BIM Berbagi

BIM Berbagi

Minggu, 16 Juli 2023

Para Perindu Syafaat Al-Qur'an

                From Iqro to Al-Qur'an

Tak ada ikatan saudara pertalian darah diantara mereka, ketemunyapun saat bertetangga di salah satu Cluster di Perumahan Citra Raya.

Tapi mengapa mereka bisa bersatu ? Apa motivasinya ? Apakah gerangan yang menggerakkan hati-hati mereka untuk belajar bersama ? Apa yang Meringankan langkah kaki mereka menuju Masjid sedangkan di rumah mestinya lebih nyaman, berkumpul bersama keluarga, bercengkrama sambil melihat tayangan TV atau main HP sambil minum kopi. 

Sebagaimana penjelasa berikut https://www.alfawaaid.net/2015/02/ruh-ruh-itu-bagaikan-pasukan-yang_5.html?m=1, Telah shahih dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah [ﷺ] bersabda:

{ الأرواحُ جنودٌ مجنَّدةٌ . فما تعارف منها ائتَلَف . وما تناكَر منها اختلف. }

“Ruh-ruh bagaikan tentara yang tersusun. Jika saling mengenal maka akan bersatu, dan jika saling mengingkari maka akan berpisah.” [HR. Bukhori-Muslim]

(※) Hadits ini dijelaskan oleh Nabi terpilih [ﷺ] padanya bahwa ruh-ruh para makhluk yang bersatu dan bercerai laksana ruh-ruh yang tersusun apabila saling berhadapan dan saling berjumpa,

(※) dan yang demikian berdasarkan apa yang telah ditetapkan padanya dari kebahagian dan kesengsaraan, dan jasad-jasad yang padanya ada ruh-ruh akan saling berjumpa di dunia sehingga akan bersatu dan bercerai sesuai dengan apa yang telah ditetapkan padanya baik saling mengenal atau saling mengingkari,

(※) sehingga Anda dapat lihat jiwa yang derma lagi baik akan cinta kepada yang semisalnya dan akan condong kepadanya, sedangkan yang jahat akan berkawan dengan yang sejenis dan akan condong kepadanya serta akan menjauh dari setiap yang berlawanan dengannya.


▶️ Dan dinukilkan di dalam “Al-Fath” (juz 3, Hal: 199) dari al-Khaththabi bahwa beliau berkata:

(※) “Boleh jadi bermakna isyarat atas kesamaan dalam kebaikan dan kejelekan serta perbaikan dan kerusakan, dan bahwasanya manusia yang baik akan rindu kepada jenisnya sedangkan yang jelek semisal itu pula akan condong kepada yang sejenisnya,

(※) para ruh akan saling mengenal sehingga hinggap sesuai dengan tabiat yang telah diciptakan di atasnya dari kebaikan maupun kejelekan.


Ruh mereka telah berkumpul bersama, karena sadar diri dan menyadari akan Hadits Rasulullah bahwa : 
Sehingga ketika saatnya nanti butuh pertolongan, maka Al-qur'an akan menolong karena di dunia selalu dibaca. Dibaca saja Al-Qur'an akan memberi syafaat di Akherat apalagi jika dipahami serta diamalkan, Masya Allah.

Itulah mengapa mereka bersedia bersusah-susah dan berpayah-payah untuk belajar membaca Al-Qur'an. Bahkan mereka telah berikrar untuk tetap belajar dan terus belajar sampai ruh meninggalkan jasad mereka masing-masing.

Mereka bermain logika, Jika Al-Qur'an bisa memberi syafaat bagi pembacanya saat di Akherat kelak, maka syarat utama mendapatkan syafaat itu Harus bisa membaca Al-Qur'an !…

Itulah sebabnya mereka antusias belajar Membaca Al-qur'an dan memperbaiki bacaannya agar sesuai kaidah tajwid yang benar.

Jika ingin mendapat syafaat Al-Qur'an di Akherat kelak, maka kuncinya adalah Bisa membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu tajwid, kemudian rajin membacanya dan mentadaburinya.



Rabu, 22 September 2021

KMJ







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah Siap Nak ?

   Dokumentasi Latansa DPW PKS Banten Beberapa waktu lalu di Group WA kader dishare pengumuman tentang akan dilaksanakannya Latansa (pelatih...