BIM Berbagi

BIM Berbagi

Kamis, 24 Desember 2020

BEBAS

                    Freedom atau teriakan Merdeka ! dulu jadi penyemangat bagi  para pejuang  Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Teriakan itu begitu bergelora dalam jiwa sehingga saat berteriak “merdeka” dengan kepalan tangan benar-benar terasa ruhnya, terasa auranya, sehingga membuat bergetar dan ketakutan para tentara penjajah meskipun mereka bersenjata lengkap. Apalagi saat bung Tomo berorasi, selain teriakan merdeka, juga di iringi dengan pekikan “ALLOHU AKBAR” berkali-kali hingga musuhpun mampu di kalahkan dan akhirnya menyerah.

 

“MERDEKA”

                Dan apakah Negri kita saat ini benar-benar telah merdeka ? entahlah ? secara kedaulatan “ya”, tapi secara ekonomi rasanya belum, dimana hampir semua sektor di kuasai oleh Asing dan Aseng beserta kroni-kroninya. Sudahlah, Lupakan soal itu , karena sudah ada yang memikirkan. Mari kita berpikir dari yang terkecil saja dulu yaitu “Ekonomi Keluarga Kita” ! benarkah Ekonomi keluarga kita sudah merdeka ? test aja dengan pertanyaan sederhana !

1.        Jika tempat kerja Anda bangkrut atau tutup secara mendadak kira-kira apa yang akan Anda lakukan ?

2.        Jika ada yang mau kasih pinjaman uang Rp. 30.000.000,- untuk modal usaha dan pengembaliannya tanpa  bunga, kira-kira Anda mau usaha apa ?

3.        Apa rencana Anda 2-3 tahun kedepan ?

a.        jika bekerja, progres apa di tempat kerja ? naik jabatan ? jadi apa ? gaji berapa ?

b.        Jika bisnis, berapa target omset Anda dalam satu hari ? Satu Bulan ? dan total dalam setahun ? apakah akan membuka cabang bisnis baru ?

4.        Apakah Anda dominan atau Anda yang selalu mengambil keputusan di tempat kerja Anda saat ini atau tergantung  atasan  Anda ?

5.        Siapa yang menentukan arah bisnis Anda ? pemodal/investor atau Anda dan pasangan hidup Anda yang selalu ambil keputusan ?

 

Pertanyaan-pertanyaan di atas tak perlu di jawab, cukup direnungkan saja, Siapa yang menentukan arahnya, orang lain atau Anda ? Jika arahnya masih di tentukan orang lain, berarti Anda belum merdeka, belum Freedom. Tapi jika arahnya Anda sendiri yang menentukan, kemerdekaan sudah ada di depan mata.

Dalam artikel ini kita bahas soal “merdeka”, ma’af jika harus sedikit menyinggung soal pekerjaan, karena saya sendiri juga pernah bekerja di 3 tempat yang berbeda, jadi tau betul bagaimana rasanya bekerja, di Pabrik pernah 11 tahun di bagian produksi, jadii Sales pernah meski hanya 4 bulan pernah merasakan tiap hari di jalanan Ibu Kota dan jadi Guru pernah 2 tahun 8 bulan. Tidak ada yang salah dengan pekerjaan yang salah itu orang yang tidak mau bekerja alias pengangguran, itu salah besar. Namun ada satu tips untuk Anda yang masih bekerja, jika Anda ingin menjadi Pekerja yang merdeka, jadilah TENAGA AHLI bukan tenaga biasa, karena tenaga ahli selalu di cari perusahaan dan bayarannya pun besar, sementara pekerja biasa terlalu banyak dan di bayar standar-standar saja UMK atau UMP + dikit + leburan kalau ada.

Ma’af sekali lagi ini bukan untuk merendahkan profesi apapun, karena jika ada pertanyaan siapa yang paling mulia antara pekerja atau wirausaha di antara keduanya ? maka jawabannya adalah yang paling bertaqwa ...... hehehe .... dan hanya Alloh yang bisa mengukurnya, bukan manusia.

Kembali ke bahasan utama Bisnis untuk Freedom !

Freedom dalam hal apa ? yaaa ..... freedom banyak hal :

a.        Waktu.   

b.        Uang.

c.        Tenaga.

d.        Pemikiran.

e.        Kreatifitas

f.         Dll.

Bisnis itu semua yang ngatur si pelaku bisnis itu sendiri tentu ada hubungannya juga dengan customer dan suplier, nggak bisa juga di katakan freedom se freedom fredomnya, tetap saja ada batasan-batasannya. Namun pengaturan waktunya lebih fleksibel, saat ada keperluan yang mendesak tidak perlu cuti, cukup atur saja gimana caranya bisnis tetap jalan meskipun kita tidak ada di tempat. Soal keuangan ini yang lebih riskan, karena seorang pebisnis harus mampu mengatur arus kas nya agar tetap stabil dan bahkan cenderung meningkat, di sinilah di butuhkan kreatifitas dan konsistensi dan disiplin yang tinggi dalam penggunaan dana.

 

 Banyak yang mengatakan :”enak ya sudah punya usaha sendiri”

Hehehe ....... enak kalau sudah jalan dan menguntungkan, tapi prosesnya ........”setengah mati bro...”

Makanya banyak juga yang menyerah dan kembali bekerja, kenapa ? karena nggak kuat dengan prosesnya .....

 

Teman-teman, tulisan ini bukan untuk mendiskreditkan profesi apapun, karena sekali lagi yang paling mulia dari setiap profesi adalah yang paling bertaqwa dan yang paling bermanfaat untuk banyak orang. Jadi jangan memaksakan diri untuk menjadi orang lain, jadilah diri sendiri yang bisa mengatur kehidupan kita tanpa intervensi orang lain, jadilah ahli di bidang masing-masing. Tapi ada satu jalan jika Anda ingin merdeka dari tekanan orang lain yaitu jalan Wirausaha karena saya sendiri telah merasakan itu. Kalau nggak percaya coba sekali-sekali tanya ke teman yang tadinya bekerja kemudian resign dan buka usaha sendiri dengan yang penghasilan sama aja dengan waktu dia kerja, kira-kira mau lagi nggak dia tutup usahanya dan kembali bekerja, yang penghasilan sama dengan waktu dia kerja aja belumtentu mau dia tutup usaha dan bekerja kembali, apalagi yang penghasilannya sudah jauh meninggalkan gajinya dulu saat bekerja.

Ada cerita menarik yang saya ambil di internet, kisah ini bukan tulisan saya dan saya bukan plagiat seperti Afi, tapi kisah ini saya Copas dari internet mudah-mudahan jadi inspirasi untuk kita !

 

Dwifung Wirajaya Saputra,

Mantan Satpam yg Kini Menjadi Pengusaha Beromset Rp 5M/ bulan

 

Semua orang berhak untuk sukses dalam hidupannya. Tidak perduli apa profesi Anda saat ini, impian untuk memiliki sebuah usaha yang menguntungkan dan menjadi orang sukses layak Anda dapatkan. Itulah yang terjadi pada diri seorang Ipung (Dwifung Wirajaya Saputra), seorang Satpam (Satuan Pengaman) yang beralih profesi menjadi pengusaha dan sukses dengan omset mencapai miliaran rupiah per bulan. Mungkin sebagian dari kita tidak percaya kisah tentang Ipung, tapi ini adalah kisah nyata. Berawal dari seorang security di sebuah gudang, kisah hidupnya berubah 180 derajat menjadi seorang pengusaha kaya. Kisah ini diceritakan oleh Jaya Setiabudi, seorang pengusaha pemilik bisnis online YukBisnis.com.

Awal Kisah Dwifung si Mantan Satpam !

Kisah inspiratif ini berawal dari pertemuan Ipung dengan Jaya Setiabudi pada tahun 2000 silam. Jaya Setiabudi yang akrab dipanggil dengan mas Jay menawarkan sebuah pekerjaan pada Ipung, yaitu sebagai tenaga sales. Mas Jay merekrut Ipung bukan sembarangan, tapi ada alasan yang kuat. Menurut mas Jay, Ipung memiliki kemampuan lebih dari sekedar seorang Satpam. Selain memiliki otak yang pintar, Ipung juga punya kemampuan komunikasi yang sangat baik dan juga suka membantu orang lain.

Pada saat itu, Ipung ditawari gaji Rp 1,5 juta untuk menjadi seorang salesman dan dia langsung menerima ajakan mas Jay untuk bekerja di perusahaannya. Menjadi seorang salesman adalah hal yang baru bagi Ipung. Kurangnya pengalaman dan pengetahuan di dunia marketing telah sukses membuat kerugian sekitar $800 atau sekitar Rp 10 juta di hari pertama dia bekerja. Kemauan keras untuk belajar serta keyakinannya yang kuat dengan profesi barunya membuat Ipung terus bersemangat. Dia banyak belajar tentang cara berkomunikasi yang efektif dengan klien, cara bernegosiasi, dan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan dunia bisnis.

Karir Ipung Melompat dengan Cepat !

Kerja kerasnya berbuah manis. Empat bulan setelah bergabung dengan usaha mas Jay, Ipung sudah cukup mahir dan bisa meng-handle orderan bernilai ratusan juta. Jaya Setiabudi mengatakan bahwa Ipung sangat berbakat dalam dunia niaga dan bisa berkembang lebih baik lagi. Lompatan karir Ipung sangat cepat. Tidak begitu lama menjadi salesman, Ipung diangkat menjadi  sales manager dan membangun tim yang lebih besar. Tentu saja hal ini bukan hanya karena kesempatan yang dia dapatkan, tapi juga karena kerja keras, keuletan, dan kecerdasan Ipung. Selama bekerja menjadi sales manager di perusahaan Mas Jay, Ipung banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman di dunia bisnis. Hal inilah yang kemudian membuat Ipung punya rencana untuk membangun usahanya sendiri.

Ipung Membangun Usaha di Bidang Outsourcing Security !

Berbekal pengetahuan dan pengalaman selama 4 tahun bekerja di perusahaan mas Jay, akhirnya Ipung memutuskan untuk membangun usahanya sendiri. Ipung resmi mengundurkan diri dari perusahaan mas Jay dan mendirikan usaha sendiri di bidang jasa pengamanan (security). Ipung mendirikan bisnis jasa outsourcing security tersebut dari nol. Sedangkan untuk modal usahanya, Ipung menggunakan dana dari orang lain yang menjadi investornya.

Saat ini, bisnis jasa pengamanan yang didirikannya sudah terbilang sukses. Perusahaan Ipung yang diberinama PT Putra Tidar Perkasa, sudah mempekerjakan lebih dari 600 orang tenaga security. Bisnisnya tersebut menghasilkan omset sekitar Rp 5 Miliar per bulan. Luar biasa! Untuk menjadi pengusaha, kita bisa belajar dari sikap dan sifat Ipung, diantaranya:

§  Berani memulai usaha sendiri

§  Gigih dan konsisten dalam memperjuangkan sesuatu

§  Bisa diandalkan dan dipercaya orang lain

§  Punya fisik yang sehat

§  Keluwesan berkomunikasi dan bernegosiasi

§  Setia kawan

Selain itu, dari kisah Ipung ini kita belajar bahwa untuk menjadi orang yang berhasil tidak melulu harus punya modal uang. Nyatanya Ipung mendapatkan modal dari orang lain karena dia dipercaya dan dapat diandalkan. Ipung membayar semua kepercayaan orang-orang di sekitarnya dengan etos kerja dan sikap yang baik. Dan semua kerja kerasnya akhirnya berbuah manis. Semoga kisah Ipung ini bisa menginspirasi kita semua. Salam sukses!

#Day22desAISEIWritingChallenge

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hanya 100 Ribu Harga Suaramu di Pemilu

PEMILU Si Pembuat Pilu Tahun 2024 Indonesia menggelar Pemilu Pilpres dan Pileg. Ada yang menarik untuk dibahas dan dianalisis, yaitu fenomen...