MODALNYA MASTATHO’UM
Ketika kita mau memulai sebuah usaha, biasanya terbersit pertama kali adalah modal. Dan modal itu identik dengan uang ! benarkah ??? Bisa iya, bisa tidak !
Tapiii ……
Saat kita bertanya kepada pengusaha yang telah sukses dibidang usahanya, setelah mengalami berbagai macam kegagalan sebelumnya, maka hampir semua pengusaha sukses tersebut mengatakan modal utama membuka sebuah usaha itu bukan uang.
Coba kita test sekarang : apakah benar modal usaha itu adalah uang ? Jika saat ini ada seorang pengusaha sukses yang ingin membantu Anda dengan Cuma-Cuma uang sebesar Rp. 200.000.000,- (Duaratus Juta Rupiah) tapi harus untuk membuka usaha, kira-kira Anda mau buka usaha apa ? ……….Nah lo …… Anda mulai bingung kan ?
Bagi yang sudah punya usaha tidak terlalu berpikir panjang, otaknya langsung berputar dan menghitung, intuisinya langsung bergerak untuk melipat gandakan uang itu untuk mengembangkan usaha mereka, katanya “pucuk dicinta ulam tiba”. Tapi bagi yang baru pertama kali mau memulai usaha, dijamin pasti pusing tujuh keliling ……hehehe …. Yang ada malah nggak berani terima uang itu karena syaratnya harus buka usaha…. Kabuurrr …. Di kasih uang koq kabur.
Contoh kecil ini telah membuktikan secara sederhana bahwa modal utama berbisnis itu bukan Uang. Terus apa dong ?
Bob Sadino, Seorang pengusaha terkenal karena penampilannya yang nyentrik (selalu memakai celana pendek dan topi koboy), pernah di tanya oleh seorang wartawan tentang usaha yang bagus (prospektif) itu apa sebenarnya ? ….. Dengan gaya yang sangat lugas beliau menjawab : “ Usaha atau bisnis yang bagus itu bukan yang di tanyakan terus, tapi di jalankan, itu yang bagus” …….Jleeb ….. nusuk ke hati.
Pertanyaan berikutnya, usahanya apa dong ? uang bukan modal utama
katanya.
Mari kita belajar dari orang-orang terdekat kita yang sudah lebih dulu membuka usaha dan secara bertahap usahanya eksis dan mulai maju. Nggak usah jauh-jauh ke Bob Sadino, beliau juga nggak kenal kita kan ? ….hehehe
Coba sekali waktu ngobrol dan sharing yang serius dengan Pedagang bakso, mie ayam, Tukang sayur, Pedagang sembako, Pedaganag kaki lima, dll yang ada di sekitar kita.
Apa modal mereka memulai usahanya ? uang mungkin iya, buat beli peralatan, perlengkapan usaha dan modal awal untuk bahan baku atau produk yang akan dijual, Tapi …….untuk kelanjutan dan kelangsungan usahanya itu, bukan uang lagi. Tapi ini dia modalnya : Tekad yang kuat, Semangat dan antusias, Tidak malu berdagang terutama dengan saudara dan teman yang kenal kita, Jujur Kerja keras, Pantang menyerah, Gagal mulai lagi, Jatuh Bangun lagi, Terusbelajardalam proses usahanya, Bermental, kuat.
Kalau modal sikap dan karakter di atas sudah kita miliki, tinggal tunggu keputusan dari Alloh SWT saja, sudah ada waktu yang tepat untuk kita merasakan kesuksesan dari hasil jerih payah kita tersebut.
Ada cerita unik dari seorang syekh Abdullah Al Azzam, suatu ketika syekh ditanya oleh muridnya. Ya syekh, apa yang dimaksud dengan mastatho’tum (semampumu). Syekh pun membawa muridnya ke lapangan dan meminta mereka untuk berlari mengelilingi lapangan semampu mereka. Startnya sama tetapi finish dan jumlah putaran masing-masing berbeda. Ada yang 3 kali putaran sudah capek, ada yang lebih dari itu.
Setelah muridnya menepi semua, syekh itu pun berlari mengelilingi lapangan itu, para murid pun kaget dan tidak tega melihat gurunya yang sudah tua berlari. Sang syekh sudah terlihat pucat pasi dan lelah, tetapi tidak terlihat dari syekh itu untuk tidak melanjutkan larinya. Sampai syekh itu jatuh pingsan.
Para muridnya pun berlari untuk membangunkannya. Saat syekh itu siuman, beliau langsung mengatakan “inilah yang dinamakan semampu kita (mastatho’tum). Kita berusaha semaksimal sampai Allah sendiri yang menghentikan perjuangan kita”.
Apakah sekelumit cerita di atas ada hubungannya dengan bisnis atau dunia
usaha ?
Kalau mau maksain ya pasti ada aja ……hehehe …. Maksudnya kalau kita mau ambil ibroh dari kisah tersebut pasti ada. Mari kita mulai usaha kita dengan tekad Mastatho’tum, tentunya tidak dengan menghalalkan segala cara. Harus dengan cara-cara yang di benarkan oleh Islam.
Tugas kita hanya menjemput rejeki itu koq …..selanjutnya biarlah Alloh saja yang kasih dari jalan yang mana kita memperoleh rejeki itu. Dan seharusnya kita juga harus sangat yakin dengan penggalan ayat Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 11 : …..”Sesungguhnya Alloh tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka mengubah nasib mereka sendiri …..” .
Ingat !
Mulai dari sekarang….., Gagal mulai lagi,….. Jatuh bangun lagi, …. Belajar dari anak kita yang sedang belajar berjalan. Tidak pernah Kapok sampai bisa jalan, begitupun bisnis. Mastatho’tum ! ……… Wallahu’alam bishowab.
perlajaran berharga banget kang Mul
BalasHapusMau beri masukan, untuk pointer bisa gunakan angka atau bullet numbering
BalasHapusTulisan sudah Keren!!