Selalu bersemangat saat belajar itu menjadi hal yang sangat penting bagi seorang pembelajar. Hal ini juga yang harus di perhatikan oleh seorang pengajar, bagaimana menghidupkan suasana belajar menjadi hidup dan menyenangkan.
Tak terkecuali mengajar TPA di dusun yang belum masuk listrik seperti di tempat tinggal Simul, tentu butuh kreatifitas para pengajarnya. Karena biasanya anak-anak dusun cenderung pasif, jadi sang guru harus ekstra kreatif untuk menghidupkan suasana.
Seminggu 2 kali jadwal ngaji di sore hari, jam 15.30 sampai dengan jam 17.30…. Simul selalu hadir tepat waktu, karena dia memang tipikal anak yang bersungguh-sungguh jika mengerjakan sesuatu.
Untuk mengurangi kejenuhan saat mengaji di dalam ruangan, pengurus TPA memutuskan untuk ngaji di ruang terbuka, dan yang di pakai halaman pojok rumah salah satu pengajar yaitu mas Eko. Ngaji di bawah pohon sawo. Pengajian di luar ruangan ini hanya dilakukan sesekali sebagai selingan.
Berkat semangat dan konsistensinya, Simul mampu menyelesaikan Iqro jilid 6 dengan cepat dan tak ketinggalan dengan teman-temannya.
Simul juga sudah hafal semua gerakan dan bacaan dalam Shalat beserta dzikir lanjutan setelah Shalat. Simul seperti berjalan sendiri, mengalir mengikuti arus hidayah dan kasih sayang Allah kepadanya karena ketulusan dan semangatnya itu.
Sejak saat itu ia berusaha tidak meninggalkan shalatnya meskipun tak ada yang mengingatkan. Simul kecil seperti mencari dan terus mencari dimanapun hidayah itu ada, dia mencari hidayah untuk menjemputnya menjadi teman setia.
Ceramah di kaset khas KH. Zainudin MZ menjadi salah satu sumber rujukan fatwa kala itu. Beliau dai kondang sejuta umat yang mampu memukau para pendengar dan jama'ah yang mendengarkan suaranya.
Logat khas Betawi diselingi guyon-guyon renyah membuat pendengar dan jama'ah makin betah, tak mau beranjak pergi sebelum beliau mengucapkan salam penutupan.
Ceramah beliau inilah yang makin membuat Simul bersemangat mendalami Islam, dan hari-hari bahagia yang dinantikan Simul kecil adalah saat datangnya bulan suci Ramadhan.
Bersambung ............,
#Day5novAISEIWritingChallenge