BIM Berbagi

BIM Berbagi

Rabu, 11 November 2020

PENGALAMAN PERTAMA MENGAJAR


Masih berkisah tentang seorang anak Dusun di pojokan Propinsi DIY yang bercita-cita pergi ke kota untuk merubah nasib demi keluarga. 

Perjalanan panjang yang mengikuti arus takdir dari sang Maha Penentu keputusan hidup seseorang. begitupun dengan takdir yang di jalani anak dusun ini.

Sebelum hijrah menuju ke kota yang biasa jadi impian dan idaman anak-anak kampung, remaja tanggung ini sempat mengenyam pendidikan praktis berorganisasi melalui wadah IRMA (Ikatan Remaja Masjid Al-Amin) Ngadipiro Kidul.

Sekretaris dan Ketua adalah langganan jabatannya di organisasi mini lokal ini. Pernah satu ketika sebelum terpilih menjadi Ketua IRMA, Simul merasa ada yang aneh dengan pelaksanaan Voting yang dilakukan malam itu.

Kandidat kuat menjadi Ketua adalah calon incumbent yang cukup lama menjabat sebagai Ketua. Karena ingin suasana baru, remaja yang lain ingin melakukan pergantian Ketua dan Simul menjadi salah satu yang di jagokan.

Tibalah saatnya penghitungan suara. Panitia mulai membuka dan menghitung surat suara yang berbentuk gulungan kertas mirip kocokan arisan dan bertuliskan nama calon ketua (namanya juga voting ala dusun ...hehehe)

"Yanto" ..... Sah
"Yanto" ..... Sah
"Simul cerdas dan bijaksana" ......Sah
"Simul cerdas dan bijaksana" ...... Sah

Begitu seterusnya berselang seling antara Yanto (incumbent) dan Simul sang penantang, lucunya, setiap ada suara Simul selalu di sertai tulisan cerdas dan bijaksana, ini voting rada aneh, seperti ada yang menggerakkan dan memberikan komanda untuk menambahkan tulisan itu.

Di akhir voting akhirnya Simul memperoleh suara terbanyak dan secara otomatis menjadi ketua IRMA periode itu.

Sejak menjabat sebagai ketua, Simul makin aktif di kegiatan masjid. Beberapa hal yang ditekankan oleh ketua baru adalah penertiban administrasi, laporan keuangan dan lain-lain yang di ketik memakai mesin ketik manual jaman dulu (1993).

Hal lain yang menjadi prioritas pengurus baru adalah memakmurkan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an) yang mulai berkoordinasi dengan BAMUSTAMAS (Badan Musyawarah Takmir Masjid) sekecamatan Semin.

Sudah mulai di adakan wisuda TPA bagi yang lulus Iqro 6 dan menuju Juz 'Amma. Simul yang mulai sekolah di SMEA Muhammadiyah Semin ikut aktif mengajar TPA, mengajar Iqro adik-adik SD dan SMP yang ada di dusunnya.

Pengalaman pertama mengajar Iqro saat itu sungguh menjadi pengalaman berharga dalam hidupnya, bagaimana harus bersabar membimbing anak orang, harus sabar mengarahkan anak-anak yang mempunyai katakter yang berbeda-beda ......

Bersambung .......

#Day8novAISEIWritingChallenge



8 komentar:

  1. Balasan
    1. Siap pak, semoga ceritanya makin menarik hehehe .....

      Hapus
  2. Yang pertama selalu menegangkan.
    Keberhasilan melewati pengalaman pertama menjadi pemacu semangat untuk yang berikutnya.

    Pengalaman pertama mengajar Iqro saat itu sungguh menjadi pengalaman berharga dalam hidupnya, bagaimana harus bersabar membimbing anak orang, harus sabar mengarahkan anak-anak yang mempunyai katakter yang berbeda-beda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul pak D San, pengalaman itu tak kan terlupakan olehnya

      Hapus

Hanya 100 Ribu Harga Suaramu di Pemilu

PEMILU Si Pembuat Pilu Tahun 2024 Indonesia menggelar Pemilu Pilpres dan Pileg. Ada yang menarik untuk dibahas dan dianalisis, yaitu fenomen...