Gambar hanya ilustrasi pemanis Cerita
Tadinya saya mau kasih judul Suami-suami yang di nafkahi istri, tapi koq vulgar banget judulnya, akhirnya saya putuskan memberi judul Suami-suami yang kontroversi.
Biasakan baca sampai selesai ya, biar nggak gagal paham, sama dengan himbauan nonton YouTube biasakan sampai selesai.
Akhir-akhir ini ada fenomena yang cukup mengkhawatirkan dengan maraknya PHK di beberapa perusahaan dan program pensiun dini yang membuat makin banyaknya pengangguran.
Selain pengangguran yang baru cari kerja (lulusan SMA dan Sarjana baru), di tambah lagi yang baru ter PHK atau pensiun dini. Sehingga jumlah pengangguran makin membengkak dan mengkhawatirkan.
Waktu saya mengundurkan diri dari Perusahaan sekitar tahun 2007, seorang teman menasehati saya : "Mas Mul hati-hati, jangan kelamaan nganggur nanti masuk zona nyaman"
Nasehat itu masih terngiang sampai sekarang, sehingga dengan segala daya upaya saya berusaha untuk tetap bekerja dengan bergabung dengan perusahaan MLM, asuransi, instansi sekolah atau usaha sendiri. Yang paling utama tetap mempunyai penghasilan untuk menafkahi keluarga.
Nah, saat ini mulai ada beberapa suami yang saat berhenti kerja dari perusahaan, kemudian bingung mau ngapain, ngelamar kerja lagi, umur sudah tidak memenuhi syarat, mau usaha masih linglung usaha apa.....akhirnya waktunya habis untuk berpikir bukan untuk action.
Saat kondisi seperti itu dan istrinya masih kerja atau punya usaha, terkadang sang suami merasa nyaman, masih ada penghasilan istri, malah suaminya jadi asisten istri, dunia jadi terbalik. Suami di nafkahi istri. Kecuali jika usaha itu mau di kembangkan bersama dan suami ikut berperan penting dalam usaha itu, atau ambil alih peran sang istri menjadi motor penggerak usahanya, sehingga posisi jadi kembali sesuai kodratnya, bahwa Suamilah yang harus mencari nafkah.
Ada juga yang saat menganggur, dengan alasan bagi tugas, istrinya yang kerja, suaminya momong anak di rumah, dari pada bayar orang katanya. Dunia mulai terbalik. Suami terjebak dalam rutinitas antar jemput istri kerja dan momong anak.
Hai para suami yang saat ini sedang menganggur dan istrimu yang kerja : "keluarlah dari zona nyamanmu menganggur, bergeraklah, hubungi relasi, cari info sebanyak-banyaknya tentang dunia usaha dan mulailah dengan usahamu sendiri" kalaupun mesti bekerja kembali, bekerjalah, karena itu lebih baik dan lebih menentramkan hatimu dan hati istrimu.
Zona nyaman bukan hanya kerja enak, gaji gede. Tapi menganggur dan mengandalkan penghasilan dari hasil kerja istri juga jadi zona nyaman yang mematikan. Waspadalah !!!
#Day17AISEIWritingChallenge
Jangan sampai posisi yg tertukar ya. Keren ini nyata adanya
BalasHapusBetul Bu. Kadang miris ngliatnya. Soalnya depan mata
HapusMantap
BalasHapusMantul
BalasHapusMantap betul
HapusNasihat yg keren buat suami2
BalasHapusKhusus untuk suami yang pengangguran ini Bu. .... hehehe
HapusTetap semangattt saling mendukung dlm kluarga apa lagi masa pandemi yaa, trimakasih sudah berbagii kisahnyaa
BalasHapusWalah kang Mul sudah menjadi peneliti para suami. Nyemangati saja deh, karena orang sudah mempunyai garisnya masing-masing.
BalasHapus