BIM Berbagi

BIM Berbagi

Jumat, 05 Agustus 2022

Memberi Tak Usah Berharap Kembali

       Ikhlasnya Sepeda Motor ini tulus

Memberi Tak Usah Berharap Kembali
[Sekelumit kisah para pegiat sosial]

"Keterlaluan, anak Tak tau diuntung" gumam Masono sambil membanting buku yang ada di tangannya. "Huh" ......

"Ada apa sih mas ? Kayaknya kesel amat sampe segitunya" Tanya Ajat sahabat dekat Masono yang sudah berjuang bersama lebih dari 20 tahun di Yayasan Anak Muda Berbagi.

"Ente masih inget kan Jat, sama si Rukhin binaan kita angkatan pertama ?" Tanya Masono balik ke sahabatnya itu.

"Ya iyalah pasti inget, itu kan angkatan pertama program beasiswa yang kita gulirkan dan lumayan sukses waktu itu" jawab Ajat yakin.

"Kemarin ane ketemu setelah hampir 10 tahun dia jadi alumni yayasan kita, sekarang sudah jadi orang dia" Masono melanjutkan ceritanya.

"Emang sebelumnya bukan orang ?" Canda Ajat untuk mencairkan suasana yang sedikit tegang.

"Bukan begitu, ente masih ingat kan, bagaimana si Rukhin dulu kita rekrut dari anak yang hampir putus sekolah, kita seleksi, kita biaya sekolahnya dari hasil kita mengajukan proposal, kencleng dan apapun kita lakukan demi dia bisa sekolah, sekarang sudah jadi orang lupa dia sama kita, ketemu saya boro-boro negur pak atau pek kek, ini mah enggak pura-pura nggak liat" Masono makin menjadi-jadi ceritanya, tampak kekesalan dalam raut wajahnya.

"Astaghfirullah, Masono jangan begitu, nggak baik mengungkit-ungkit sesuatu yang sudah kita berikan ke orang lain, istighfar mas Istighfar" Ajat berusaha menasihati Masono yang tampak kecewa dengan mantan binaannya itu.

"Saya belum bisa terima dengan perlakuan ini, masa dia lupa sekian tahun kita usahakan gimana agar dia bisa sekolah, tapi melupakan begitu saja" kesal Masono belum reda.

"Sudahlah saudaraku, hilangkan prasangka buruk itu, bisa jadi Rukhin nggak liat Masono saat ketemu atau mungkin dia lagi galau, lagi ada masalah jadi nggak fokus, ikhlas atuh ikhlas kayak perjuangan motor ente mengantarkan ente kemana-kemana, dia nggak pernah ngeluh tuh, ikhlas aja", Sambung Ajat terus berusaha meredakan amarah sahabatnya itu.

"Nggak mungkin lah kalau dia nggak liat saya, wong sering banget koq ketemu, emang lupa sama wajah ane" Masono terus membela diri dengan kenyataan yang ada.

"Ya sudah besok kalau ketemu lagi tegur saja langsung, disapa, pasti dia juga jawab sapaan Masono, sudahlah jangan begitu nanti pahala amal ente hilang gara-gara masalah sepele seperti ini, dari puluhan bahkan ratusan binaan kita, ya ada sajalah yang nyleneh anaknya, maklumi saja" kata Ajat terus menasihati sahabat seperjuangannya dengan penuh kesabaran.

Masono emang sedikit temperamen, sedangkan Ajat adalah sosok yang santun, sabar dan selalu mengayomi kepada siapapun termasuk sahabat-sahabatnya yang sama-sama berjuang di yayasan yang mereka rintis bersama.

"Coba lihat binaan kita yang lain, si Budi, Anwar, Joko, Agus, Putri, Santi dan masih banyak lagi yang mereka tetap ingat dengan yayasan kita, mereka kembali untuk memperhatikan adik-adik mereka di yayasan ini, ada yang jadi donatur tetap, ada yang sering kirim makanan, bahkan ada yang jadi pengurus  untuk melanjutkan perjuangan ini" kembali Ajat meneruskan nasehatnya.

"Doakan saja si Rukhin dapet hidayah, ya muqalibal qulub tsabit qalbi 'ala dinikmati wa 'ala thaa 'atik, Allah yang membolak balikan hati manusia, siapa tau Rukhin nanti jadi donatur terbesar yayasan yang kita rintis, kita nggak tau kan ?" pungkas Ajat.

"Astaghfirullahal 'adzim, ya Allah ampunilah hamba atas kekhilafan ini, hamba terlalu berharap sama manusia" tiba-tiba Masono istighfar mendengar nasihat Ajat, dia menyadari kesalahan berpikirnya, dia terlalu berharap bahwa seseorang yang telah ia bina selama ini bisa memberikan imbal balik terhadap yayasan.

"Okey deh Jat, mulai sekarang ane nggak akan peduli dengan respon balik dari siapapun yang kita bantu, mereka ingat syukur, nggak ingat ya nggak apa-apa, yang penting kita lakukan yang terbaik untuk membantu orang lain" Kata Masono yakin.

"Nah gitu dong, itu baru pejuang, jangan baperan kalau jadi Mujahid" Ajat mengakhiri percakapan itu dengan nasihat yang cukup menguatkan mental Masono.


The End.

KMJ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah Siap Nak ?

   Dokumentasi Latansa DPW PKS Banten Beberapa waktu lalu di Group WA kader dishare pengumuman tentang akan dilaksanakannya Latansa (pelatih...