BIM Berbagi

BIM Berbagi

Selasa, 26 Juli 2022

Naskah Buku 2021 l By : Abu Salnafnia

Judul Buku : 
Syafa'at

( Catatan Kecil Dari Seorang Guru Ngaji ) 
Abu Salnafnia

Kata Pengantar Penulis

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wata’ala yang telah memberikan jutaan kenikmatan kepada seluruh manusia di muka bumi ini, baik manusia yang taat, maupun manusia yang maksiat, semuanya diberikan nikmat. 
Namun nikmat yang harus disyukuri bagi seorang yang beriman kepada-Nya  adalah nikmat iman dan Islam yang harus di jaga sampai akhir hayat kita, sehingga selamat dunia sampai ke akherat.
Sholawat dan salam selalu tercurah kepada uswah hasanah baginda nabi besar Muhammad Sholawallahu ‘alaihi wassalam, semoga kita mampu istiqomah mengikuti sunah-sunahnya hingga akhir hayat kita, karena itulah di akherat kita pantas mendapat syafaatnya, Aamiin.
Terima kasih kepada kedua orangtua tercinta Bapak Narno Semito dan Simbok Ponikem almarhumah atas pendidikan non formal yang telah di ajarkan kepada kami ketujuh anaknya, sejak kecil sampai dewasa yang penuh makna. 
Pelajaran hidup yang tak diajarkan secara langsung di bangku sekolah, tetapi kedua orangtua tercinta telah mengajarkan kepada kami anak-anaknya  bagaimana seharusnya bersikap dan menyikapi  kehidupan di dunia ini.
Terima kasih kepada istriku tercinta Isna Dewi yang selalu setia dalam kondisi apapun, yang selalu mengingatkanku untuk selalu rendah hati dan menjaga diri dari segala hal yang menyesatkan. Juga kepada anak-anakku tercinta ( Mbak Salma yang koleris, Kakak Nadya yang plegmatis, Mas Afnan yang melankolis dan Dede Hanum yang sanguin), mereka berempat yang  selalu abi rindukan dalam setiap kesempatan.
Terima kasih kepada Guru-guruku tercinta, Sahabat-sahabat BIM Berbagi dan teman-teman tercinta yang selalu mendukungku dalam setiap kesempatan. 
Buku pertamaku ini kupersembahkan untuk siapa saja pecinta pembelajaran hidup baik formal maupun non formal, baik langsung maupun tidak langsung dan tentunya yang selalu menghargai setiap karya anak manusia.
Semoga buku ini bermanfaat. Atas segala kekurangan terbitnya buku perdana kami  ini,  mohon dengan hormat kritikan dan masukan yang membangun untuk terbitnya karya-karya kami selanjutnya.
Tangerang, 06 November 2021


Abu Salnafnia


Naskah Buku 2021
By : Abu Salnafnia

Judul Buku :
Syafa’at
(Catatan Menyentuh Hati dari seorang Guru Ngaji)

Sinopsis :
Catatan perjalanan cerita dan kisah inspiratif yang diangkat dari kisah perjalanan spiritual ini berawal dari kegelisahan seseorang yang haus pembelajaran, terutama belajar tentang agama, mengaji dan lebih specifik lagi belajar Tahsinul Qur’an atau perbaikan membaca Al-Qur’an. 

Ia bukanlah seorang Ustadz, ia hanya seorang yang biasa, tidak terkenal dan dalam beberapa usaha yang ia jalankanpun pernah gagal berkali-kali hingga bangkrut total sampai terjual rumahnya hanya demi mengikuti ajakan seorang teman untuk investasi bisnis nekkel crom, karena keterbatasan pengetahuan tentang dunia bisnis.

Dalam perjalanan hidupnya yang penuh liku-liku dengan berbagai usaha yang  dijalankan sering gagal, namun ia tetap optimis bahwa setiap orang bisa sukses dalam bidang tertentu yang ditekuni dengan sungguh-sungguh. Hingga ia berazzam bisa mendirikan Pesantren Tahfidz Qur'an bersama teman-temannya yang berkhidmat untuk membumikan Al-qur'an. Bukan alumni Pesantren, bukan anak Ustadz apalagi kyai, bukan pula ahli dibidang agama, tetapi bercita-cita mendirikan pesantren Tahfidz Qur’an ? apa bisa ?

Apa dan bagaimana Catatan yang ditorehnya ?
Baca hingga akhir buku ini, insya Allah Anda akan mendapatkan sesuatu yang menggugah jiwa Anda untuk berlari menjemput hidayah yang selalu dirindukan oleh hamba-hamba yang cinta pada Rabbnya.

Selamat membaca !














Pendahuluan

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Dzat yang mengatur seluruh alam ini hingga semua beredar pada poros dan kodratnya. Karena Allah lah manusia bisa menjadi Khalifah di bumi ini.

Shalawat dan salam tercurahkan selalu untuk manusia yang paling dicintai oleh-Nya, manusia yang para Malaikat pun bershalawat kepadanya yaitu Baginda nabi besar Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam. Semoga kita bisa Istiqomah mengikuti sunah-sunahnya hingga pantas mendapatkan syafaat nya di Yaumil akhir kelak, Aamiin.

Perjalanan manusia selalu akan menuju ke arah apa yang ia pikirkan dan apa yang ia rasakan, baik hal positif maupun hal negatif. Begitu pula dalam bertindak, seseorang akan melakukan sesuatu sesuai apa yang ada dalam benaknya, hal ini telah di singgung oleh seorang Ulama besar yaitu Imam Ibnul Qayyim Al Jauzy (691 H – 751 H). 

Menurut beliau tahapan manusia dalam berpikir sebelum berbuat dan akhirnya menjadi kebiasaan adalah  berawal dari Lintasan hati, kemudian menjadi Gagasan,  meningkat menjadi Tekad dan niat, akhirnya terlaksana kepada Perbuatan, jika itu dilakukan berulang-ulang maka jadilah Kebiasaan dan karakter, Ketika itu menjadi suatu kebiasaan maka spontanitas menjadi reflek.

Untuk itulah pentingnya benar-benar menata hati dan pikiran kita untuk hal-hal yang positif dalam hidup kita, sehingga karakter dan kebiasaan yang baik akan menjadi sesuatu yang reflex dalam hidup kita. Dari sinilah awal pembahasan tentang cara mendapatakan syafaat di Yaumil akhir kelak.

Buku ini akan membantu para pembaca untuk mempelajari dan mempersiapkan diri bagaimana agar kelak di akherat bisa memperoleh syafa’at yang akan sangat dinantikan oleh seluruh umat manusia.

Tangerang, 7 Novembar 2021








Arti Kata Syafa’at

Syafaat (bahasa Arab: شفاعة) adalah usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu bahaya bagi orang lain. Syafaat disebutkan pertama kali dalam Al-qur’an pada surat Al Baqarah ayat 48. 
Dalam ayat tersebut terdapat perintah Allah kepada Bani Israil untuk bertaqwa dengan alasan di akhirat nanti tidak akan ada syafaat (pertolongan) dari siapapun kecuali amal manusia masing-masing. 
Syafaat hakikatnya adalah doa, atau memerantarai orang lain untuk mendapatkan kebaikan dan menolak keburukan. 

Atau dengan kata lain syafaat adalah memintakan kepada Allah di akhirat untuk kepentingan orang lain. 

Dengan demikian meminta syafaat berarti meminta doa, sehingga permasalahan syafaat ialah sama dengan doa.

Syafaat ada bermacam macam, diantaranya ada yang khusus dilakukan oleh Nabi Muhammad, yaitu syafaat bagi manusia ketika di padang Mahsyar dengan memohon kepada Allah agar segera memberikan keputusan hukum bagi mereka, syafaat bagi calon penduduk surga untuk bisa masuk surga.

Ada pula syafaat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW maupun para pemberi syafaat lainnya, yaitu: Syafaat bagi penduduk surga untuk mendapatkan tingkatan surga yang lebih tinggi dari sebelumnya, syafaat bagi mereka yang seimbang antara amal salehnya dengan amal buruknya untuk masuk surga, syafaat bagi mereka yang amal buruknya lebih berat dibanding amal salehnya untuk masuk surga, syafaat bagi pelaku dosa besar yang telah masuk neraka untuk berpindah ke surga, syafaat untuk masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.

Dalam keyakinan Sunni, tersebut suatu kisah di akhirat nanti umat manusia akan meminta syafaat kepada para nabi. Akan tetapi dari Nabi Adam sampai Isa tidak ada yang bersedia memberikan syafaat. 

Para nabi tersebut merekomendasikan kepada umat manusia untuk meminta syafaat kepada Nabi Muhammad, sebab hanya dia yang diberi izin untuk memberikan syafaat. Maka kita sebagai umat Islam untuk meminta syafaat kepadanya. 

Orang-orang yang akan mendapatkan syafaat adalah orang-orang yang tauhidnya benar. Ketika Rasulullah ditanya, siapakah yang akan mendapatkan syafaatmu? dia menjawab, "yang akan mendapatkan syafaatku adalah orang yang mengucapkan La Ilaha Illalah". 

Selain Rasulullah,          
siapa yang bisa memberi syafa’at ?
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani membagi syafaat Nabi SAW dalam beberapa macam:
1. Kemudahan saat dikumpulkan di Padang Mahsyar.
2. Mengeluarkan sebagian orang Mukmin dari neraka.
3. Menggagalkan sebagian Mukmin untuk tidak masuk ke dalam neraka. 
4. Memasukkan Kaum Mukminin ke surga tanpa pemeriksaan.
5. Mengangkat sebagian Kaum Mukminin dalam tingkatan di surga (Fathul Bari 2/194)
Setelah Syafaat Nabi Muhammad SAW maka yang lainnya juga diperkenankan memberi syafaat yaitu: 
1. Malaikat, seperti yang tertuang dalam  Al-Qur’an surat Ghofir atau Al- Mukmin ayat 7 sampai 9. 
2. Orang-orang beriman
Bagaimana cara sesama orang beriman memberi syafaat ? ini dijelaskan  dalam hadits riwayat Thabrani, dengan sanad Hasan :
 “Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Penduduk surga kehilangan orang-orang yang dikenalnya di dunia. Lalu mereka mendatangi para Nabi dan menyampaikan kepadanya. Para Nabi lalu memberi syafaat dan syafaat mereka diterima.” 


Hari Yang 
Sangat Mencekam

 Maliki yaumiddin. Hari Pembalasan. Hari Perhitungan. Hari ditegakkannya agama. Saat itulah semua perbuatan manusia selama di dunia akan ditunjukan dan akan dibalas. Pada hari itu semua manusia butuh perlindungan ketika tak ada perlindungan. 

Syafaat bermakna pertolongan atau perlindungan. Dalam banyak hadits, Allah berhak memberikan kewenangan pemberian syafaat kepada siapa dan apa saja yang Dia kehendaki. Nabi Muhammad termasuk yang mendapat keistimewaan itu. Selain Nabi Muhammad, 5 amalan ini juga bisa memberi syafaat pada hari kiamat atas izin Allah.

Saking mencekamnya, pada hari setiap orang tak sempat memperhatikan orang sekitar. Semua dikumpulkan pada suatu tempat yang luas. Padang Mahsyar namanya. Sejak Nabi Adam hingga manusia terakhir nanti akan berkumpul di situ. 

Rasul SAW pernah mengabarkan kepada Aisyah, “Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam tanpa alas kaki, telanjang, dan tidak berkhitan.” Aisyah bertanya, “Ya Nabi, laki-laki dan perempuan semuanya? Mereka akan saling melihat?” Nabi saw menjawab, “Hai Aisyah, urusan pada hari itu lebih dahsyat ketimbang melihat (aurat),” (Muttafaqqun alaih).

Saat itulah matahari didekatkan. Sehingga sangat panas. Maka kita butuh perlindungan dan syafaat. Selain Nabi Muhammad, 5 amalan ini juga bisa memberi syafaat pada hari kiamat atas izin Allah. Al Quran mengabarkan, “Dan takutlah kamu pada hari (ketika) tidak seorang pun dapat membela orang lain sedikitpun, sedangkan syafaat dan tebusan apa pun darinya tidak diterima dan mereka tak akan ditolong” (QS Al Baqarah 48). 

Hanya Allah yang berhak memberi kewenangan siapa saja yang bisa memberi syafaat.

Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap nabi memiliki doa yang mustajabah. Maka tergesalah semua nabi menggunakan doa itu. Sesungguhnya aku telah menyimpan telah menyimpan doaku itu sebagai syafaat bagi umatku kelak pada hari kiamat. Doaku itu akan didapat kelak insya Allah oleh orang yang mati dari umatku yang mereka tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun” (HR. Muslim). Selain Nabi Muhammad, 5 amalan ini juga bisa memberi syafaat di hari kiamat atas izin Allah.

1. Sahabat karib dari sesama orang mukmin dan bertaqwa.

Allah mengabarkan, “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa” (QS. az-Zukhruf 67). Orang beriman sangat perhatian kepada sesamanya dan memohon kepada Allah untuk menolong saudaranya yang juga beriman.

Dalam hadis lain yang sangat panjang juga demikian. Ini ringkasan sabda Nabi saw itu, “Pada saat orang-orang mukmin telah terbebas dari neraka, maka demi Zat yang menguasai diriku, tidak ada orang yang sangat menaruh perhatian dalam meraih kebenaran, melebihi orang-orang mukmin yang mencari kebenaran kepada Allah demi kepentingan saudara-saudara mereka yang masih berada di neraka. Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, mereka dahulu berpuasa bersama kami, salat dan beribadah haji. Lalu difirmankan kepada mereka: Keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal. Maka wajah mereka diharamkan atas neraka.”

Mereka mengeluarkan banyak orang dari neraka. Ada yang sudah terbakar hingga separuh betisnya dan ada yang sudah sampai ke lututnya. Orang-orang mukmin itu berkata: Ya Tuhan kami, di dalam neraka tidak ada lagi seorang pun yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan meski hanya seberat dinar. Keluarkanlah. Kemudian mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Lalu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu apakah di neraka masih ada orang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan maski hanya seberat setengah dinar, keluarkanlah. Mereka dapat mengeluarkan lagi banyak orang. Setelah itu mereka berkata: Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu, apakah di sana masih ada seseorang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan.

Allah berfirman: Kembalilah (lihatlah kembali)! Barang siapa yang kalian temukan di dalam hatinya terdapat kebaikan meski hanya seberat atom, keluarkanlah. Lagi-lagi mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata: Ya Tuhan kami. Kami tidak tahu apakah di sana masih ada pemilik kebaikan. Abu Said Al-Khudri berkata: Jika kalian tidak mempercayaiku mengenai hadis ini, maka bacalah firman Allah: Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar atom. Dan jika ada kebaikan sebesar atom, niscaya Allah akan melipat-gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar (QS. An Nisa 40)” (HR. Muslim No.269).

2. Puasa

Nabi saw bersabda, “Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari no. 3257).

Di hadis yang lain, pintu surga Ar Rayyan memanggil orang-orang yang berpuasa. “…Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan” (HR Bukhari & Muslim). Amalan puasanya menyelamatkan orang-orang itu dan mengantarkannya ke surga atas izin Allah.

3. Membaca Al Quran dan menghafalkannya

Nabi saw. bersabda, “Bacalah Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat menjadi syafaat kepada pemiliknya. Bacalah Zahrawain (dua cahaya) surat Al-Baqarah dan Surat Ali Imran. Karena keduanya akan datang pada hari kiamat seperti mendung atau seperti awan atau seperti dua kelompok dari burung yang berbulu (membantu) menghalangi untuk pemiliknya. Bacalah surat Al-Baqarah, karena mengambilnya berkah dan meninggalkannya suatu kerugian. Dan (tukang sihir) tidak dapat (mengganggunya).” Muawiyah mengatakan, sampai kepadaku bahwa arti ‘Batolah ‘ adalah tukang sihir. (HR. Muslim 804)

4. Sikap sabarnya dan ridhanya ayah ibu ketika putranya wafat di waktu kanak-kanak.

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang ditinggal mati tiga anaknya yang belum baligh, maka anak itu akan menjadi hijab (tameng) baginya dari neraka, atau dia akan masuk surga” (HR. Bukhari).

Di hadis yang lain, Rasulullah saw memotivasi, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, sesungguhnya janin yang keguguran akan membawa ibunya ke dalam surga dengan ari-arinya APABILA IBUNYA BERSABAR (atas musibah keguguran tersebut)” (HR Ibnu Majah 1609 dan dihasankan al-Mundziri serta al-Albani).

6. Shadaqah/sedekah

Rasulullah saw. bersabda “Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya (HR. Imam Ahmad). Di hadits lain, Nabi saw menyebut tujuh golongan manusia yang mendapat pelindungan dan salah satunya adalah: Seseorang yang bersedekah dengan menyembuyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya (HR. Bukhari). (dari berbagai sumber).



BERKAH AL-QUR’AN Part 1

Menceritakan ini untuk di ambil hikmah dan ibrohnya bukan bermaksud untuk menunjukkan ini loh saya sudah mengajarkan Al-Qur'an, bukan sama sekali. "Ya Allah jauhkan hamba dari penyakit hati, riya', ujub dan yang lainnya".

Ilmu saya sangat dangkal tentang Al-Qur'an, siapalah saya, saya hanya bisa mengajar Abatatsa dan sedikit Makhorijul huruf yang belum pas pengucapannya. 

Tapi saya semangat memberantas buta huruf Al-Qur’an semampu saya, sedih rasanya jika melihat teman, tetangga atau saudara yang umurnya di atas 40 tahun dan belum bisa membaca Al-Qur'an.

Sangat banyak orang-orang yang mengabdikan dirinya demi mengajarkan Al-Qur'an kepada masyarakat, ada yang lewat TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an), ada yang lewat Ma'had, Pesantren, Sekolahan, Pengajian dan ada juga yang perorangan, saya termasuk yang mengajar non formal dan langsung kepada Bapak-bapak tetangga rumah menggunakan buku Iqro.

Kisah ini berawal dari seorang teman yang tiba-tiba bilang ke saya selepas sholat Maghrib di Masjid Al-Fatih (Sekolah Islam Terpadu Al-Fatih Gardenia Citra Raya), Tangerang.

"Pak Mul, tolong cek bacaan Qur'an saya ya, 2 atau 3 ayat bacaan saya seperti apa !" Pinta Uda Eka, tetangga sekaligus sahabat saya dari Padang.

"Siap Uda" jawab saya singkat sambil mengambil mushaf Al-Qur'an yang tersusun rapi di atas meja belajar masjid Al-Fatih.

Bacaan di mulai, ayat pertama di baca, kedua di baca dan saat mau membaca ayat ke 3 saya stop, 

"Stop Uda cukup"  saya stop bacaan Uda Eka waktu itu yang di baca saya lupa surat apa ayat berapa.

"Kapan Uda terakhir baca Al-Qur'an ?" Tanya saya penasaran.

"Waduh sudah lama sekali Pak Mul, saya lupa. Kalau pas puasa juga jarang-jarang baca saya, tapi belajarnya sudah lama sekali saat saya STM di Padang, kurang lebih 20 tahunan yang lalu lah" jawab Uda Eka menjelaskan.

"Astaghfirullah" Istighfar spontan keluar dari mulut saya.
"Pantesan Uda banyak yang salah bacaannya" saya mencoba hati-hati menjelaskan ke Uda khawatir beliau tersinggung.

"Kenapa Pak, banyak yang salah ya ?" Tanya Uda juga penasaran dengan bacaan Qur'annya.

"Iya Uda, ma’af ya Makhorijul huruf, harokat dan hukum nun matinya masih banyak yang salah, perlu di perbaiki lagi" ungkap saya menjawab penasaran Uda Eka.

"Bisa nggak setiap ba'da Maghrib  belajar sama pak Mul ?" Uda Eka meminta ke saya.

"Insya Allah Uda, sekalian ajak temen-temen yang lain aja da biar ramean ngajinya"  pinta saya balik untuk sekalian membuka pengajian Iqro, atau simak bacaan Al-Qur'an sesuai kemampuan masing-masing.

Gayung bersambut, sejak saat itulah mulai ada Bapak-bapak yang mulai mengaji di Masjid dengan di bimbing oleh Pak Tri Wahono, saya, pak Taufiq dan Pak Amat.

Pengajian di bagi beberapa kelompok sesuai kemampuan jama'ah masing-masing, ada yang sudah Al-Qur'an di bimbing pak Tri, Iqro 3 ke atas di bimbing Pak Taufiq dan Pak Amat. Sedangkan saya specialis Iqro 1 dan Makhorijul huruf.

Setelah pengajian berjalan beberapa bulan, Alhamdulillah mulai ada kemajuan, beberapa peserta seperti Uda Eka, Pak Eka, Pak Tampana, Pak Sugiyo, Pakde Hadirin dan Pak Buyung mulai ada kemajuan dan sudah bergabung di kelompok Al-Qur'an dan perbaikan Tahsin yang di bimbing pak Tri Wahono.



BERKAH AL-QUR’AN Part 2

Seiring berjalannya waktu, saya terbentur dengan aktifitas menjemput nafkah dengan berjualan bakso di depan toko mainan anak-anak Holly 88 milik koh Engkian, yang buka sore hari dan tutup tengah malam. Aktifitas ini telah menghentikan kegiatan saya ngaji bersama Bapak-bapak.

Cukup lama saya meninggalkan pengajian Bapak-bapak tersebut, hampir 2 tahun saya tidak aktif di pengajian itu, ada yang hilang rasanya meninggalkan aktifitas pengajian itu, rasa sedih, rasa gundah dan ada pertanyaan yang mengiang-ngiang di telinga saya :
"Apakah kamu ridho meninggalkan pengajian belajar membaca Al-Qur'an yang sudah kamu rintis ?"......pertanyaan itu selalu menghantui dalam hati.

Padahal tugas itu belum tuntas, meski sudah ada pak Tri Wahono yang sudah mumpuni mengajar karena beliau telah lulus buku Utsmani dan telah wisuda, namun beliau butuh tandem, butuh pengajar-pengajar yang lain yang membimbing peserta baru.

Sampai akhirnya terjadi penyebaran wabah Covid 19 di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia, hal ini merusak seluruh sendi kehidupan manusia di seluruh dunia, dan hal paling terkena dampaknya adalah sektor ekonomi.

Wabah ini juga telah menyerang kondisi perekonomian keluarga saya, usaha saya kantin di sekolah tutup total karena sekolah juga tutup, usaha Bakso saya juga terdampak dan akhirnya harus saya tutup menjelang bulan Ramadhan.

Kedua anak saya yang di pesantren juga ikut di pulangkan, sehingga di rumah kontrakan 2 kamar tidur itu dihuni 6 jiwa. 1 kamar buat tidur 2 anak saya yg pertama dan kedua, 1 kamar lagi untuk 4 orang, saya, istri dan kedua anak saya yang ketiga dan keempat.

Kondisi ini justru menambah kedekatan kami sekeluarga, yang biasanya buka puasa kami hanya berempat, karena yang 2 di pesantren, kali ini personil lengkap. Setiap buka puasa dan sahur kami berenam. Di tambah lagi saat itu sedang di terapkan PSBB (Pembatasan Sosial Besar-besaran) atau karantina mandiri skala Kabupaten.

Tapi kondisi ini juga membuat kepala saya pusing tujuh keliling karena logistik atau sembako di rumah harus ada stock yang mencukupi untuk keenam personil keluarga kecil kami.

Beruntung waktu itu ada bantuan dari berbagai instansi dan perorangan yang ikut membantu program pemerintah dengan bantuan beras dan sembako setiap bulan selama kurang lebih 3 bulan. 

Sebenarnya malu menerima bantuan itu. Mestinya membantu saat kondisi Pandemi seperti ini, namun apa hendak di kata, semua usaha/bisnis berhenti tiba-tiba.

Dalam kegamangan suasana Pandemi yang makin menggila, mertua di kampung menelpon dan minta kami sekeluarga untuk balik dulu saja ke kampung.

"Udah pulang dulu aja, nggak usah khawatir di kampung mah, aman beras banyak lagi pula Mul kan mau kerja apa aja, nanti di sini bisa ngerjain apa aja" kata Emak mertua saya di ujung HP saat telponan sama istri saya.

"Iya mak, nanti bilang sama Mas Mul" jawab istri yang langsung mendiskusikan tawaran ini dengan saya.

"Gimana bi, kita pulang aja nich ke Lampung?" Istri saya mencoba merayu mengajak ke Lampung.

"Entar dulu ya mi, kita mesti pikirkan, soalnya ini pasti lama, apalagi kita ber enam, nggak enak numpang hidup sama orangtua"  saya mencoba berpikir realistis.

" iya tapi kita mau usaha apa ?" Istri saya mulai ragu dengan keadaan yang ada.

"Ya nanti Abi cari info pekerjaan kalau ada" jawab saya mencoba meyakinkan istri agar tetap sabar,

Di hari menjelang pulang ke Lampung, yang akhirnya menjadi keputusan kami karena tak kunjung ada kepastian pekerjaan atau usaha baru, tiba-tiba seorang teman kirim WA ke saya.

"Pak Mul bisa gabung di proyek saya pak, ngawasin yang kerja aja, tapi gaji harian, bisa nggak ?"  begitu WA yang di kirim teman saya yang sudah jadi kontraktor, pak Maksum namanya.

"Insya Allah siap pak" Jawab saya di WA.

Akhirnya kami nggak jadi pulang ke Lampung, saya sudah dapat pekerjaan baru untuk tetap bertahan di Tangerang.

Uang tiket atau ongkos yang di transfer Kakak saya (Mas Giman), tadinya mau saya kembalikan karena nggak jadi pulang, akhirnya saya minta ijin ke Kakak untuk jadi modal jualan sayuran sistem delivery order.

Jadi selain kerja jadi mandor proyek, pagi sebelum berangkat kerja, saya mengantar pesanan sayuran dulu ke pelanggan.

Sebelum Maghrib saya sudah sampai di rumah, jadi masih ada kesempatan untuk ngajar Iqro bapak-bapak. Dan kebetulan ada 6 peserta baru yang siap ngaji dari Iqro jilid 1.

Alhamdulillah, akhirnya bisa ngaji lagi sama Bapak-bapak, seminggu jadwal 3 kali, Senin malam, Rabu malam dan Kamis malam. Pengajian di mulai ba'da isya sekitar jam 19.45 sampai dengan 21.00 WIB.

Antusiasme pak Roni (Ketua RW), Pak Doel, Pak Darmin, Pak Arif, Pak Yudi dan Pak Dhani saat mengaji menambah semangat saya juga untuk mengajar. Jika ada salah satu peserta pengajian yang tidak hadir, pak Roni langsung japri menanyakan mengapa belum hadir.

Saat lagi semangat-semangatnya mengaji, ada saja hal yang sedikit mengganggu aktifitas ini. Rumah kontrakan jatuh tempo pembayaran, jumlahnya cukup lumayan Rp. 15 juta untuk setahun dan uang yang ada baru ada Rp. 4 juta.

Tadinya saya mau pindah rumah kontrakan saja yang bayar bulanan, namun karena beberapa pertimbangan, salah satunya masukan istri saya untuk bertahan dan nego bayar dulu aja setengah tahun.

Saya coba nego ke yang punya rumah dan di setujui, tapi harga di naikan jadi Rp. 8 juta untuk setengah tahun.

Waktu tinggal 4 hari lagi untuk pembayaran rumah, dana yang ada masih kurang Rp. 4 juta lagi. Banyak sebenarnya teman-teman yang bisa di mintain tolong untuk di pinjemin, tapi rasanya malu mau pinjem.

Saat pengajian pak RW sempat nanya :
"Gimana soal rumah pak Mul ?” tanya beliau.

"Sudah saya nego pak, bisa setengah tahun dulu tapi harga jadi Rp. 8 juta, saya baru ada Rp. 4 juta, sisanya nanti nyari lagi" jawab saya menjelaskan kondisi terkini.
"Biasanya injury time ada pertolongan Allah pak" tambah saya.

"Ya sudah gini aja, sisanya yang Rp. 4 juta saya yang nalangin dulu, nanti pak Mul bisa mulai nyicil bulan Januari atau Februari tahun depan" suara pak RW memecah keheningan di sela-sela obrolan itu.

"Masya Allah, beneran Pak RW" tanya saya setengah tidak percaya.

"Bener pak, nanti WA aja nomor rekening Pak Mul ya" pinta pak RW.

"Siap pak RW" jawab saya mantap.

Rejeki yang tidak di duga-duga datangnya darimana saja bisa lantaran siapa saja, rasa syukur kami panjatkan atas kemudahan ini.

Tidak sampai di sini, setelah beberapa hari saya bayarkan uang Rp. 8 juta ke pemilik rumah, aktifitas normal kembali, bekerja, dan mengaji sepekan 3 kali.

Saat pengajian berikutnya tiba-tiba Pak RW bilang lagi : "Begini pak Mul, uang yang Rp. 4 juta talangan dari saya itu nggak usah di bayar lagi, Bapak-bapak pengajian sepakat membayar patungan utang Pak Mul"  begitu kira-kira penjelasan pak RW.

Saya bengong tak percaya dengan apa yang di katakan pak RW, "beneran ini pak ?" Tanya saya.

"Bener Pak Mul, ini kesepakatan Bapak-bapak pengajian" Pak RW meyakinkan saya.

”Masya Allah Tabarakallah, terima kasih ya Allah, terima kasih Bapak-bapak semua, semoga Allah selalu memberikan rahmat-NYA kepada kita semua" do'a saya untuk semua jama'ah Pengajian.

Begitulah sekelumit kisah nyata yang saya alami di tengah Pandemi, bukti Keberkahan mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an. Semoga bisa menjadi semangat kita semua untuk selalu berdekatan dengan Al-Qur'an



Nabi Muhammad SAW Bersabda

اذا مات ابن ادم انقطع عمله الا من ثلاث صدقة جارية او علم ينتفع به او ولد صالح يدع له
_" Apabila meningagal manusia maka terputuslah seluruh amalnya kecuali 3 perkara
1. Sedekah Jariyah
2. Ilmu yg bermanpaat
3. Anak yg soleh yg mendoakannya_

Firman Allah SWt

مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dgn lipatganda yg banyak. Dan Allah lah yg menyempitkan dan melapangkan rejeki dan kepadaNya lah kamu di kembalikan









Profil Penulis
Nama pena penulis adalah Abu Salnafnia, yang mempunyai nama asli Mulyono bin Narno Semito. Abu Salnafnia diambil dari kata Abu yang artinya ayah, Salnafnia diambil dari singkatan nama ke-4 anaknya yaitu Salma Nafisah (Sal), Nadya Shofwah (N), Afnan Muflih (Af), Hanum Hanania (Nia).

Seorang Wirausaha yang gigih menjemput rejeki dengan prinsip sekecil apapun yang dihasilkan untuk menafkahi anak istri harus benar-benar halal dan thoyib, tidak bercampur dengan hal yang Subhat atau haram. 

Menulis adalah hobbynya selain beladiri dan futsal. Buku Syafa’aat adalah buku solo pertamanya, sebelumnya telah terbit karya antologinya yaitu Pahlawan Dalam Hidupku, 21 Kisah Penggugah Jiwa dan Surat Cinta untuk Sahabat bersama komunitas Guru dan pegiat Literasi.

Buku Syafa’at adalah kisah perjalanan spiritual penulis yang ia alami dalam menjemput hidayah, hingga ia memutuskan untuk menjadi seorang guru ngaji (Belajar membaca Al-Qur’an). Aktivitas mengajar ngajinya adalah di Pondok ngaji Irsyadul ‘Ibad Citra raya ini dan di Rumah Qur’an Bina Insan Mulia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah Siap Nak ?

   Dokumentasi Latansa DPW PKS Banten Beberapa waktu lalu di Group WA kader dishare pengumuman tentang akan dilaksanakannya Latansa (pelatih...