, Tausyiah, Qiyamullail, Muhasabah, dan kembali ke rumah dengan penuh semangat untuk memperbaiki diri, keluarga dan lingkungan sebisaku.

Rinduku padamu kapan kita MABIT lagi, semoga suasana syahdu itu bisa hadir kembali saat Ramadhan nanti.

Salam Literasi

Kang Mul Jozz

#Day4ChallengeRelikabTang












Sudah Siap Nak ?

   Dokumentasi Latansa DPW PKS Banten Beberapa waktu lalu di Group WA kader dishare pengumuman tentang akan dilaksanakannya Latansa (pelatih...