BIM Berbagi

BIM Berbagi

Senin, 22 Maret 2021

Buat Apa Nulis ?


Jika menulis sudah menjadi hobby apalagi menjadi suatu prestasi, tentu pertanyaan Terus kapan nulisnya ?  Akan di jawab dengan mudah Ya kapan saja ! Bahkan jika suatu hari belum menulis yang seharusnya di tulis, akan merasa ada sesuatu yang kurang hari ini.

Itu jika memang kita sudah punya hobby menulis atau yang sudah merasakan adanya dampak positif dari menulis, maka menulis setiap hari adalah hal yang wajib di lakukan, apapun temanya. Karena setiap peristiwa bisa menjadi tema, sekecil apapun peristiwa itu.

Nah, bagaimana dengan yang belum sampai ke tahap itu ? Bukan hobby, hanya karena sebuah tuntutan pekerjaan, atau pendukung dari pekerjaan utamanya, misalnya seorang Guru. Apakah menulis menjadi pendukung pekerjaan sebagai Guru ?

Jawabannya Ya, karena Guru aktifitasnya mengajar dan belajar, mentransfer ilmu dan meng-upgrade serta meng-ubdate ilmunya. Dan aktifitas menulis itu menjadi hal wajib dalam lingkaran ini.

Bagaimana dengan yang profesinya bukan Guru ? Kerja kantor, kerja pabrik atau pedagang ? Yang tidak ada kaitannya dengan dunia penulisan ?

Untuk yang bukan Guru, maka hobby adalah alasan utama kenapa dia menulis, tentu dengan harapan tulisannya bermanfaat untuk banyak orang, lebih bagus lagi jika memang tulisan tersebut bisa diterbitkan menjadi sebuah buku dan menjadi kenangan tersendiri bagi penulisnya.

Sibuk kerja, banyak agenda dan aktifitas harian yang melelahkankan terkadang membuat kita menunda untuk menulis, padahal sekali kita menunda maka akan mengurangi semangat menulis itu sendiri.

Yuk, jangan tunda lagi menulisnya, seberapa banyak aktifitas kita setiap hari, luangkan waktu 15 sampai 30 menit untuk menulis, toh kita bisa balas-balasan Chat di Whatsapp bisa berulang kali dan kalau di total bisa berjam-jam, belum lagi di Facebook, Instagram, Twiter dan lain-lain.

Kenapa kita tidak fokuskan untuk menulis challenge-challenge yang sudah kita se0akati ? Ada kalimat yang mena4ik kita cermati  "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi"   Kalimat yang sangat memotivas".

Dan satu lagi apa yang di katakan salah satu penulis yang juga menginspirasi saya untuk tetap menulis, kalimat itu adalah : Biarkan tulisan itu menemukan takdirnya sendiri.

Salam Literasi

Kang Mul Jozz
#Day14ChallengeReliKabTang

Minggu, 21 Maret 2021

Hati-hati Penyakit ini lebih "ganas" dari corona



                             

                              Wajah Pendusta

Penyakit yang sangat membahayakan yang menjangkit jiwa manusia adalah iri dengki. Penyakit ini masuk kategori penyakit hati yang kronis dan sulit untuk di obati, kecuali atas kemauan sendiri meng amputasi biang dari penyakit ini.

Apa biang penyakit ini ?
Senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang, inilah biang iri dan dengki.

Penyakit ini tidak hanya terjadi di jaman sekarang saja, tetapi sudah sejak jaman nabi Adam alaihissalam. Dan sejarah selalu berulang, hanya pelakunya saja yang berbeda.

Kisah kejahatan pertama  yang sering kita dengar ceritanya adalah pembunuhan yang dilakukan oleh Qabil kepada adik kandungnya yaitu Habil, kisah yang menggambarkan keserakahan dan ketamakan serta rasa iri hati seorang Qabil karena mendapatkan jodoh yang tidak sesuai dengan keinginannya, sehingga iri dengki itu membakar jiwanya hingga tega membunuh saudara kandungnya sendiri.

Kisah lainnya, bagaimana 10 anak nabi Yaqub juga tega mencelakai saudara kandungnya yaitu Yusuf kecil, dan membuangnya di sebuah sumur tua berharap saudaranya itu juga mati di dalam sumur tersebut, semua berawal iri dan dengki. Kisah berikutnya bisa anda baca dan berselancar di google, apa ending dari kisah ini. 

Banyak kisah-kisah nyata yang lain yang bisa kita ambil hikmahnya, bisa kita petik pelajarannya dan bisa kita hindari sejauh mungkin perasaan iri dengki yang bisa merusak jiwa dan hati kita ini, tak kalah bahayanya bisa merusak keharmonisan hubungan pertemanan dan persaudaraan.

Saat ini virus Corona atau Covid 19 adalah virus yang membahayakan dan mematikan, tetapi virus iri dengki jauh lebih membahayakan dan mematikan dari virus corona tersebut, dua kesamaan dari kedua virus ini adalah sama-sama tidak terlihat dan sama-sama membahayakan. Hanya saja coronavirus menyerang fisik, sementara iri dengki menyerang rohani. Tetapi hakekatnya keduanya sama-sama harus di waspadai dan dihindari.

Cara paling efektif untuk menghilangkan rasa iri dengki yang terkadang terlintas dalam hati adalah bersyukur dengan apa yang Allah anugerahkan kepada kita, untuk urusan dunia lebih banyak melihat ke bawah yang secara ekonomi di bawah kita agar kita banyak bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.

Ada satu hal yang boleh kita iri kepada orang lain adalah iri terhadap amal dan kebaikan orang lain, hingga kita termotivasi untuk melakukan kebaikan tersebut.

Salam Literasi
Kang Mul Jozz

#Day13ChallengeRelikabTang






Jumat, 19 Maret 2021

From Zero to Hero


Berikutnya saya akan bagikan kisah-kisah menarik dari anak-anak binaan Bina Insan Mulia yang berasal dari keluarga yang layak untuk diberikan bantuan dan layak di perjuangkan untuk kelangsungan pendidikan dan prestasi mereka, Karena mereka mempunyai potensi yang luar biasa dan sudah selayaknya menerima manfaat dari adanya Bina Insan Mulia.

Kisah ini benar-benar nyata .

Kisah tentang tiga anak yang bukan siapa-siapa menjadi anak yang luar biasa, dari anak yang di pandang sebelah mata menjadi di pandang dengan dua mata dan penuh penghormatan dan di hormati karena perubahan kehidupan dari perjuangan dan prestasi yang mereka torehkan.

Kisah yang mengharu biru, karena ada keputus asaan di sana, ada kesedihan di sana, yang membuat mereka bingung harus bicara dengan siapa, harus mengadu kepada siapa dan minta bantuan kepada siap ?

Bina Insan Mulia hadir untuk mengangkat harkat dan martabat mereka menjadi lebih baik berkat pertolongan Allah Subhanahu wata’ala. From zero to hero itu istilah yang tepat buat mereka.

Selamat membaca kisahnya !

 

SI BAS YANG GOKIL

Oleh : Kang Mul Jozz

 

                Mereka adalah tiga serangkai, tiga anak yang terpilih mendapat beasiswa Prestasi dan bantuan biaya sekolah full waktu SMA Negri 3 Curug kabupaten Tangerang dari kelas 1 sampai  lulus SMA tahun 2006 sampai 2009.

SBAS , mereka bernama Bahrudin, Agus, Sukron disingkat BAS, binaan yang paling gokil, karena setiap mereka bertiga berkumpul, ada saja yang menjadi bahan obrolan mengasyikkan, usil, becandaan dan keisengan-keisengan satu sama lain yang menambah keakraban tanpa mengurangi semangat mereka berprestasi.

 Mereka bukanlah binaan pertama dari BIM, karena BIM berdiri sejak 2002, sedangkan si BAS terpilih dari hasil seleksi yang di adakan BIM waktu itu tahun 2006, artinya sudah 4 tahun BIM berjalan dan tentunya sudah ada puluhan anak binaan alumni BIM, karena rata-rata setiap tahun memberikan beasiswa regular kepada 40-50 siswa binaan.

Si BAS terpilih dari hasil seleksi penerimaan Beasiswa Prestasi yang merupakan program baru BIM  di tahun 2006 dan mereka langsung bergabung dengan BIM di bawah divisi Pembinaan atau Educare.

Karena ini program baru dan si BAS menjadi proyek percontohan pertama, sehingga membuat 

pengurus BIM harus ekstra ketat mengawal program ini sampai benar-benar sukses, mengingat biaya yang di keluarkan untuk program beasiswa prestasi ini cukup besar.

 Saat itu BIM baru bisa memberikan untuk 3 siswa yang berprestasi, dan si BAS adalah hasil seleksi yang dilakukan sebelumnya. Si BAS menjadi yang terbaik dari 9 siswa yang di seleksi waktu itu dan sebelum bergabung di BIM, mereka bertiga melakukan perjanjian tertulis dengan pihak pengurus BIM yang mewakili lembaga sebagai bentuk komitmen bersama menyukseskan program ini.

Berikut kisah si BAS, di sampaikan langsung oleh yang bersangkutan !

 

BAHRUDIN

Bahrudin adalah anak binaan BIM yang memiliki perawakan paling besar. Bungsu dari 6 bersaudara ini selalu menjadi pusat perhatian, entah karena paling sehat atau juga paling kuat makannya kita juga  tidak tahu ……..

Bahrudin mengikuti seleksi atas ajakan Sukron yang saat itu terlebih dahulu mendapat tawaran beasiswa prestasi. Bersama sukron, bahrudin mengikuti seleksi bersama anak-anak lainnya sekitar 9 orang (maaf lupa) dan berhasil terpilih sebagai 3 anak terbaik yang mendapatkan beasiswa full pendidikan selama 3 tahun dari kelas X sampai kelas XII.

Saat proses seleksi Bahrudin menjadi anak terbaik yang mendapatkan nilai sempurna di pelajaran matematika. Bahrudin masuk sekolah di SMA Negeri 1 Curug atau sekarang dikenal SMAN 3 Kab Tangerang, disanalah ia mendapatkan beasiswa penuh dari mulai SPP, uang bangunan, hingga uang buku. Di BIM juga bahrudin diamanahi sebagai salah satu pengajar di BIMBEL CTC Bina Insan Mulia.

Seusai SMA Bahrudin melanjutkan Kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa jurusan Pendidikan Matematika dan berhasil lulus selama 4 tahun dengan IPK 3,40. Lulus kuliah Bahrudin langsung bekerja.

Saat ini Bahrudin menjadi salah satu guru kelas di SDIT Al-Fatih 1 dan juga menjadi salah satu dari TIM MEDIA sekolah Al-Fatih 1.

Bahrudin merupakan sosok yang periang dan juga bersahabat, mungkin karena perawakannya yang besar dan lucumudah bergaul dengan orang-orang sekitarnya.

 

AGUS SETIAWAN

Agus adalah sapaannya, anak yang memiliki nama lengkap Agus Setiawan ini merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Rochmat Tanpuji dan Ibu Wahyuni, agus memiliki adik yang bernama dwi novianto.

Masa kecil Agus awalnya normal seperti kebanyakan anak anak pada umumnya yaitu hidup bahagia dengan ibu dan bapaknya, hingga pada tahun 2001 Ibu dan Bapak agus berpisah karena satu dan lain hal dan saat itu pula Bapak agus di PHK oleh pabrik tempatnya bekerja, selepas Ibu dam Bapaknya  berpisah agus dan adiknya ikut tinggal bersama bapaknya yang banting setir menjadi calo penumpang angkot serta sesekali menjadi tukang parkir di pertigaan bitung.

Karena keterbatasan biaya agus akhirnya melanjutkan sekolah di SMP terbuka yang merupakan sekolah gratis bagi anak tidak mampu. Di sana Agus bertemu banyak guru-guru yang sangat baiK, yang tidak hanya memberikan pelajaran tapi juga memberikan semangat kepada Agus untuk terus menempuh pendidikan yang tinggi, karena dengan pendidikan yang tinggi merupakan salah satu cara untuk merubah kondisi keluarga Agus yang masih serba kekurangan.

Selama bersekolah di SMP terbuka 1 Curug, Agus menyambi menjadi pesuruh tetangganya ibu Anah untuk mengantarkan kue dagangan di toko lince pasar Curug serta membantu belanja bahan bahan untuk membuat kue. Hal itu dilakukan agar Agus mendapatkan uang jajan tambahan karena kondisi bapak yang terbatas penghasilannya.

Hingga saat Agus kelas 3 SMP, alhamdulillah Agus terpilih menjadi salah satu tim cerdas cermat yg mewakili sekolahnya untuk mengikuti lomba motivasi belajar mandiri antar SMP terbuka, dan berhasil menjadi juara 1 tingkat kab. Tangerang dan prov. Banten.

Selepas selesai lomba, Ibu Ita Erlianah guru sekaligus mentor Agus untuk saat persiapan lomba lomojari memberikan informasi kepada Agus untuk mengikuti seleksi beasiswa prestasi di Bina Insan Mulia (BIM). Alhamdulillah Agus akhirnya lolos seleksi beasiswa full dari BIM untuk bersekolah di SMAN 1 Curug (SMAN 3 Kab. Tangerang) dari tahun 2006-2009.

Selain mendapatkan beasiswa dari BIM, Agus bersama Bahrudin dan Sukron pun mendapatkan pembinaan rutin mingguan dan kesempatan menjadi guru bimbel dan privat di CTC Bina Insan Mulia yang ini menjadi salah satu tambahan penghasilan untuk sekolah.

Alhamdulillah beasiswa yang diberikan di BIM dilaksanakan dgn penuh tanggung jawab dengan selalu menjadi peringkat 3 besar dari kelas 10 hingga kelas 12, dan saat lulus SMA  tahun 200, Agus diterima kuliah di Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa melalui Jalur tanpa tes yaitu Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK.

Selama kuliah agus mendapat beasiswa sejak semester 3 hingga semester 7. Agus lulus kuliah tahun 2013 dengan predikat cumlaude 3,61 dan menjadi lulusan terbaik di jurusan serta terbaik ke 3 di fakultas.

Selesai kuliah, Agus mulai melamar pekerjaan di beberapa perusahaan dan akhirnya bisa di terima bekerja di Cita Sehat Foundation (Member of Rumah Zakat) Sebagai Program Head Cab. Cilegon, Lalu pindah ke Auto Diesel Radiator Grup (ADR Grup) sebagai Management Represntative, terakhir sebelum resign, Agus menjadi Kepala Subseksi Management Representative Pak PT.ADR. Dan saat ini agus masih terus berjuang untuk terus membahagiakan keluarganya, sambil bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Standardisasi Nasional.

Bina Insan mulia merupakan salah jalan yg Alloh berikan untuk Agus bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Yaitu lewat bantuan beasiswa yang membuat Agus bisa mengakses dan mendapatkan pendidikan yang layak untuk nantinya bisa membantu Agus merubah kondisi keluarganya dan berkontribusi kebaikan untuk orang lain, insya Alloh. Terima Kasih Bina Insan Mulia, Terima kasih Para Pengurus dan doantur BIM. Semoga Alloh balas kebaikan bapak/ibu semua.

 

SYUKRON

Berasal dari ayah lulusan SD dan ibu yang hanya bersekolah hingga kelas 4 SD, pendidikan tinggi sepertinya bukan jadi hal yang penting, sempat tersampaikan untuk menyelesaikan pendidikan di SMP saja dan meneruskan kerja ikut bersama sepupu. Tentunya untuk masuk SMA diperlukan uang untuk SPP, uang pangkal, ongkos sampai biaya untuk kegiatan-kegiatan sekolah.

Sedangkan apabila bekerja tentunya mendapatkan pemasukan untuk membantu ayah nya yang bekerja sebagai penganyam rotan dan juga ibunya yang seorang pembantu rumah tangga, sehingga sepertinya terdengar sangat bijak tidak melanjutkan sekolah dan bekerja.

Tapi tentunya ada hal yang mengganjal, menjadi peringkat pertama berkali-kali selama SMP dan harus tiba-tiba berhenti, keinginan untuk bersama teman-teman yang memiliki cita-cita dan mimpi yang tinggi, juga memperbaiki keluarga agar menjadi lebih baik nantinya sepertinya kands di tengah jalan.

Alhamdulillah, Allah menunjukkan jalan lewat BIM, bisa meneruskan sekolah bukan lagi angan-angan, bukan hanya bisa sekolah, tapi juga mendapatkan pendidikan agama, organisasi dan juga pengalaman mengajar.

Bertemu dengan orang-orang hebat yaitu para orang tua baru Syukron di BIM yang mengajarkan sangat banyak hal dan juga bertemu rekan perjuangan Syukron yang juga memberikan inspirasi untuk pantang menyerah, beliau-beliau ini memberikan pengaruh yang sangat positif bagi Syukron.

Hingga akhirnya lulus SMA, dan berkat semua pengalaman yang di dapat bersama BIM Syukron memiliki keinginan untuk kuliah, tapi Syukron ingin membahagiakan orang tua dulu, sehingga memilih untuk bekerja dan menabung untuk kuliah.

Setelah 2 tahun bekerja akhirnya memutuskan untuk kuliah sambil bekerja hingga Alhamdulillah berhasil lulus, dan dapat menjadi contoh untuk keluarga besar bahwa orang kampung pun bisa untuk menjadi sarjana. Jangan pernah berhenti berusaha dan terus menjadi yang lebih baik. Tanpa BIM tentunya jalan yang akan Syukron tempuh akan berbeda 180 derajat, terima kasih BIM, terima kasih Allah, atas nikmat yang telah Engkau berikan.

Demikian kisah-kisah menarik yang mereka bertiga rasakan bersama BIM, tidak hanya si BAS yang merasakan hal seperti itu bersama BIM, karena satu dan lain hal, tidak semua kisah anak binaan BIM di sampaikan pada buku ini, mudah-mudahan  kisah ketiga si BAS ini sudah cukup mewakili kisah perjuangan mereka untuk bertahan hidup, berjuang dan berprestasi.


Salam Literasi

Kang Mul Jozz

#Day12ChallengeRelikabTang

Kisah Cinta Di BIM

 

Berdirinya Bina Insan Mulia (BIM) di tahun 2002 juga mengingatkan saya akan masa-masa indah honeymoon (bulan madu) bersama istri tercinta. Karena pernikahan kami hanya berselang 3 bulan sebelum BIM berdiri, kami menikah hari ahad, 12 mei 2002, sementara notulen rapat pertama BIM tertanggal 28 juli 2002 hari ahad juga.

Pernikahan yang baru berumur jagung itu, menuntut kami (saya dan istri) untuk saling mengerti satu sama lain, apalagi kami sama-sama kerja waktu itu, jadi terkadang rasa capek sepulang kerja bisa menyulut perdebatan kecil hanya gara-gara salah bicara. Tetapi biasanya kami cepat akur kembali dan rasa sayang itu justru makin bertambah……uhuy.

Kesibukan kami setelah menikah selain kerja, juga ada beberapa taklim/pengajian yang kami ikuti, baik pengajian yang di adakan di masjid perusahaan maupun beberapa pengajian yang di adakah di masjid lain, dan biasanya acara di hari ahad.

Waktu itu kami sudah terbiasa kemana-mana berboncengan naik sepeda onthel karena belum punya sepeda motor, tapi justru menambah romantisme kami berdua. Begitu juga setiap kali kegiatan BIM yang juga sering di adakan di hari ahadpun kami tempuh dengan bersepeda.

28 juli 2002 setelah notulen pertama BIM dan menempatkan saya di posisi Sekretaris, makin menambah kesibukan saya untuk menjalankan roda organisasi lembaga ini, kami para pengurus intens melakukan rapat-rapat kerja mulai dari :

- Pembagian tugas di masing-masing perusahaan, karena pengurus BIM terdiri dari beberapa pengurus yang bekerja di beberapa perusahaan yang berbeda.

- Penggalangan dana dari para donator yang mayoritas karyawan perusahaan di kawasan manis Curug dan kawaan industri Jatake.-

- Survey ke rumah-rumah warga di sekitar lokasi sekretariat BIM untuk menentukan siapa yang berhak menerima dana bantuan beasiswa Yatim dan Dhuafa tersebut.

- Rapat lagi membahas langkah berikutnya ……

Begitulah kesibukan saya di awal di bentuknya lembaga BIM ini.

Secara struktur, istri saya tidak masuk dalam jajaran pengurus BIM, jadi praktis yang aktif di sana hanya saya, namun setiap kegiatan yang berkaitan dengan penyaluran beasiswa atau kegiatan yang melibatkan orang banyak dengan mengundang beberapa pihak yang terkait dengan acara tersebut, istri saya dan istri para pengurus yang lain ikut dilibatkan untuk membantu kelancara proses kegiatan tersebut, dan ibu-ibu biasanya spesialis bagian mempersiapkan konsumsi dan dekorasi.

Seperti peresmian BIM waktu itu di awal tahun 2003 yang mengundang 100 anak yatim dhuafa di aula kecamatan Curug yang di hadiri oleh perwakilan dari Bapak Camat kecamatan Curug, semua pengurus dan keluarga kecilnya ikut gabung dalam acara tersebut.

Kesibukan kami para pengurus menjalankan kerja-kerja sosial di lembaga ini makin terasa asyik dan menyenangkan, karena kami tidak kerja sendiri, tetapi melibatkan keluarga kami di setiap kegiatan, sehingga antar keluarga pengurus itu saling kenal dan akrab satu sama lain.

Terkadang di antara para istri pengurus merengek pengen ikut acara tertentu, sementara hasil kesepakatan, acara ini hanya di ikuti oleh pengurus dan anak-anak binaan BIM. Mengapa bisa terjadi seperti itu ? karena hampir semua pengurus adalah karyawan perusahaan yang hari liburnya hanya di hari ahad saja, otomatis semua kegiatan BIM selalu di adakan di hari libur yaitu ahad.

Istri dan anak-anak tentu berharap,libur kerja ayahnya di rumah santai bersama keluarga atau jalan-jalan melepas penatnya kesibukan kerja selama 6 hari sebelumnya, tetapi kami para pengurus harus merelakan waktu libur tersebut untuk menjalankan agenda sosial yang sudah di sepakati bersama. Karena kondisi itulah kami harus membagi waktu yang memungkinkan, kapan keluarga bisa diikut sertakan untuk membantu kegiatan BIM dan kapan tidak di ikut sertakan.

Selama perjalanan BIM 18 tahun ini, kami para pengurus bukan tidak ada masalah satu sama lain, tetapi sama saja dengan organisai yang lain, terjadi silang pendapat antar pengurus, bersitegang dan bahkan sampai berujung pengunduran diri dari salah satu pengurus, itu juga terjadi di lembaga ini, dan terjadinya bukan hanya sekali dua kali, tetapi berkali-kali.

Beruntungkami mempunyai ketua lembaga yang sangat bijaksana, Bapak Jajat Darojat yang wajahnya mirip sama Ustadz Al-Habsyi dai Palembang, ganteng, lemah lembut dan berwibawa, sehingga ketegangan di atara kami saat rapat atau berinteraksi di lembaga cepat sekali cairnya, cepat sekali baikannya, tidak pernah terbersit dendam dan sakit hati, kami saling memahami dan akhirnya kami punya prinsip seperti anak kecil :”jika terjadi permasalahan di antara para pengurus, cepat melupakannya seperti anak kecil, setelah berantem nggak berapa lama baikan lagi dan kembali fokus ke permainan”.

Tak jarang pak Jajat Darojat harus silaturahim ke rumah pengurus yang telah menyatakan mengundurkan diri, untuk mengurungkan niatnya dan kembali bersama kami, dan usaha itu tidak sia-sia, Alhamdulillah akhirnya teman-teman yang pernah melakukan itu kembali berjuang bersama kami di lembaga ini.

Namun ada juga pengurus yang akhirnya harus mengundurkan diri, meski sudah berusaha kami ajak kembali, tetapi pilihannya tetap ingin berjuang di tempat yang lain, ya sudahlah …..berat melepasnya, tapi kami harus ikhlas. Menyikapi hal ini, kami tak bisa memaksa untuk tetap disini, karena ini memang kerja sosial yang menuntut keikhlasan dan kerelaan baik waktu, tenaga dan pikiran.

Itulah kisah cinta dan kasih sayang kami di Bina Insan Mulia, berawal dari keluarga di tambah keluarga di tambah keluarga, akhirnya menjadi beberap keluarga terlibat langsung di kerja sosial ini dan kami makin yakin bahwa kebersamaan kami selama ini telah menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang karena Allah Subhanahu wata’ala.

Kami sudah sangat mengenal karakter satu sama lain, layaknya keluarga, kami mampu meredam emosi Karena kedekatan emosi, kami sudah memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing, sehingga bisa saling mengisi.

Kerj-kerja kami kedepan akan lebih berat lagi, karena perkembangan zaman dan teknologi yang menuntut kami para pengurus harus mengupgrade dan meng update diri agar mampu mencetak generasi-generasi yang unggul dan professional di bidangnya masin-masing, yang bertaqwa kepada Allah dan berakhlaqul karimah.


Salam Literasi

Kang Mul Jozz

#Day11ChallengeRelikabTang


Selasa, 16 Maret 2021

Kenapa Orang lebih suka menulis di Facebook daripada di Blog ?

Ini hanya contoh kecil tulisan saya, dengan judul yang sama, dan isi yang sama, tapi perhatian dan reaksi pembaca sangat berbeda.

Perhatikan kolom komentar dan perbedaan jumlah pembaca di laman Facebook (FB) dan Blog berikut ini :
Tulisan di Blog

Tulisan di FB

Dengan judul dan isi tulisan yang sama, bahkan foto juga sama karena hasil tulisan di Blog di Copy paste (Copas) ke FB, tetapi reaksi netizen atau teman-teman kita di media sosial sangat jauh berbeda.

Di Blog hanya ada 11 viewer (yang melihat tulisan entah baca atau tidak), dan 1 komentar.

Sedangkan di FB ada 275 reaksi (Like, Love, Sad/ Suka, Cinta, Sedih), dan 186 komentar, bahkan dibagikan sebanyak 8 kali. Sampai tulisan ini saya buat yang like dan komentar masih bertambah terus.

Berarti lebih bagus di FB dong nulisnya dari pada  di Blog, banyak yang komentar di FB ? Belum tentu, tergantung tujuan penulisannya mau di pakai untuk apa ?

Dan memang fungsi dari Keduanya berbeda. Blog muncul lebih dulu dari pada FB, sejarah Blog bisa di cek di Wikipedia sebagai berikut :

Media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh Pyra Labs sebelum akhirnya diakuisisi oleh Google pada akhir tahun 2003.[2][3] Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut.

Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam, mulai dari sebuah catatan harian, media publikasi dalam sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media dan perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis. Banyak juga blog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat memperkenankan pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga blog yang bersifat sebaliknya (non-interaktif).

Versi yang lain menyampaikan seperti yang di sampaikan di Kompasiana :

1. Pengertian Blog

Blog adalah kependekan dari Weblog, istilah ini pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri.
Dengan kata lain, Weblog dapat diartikan sebagai kumpulan website pribadi yang memungkinkan para pembuatnya menampilkan berbagai jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis, kumpulan link internet, dokumen-dokumen(file-file WOrd,PDF,dll), gambar ataupun multimedia. Ada pula yang mendefinisikan blog sebagai situs yang sifatnya pribadi, yang lebih menitik beratkan kepada penggambaran dari orang yang membuat blog itu sendiri. Seiring dengan perkembangn weblog dari waktu ke waktu, pengertian weblog akan berkembang seiring dengan ide-ide dan kemauan para Blogger. Blogger adalah para pembuat Blog. Dimana, melalui blog yang dibuat oleh blogger, kepribadian blogger menjadi lebih mudah dikenali berdasarkan topik apa yang disukai, apa tanggapan terhadap link-link yang di pilih didalamnya. Oleh karena itu Blog bersifat sangat personal.

2.Sejarah Blog

Blog pertama kemungkinan besar adalah halaman “What’s New” pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993. Mosaic adalah browser pertama sebelum adanya Internet Explorer bahkan sebelum Nestcape. Bulan Januari 1994 Justin Hall memulai website pribadinya “Justin’s Home Page” yang kemudian berubah menjadi “Links from the Underground” yang mungkin dapat disebut sebagai Blog pertama seperti yang kita kenal sekarang. Hingga pada tahun 1998, jumlah Blog yang ada masih sangat sedikit. Hal ini disebabkan karena saat itu diperlukan keahlian dan pengetahuan khusus tentang pembuatan website, HTML, dan web hosting untuk membuat Blog, sehingga hanya mereka yang berkecimpung di bidang Internet, System Administrator atau Web Designer yang kemudian pada waktu luangnya menciptakan Blog-Blog mereka sendiri.

(Tulisan yang tercetak Tebal dan miring informasi Copas dari Google, sebagai tambahan pengetahuan tentang Blog)

Sedangkan Facebook sejarahnya bisa kita browsing di google dan hasilnya saya screenshoot sebagai berikut :


Pengguna blog awalnya  hanya orang-orang tertentu, khususnya yang biasa bekerja menggunakan komputer atau laptop dan terkoneksi dengan internet, sehingga penggunanya dan pembacanya terbatas hanya orang yang mempunyai perangkat tersebut.

Awalnya  Facebookpun sama hanya melalui Komputer atau laptop yang terhubung dengan internet, tetapi seiring di temukannya Smartphone teknologi android atau Handphone android yang hampir semua fasilitas di komputer atau laptop bisa di download ke HP, maka pengguna Facebook meledak bak tsunami yang tak bisa di bendung lagi, mulai dari anak-anak usia 6 tahun sampai kakek-kakek usia 90 tahun pun memiliki akun Facebook pribadi.

Itulah salah satu penyebab, mengapa tulisan di Facebook lebih populer dari pada tulisan di Blog.

Sekali menulis di FB dengan setingan publik maka 5000 teman kita (jika pertemanan sudah full) akan membaca tulisan kita, tetapi saat menulis di blog tanpa di share ke group-group WhatsApp (WA) atau jaringan pribadi WA, maka tak ada satupun yang akan membaca tulisan kita, apalagi jika link blog kita tidak dikenal orang lain, maka jangan berharap ada yang berkunjung ke blog kita.

Namun bagi para penulis, apalagi penulis pemula seperti saya, maka blog bisa menjadi semacam Bank Tulisan yang setiap ada ide apapun bisa saya tuangkan di blog tersebut. Karena kita manusia pelupa, ide hebat jika tidak langsung di tuliskan bisa lupa seketika. Blog bisa menjadi semacam tabungan tulisan yang bisa saya buka sewaktu-waktu jika diperlukan.

Jadi, kita bisa fungsikan keduanya sesuai kebutuhan kita.

Salam Literasi

By Kang Mul Jozz

#Day8ChallengeRelikabTang









Jumat, 12 Maret 2021

Tragedi Selepas Subuh, Alur rejeki yang Unik

      Foto Etalase yang Jatuh bersama Gerobak

Seperti biasa, pagi ini selepas Sholat Subuh saya mempersiapkan dagangan menjemput rejeki dari Allah, Nasi Uduk PLP (Pelipur Lapar Pagi) beserta pernak perniknya, lontong sayur plus Gorengan. Semua masakan istri yang mengolah sejak pukul 03.45 WIB, kecuali Nasi Uduk PLP nya, special Chef Mul yang masak.

Tepat pukul 06.30 semua perlengkapan menjemput rejeki pagi ini sudah siap, semua sudah di atas gerobak, tinggal dorong ke depan gerbang untuk di jajakan. Selalu terngiang di telinga sejak pagi, sambil masak, istri saya selalu bergumam, "Mudah-mudahan dagangan hari ini habis, dapat untung lumayan bisa buat bayar listrik" dia ucapkan berkali-kali karena jualan kemarin agak sepi.

Dengan semangat 45 saya dorong gerobak yang bermuatan penuh itu  dan tiba-tiba "Gubraaaaakkkk" .......spontan saya teriak "Allahu Akbar" ........ "Pyarrrrr ......pecah berantakan ..... Nasi uduk di termos tumpah sebagian, tatakan etalase dari kaca pecah jadi 3, piring berisi telur balado tumpah ruah, mangkok sambel pecah berkeping-keping, Teko berisi teh anget tumpah ke jalanan, gorengan terlempar  bersama tempatnya, etalase mini andalan jatuh di samping gerobak ......tempe orek tumplek blek tak bisa di selamatkan, sayur untuk lontong membanjiri etalase yang terkapar...... (Kerugian di taksir sekitar 300-400ribu). Cukup lumayan untuk ukuran pedagang kecil seperti kami.

Melihat kejadian itu 2 orang Satpam yang berdiri di gerbang yang berjarak 20 meter berlarian menuju ke tempat gerobak saya terguling, tiba-tiba ada sekitar 4-5 orang entah dari mana datangnya sudah berada di sekitar gerobak untuk membantu saya membereskan sisa dagangan yang hancur dan tak bisa di  jual lagi.

Saya hanya terdiam, berdiri bengong  geleng-geleng kepala dan menyesali apa yang sudah terjadi, "Astaghfirullah ....."  Perasaan dari pagi tak ada firasat apa-apa, semua berjalan baik-baik saja.

"Pak Mul buru-buru ya ?" Tanya pak Edy, tetangga depan pelanggan setia nasi uduk PLP yang ikut mbantuin mberesin sisa-sisa tragedi pagi ini.

"Iya pak .... Posisi miring tadi terus berat sebelah kayaknya" jawab saya masih belum percaya dengan apa yang sedang terjadi. 

Tak bisa membayangkan bagaimana perasaan istri melihat kondisi dagangannya, harapan rejekinya pagi ini hancur lebur. Hampir 3 jam dia persiapkan semuanya, berharap pagi ini Allah kasih tambahan rejeki sebagai ganti sepinya jualan kemarin.

Saat orang-orang sibuk membantu membereskan makanan yang berserakan, saya justru masuk ke rumah, membuka pintu dan dengan rasa bersalah, wajah memelas menatap wajah istri, "Nggak bisa jualan pagi ini mi ..." 

Rupanya istri saya sudah mengintip tragedi pagi ini lewat kaca jendela dapur, dan tampak jelas wajah murung penuh kekecewaan atas kecerobohan saya. Tanpa berkata apa-apa, dia langsung duduk selonjoran kaki dan termenung seolah mengatakan "Listrik nggak kebayar lagi hari ini".

"Ma'afin Abi " ...... 
Saya benar-benar serba salah dan sangat mengerti kekecewaan istri,  bagaimana capeknya dia, harus bangun pagi-pagi, memasak lauk-lauk dan gorengan,  dalam waktu 2-3 detik hancur semua karena kecerobohan dan ketidak hati-hatian saya.

Setelah Gerobak di angkat rame-rame dan kembali berdiri, saya membereskan sisa-sisa makanan yang terserak di jalanan. Satpam dan beberapa orang yang membantu sudah kembali ke tempat masing-masing kecuali pak Edy, tetangga depan rumah, seorang kontraktor yang selalu berempati kepada siapapun termasuk kepada saya pagi ini.

Spontan beliau (Pak Edy) malah membeli bakwan yang masih terselamatkan, "Saya beli bakwannya pak" .....

”udah ambil aja pak, saya nggak jadi jualan, udah ambil aja ..." Kata saya ke pak Edy

Tapi beliau malah ambil bakwan dan membayarnya dengan sejumlah uang, "Makasih banyak pak sudah membantu" ..... Juga kepada Bapak Satpam tak lupa saya sampaikan ucapan terima kasih.

Kesabaran saya pagi ini benar-benar di uji, ibarat nasi sudah menjadi bubur, tinggal di tambahin ayam, kasih kuwah yang lezat, kasih sambel, krupuk, dan jangan lupa daun bawang sama kacang kedelai kalau suka. Di nikmati untuk sarapan pagi cukup untuk mengganjal perut yang keroncongan. Begitupun kejadian pagi ini, sekalian membersihkan makanan yang berserakan, saya lanjutkan membersihkan dan merapikan teras rumah yang berantakan.

Saat beres-beres itulah keajaiban rejeki itu datang. Pak Edy sudah berdiri lagi di dekat gerobak nasi uduk, "lagi beres-beres pak Mul ?" Kata beliau.

"Iya pak, sekalian libur jualan mberesin teras nich" jawab saya penuh semangat kesedihan memikirkan perasaan istri yang kecewa berat yang bisa di baca dari gestur tubuhya (slonjoran kaki dan bengong).

"Pak, ini saya bantu sedikit buat modal besok" Pak Edy menyodorkan sejumlah uang untuk membantu kami.

"Nggak usah pak" jawab saya sambil terus melanjutkan pekerjaan bersih-bersih teras.

"Udah ambil aja, ini saya dapat rejeki, ada yang bayar kontrakan, lumayan nich pak Mul ambil aja"  setengah memaksa beliau mengulurkan tangan kanannya yang terselip uang ratusan dan limapuluhan beberapa lembar.

"Masya Allah pak Edy, terima kasih banyak nich, semoga rejeki pak Edy lancar berkah melimpah" 
Tak lupa do'a saya panjatkan untuk kebaikan pak Edy. 

"Aamiin, do'a yang sama untuk pak Mul' beliau pun berlalu ke rumahnya.

Selang 15 menit dua orang pengurus Masjid datang ke rumah. Dan menanyakan kondisi dagangan saya.

"Pak Mul, katanya gerobak ngguling tadi" kata pak Ngatiman bendahara masjid.

"Iya pak, posisi miring berat sebelah dan jatuh, jadi libur pagi ini saya" sedikit saya ceritakan kronologis kejadiannya tadi.

"Nanti malam ada acara di masjid, bisa pesan lontong sayur 50 porsi pak ?" timpal pak Aris, Sekretaris DKM.

" Ooo saya cek dulu ya pak, ada stock atau bisa pesan lontong nggak pagi ini, soalnya lontongnya saya pesan bukan bikin sendiri" jawab saya penuh harap pesanan ini bisa saya penuhi malam ini.

Alhamdulillah setelah di cek ke pasar lontong masih ada dan cukup untuk 50 porsi malam ini.

Suatu  cerita, kisah nyata alur rejeki yang unik sampai kepada keluarga kami selepas tragedi di pagi hari. Bersyukur kami di kerumuni oleh orang-orang baik, orang-orang Sholeh yang berempati dan punya kepedulian yang tinggi, semoga saya bisa meniru kebaikan mereka.

Salam Literasi
Latihan Menulis

Kang Mul Jozz

#Day5ChallengeRelikabTang





Kamis, 11 Maret 2021

Jatuh Cinta saat jumpa pertama

Di sinilah aku mengenalmu pertama kali. Saat kita jumpa dalam suasana yang syahdu dan penuh romantika, penuh cinta kasih, saling memberi, saling berbagi.

Demi menjawab rasa penasaranku saat itu, aku harus rela untuk berkorban waktu, tenaga dan tentu saja harta (uang) untuk lebih dekat kenal akan dirimu. Jarak antara kita yang cukup jauh, tak menyurutkanku mendatangimu, demi dahaga cinta di dadaku.

Sepulang kerja setengah hari yang kebetulan hari Sabtu, segera ku bergegas untuk menyiapkan segala keperluan untuk bertemu denganmu, seraya mengemasi perbekalanku, rasanya aku benar-benar jatuh cinta, ingin segera bertemu denganmu, bercengkrama dan bersama dalam balutan cinta.

Setibanya di Cimone, terminal kebanggaan orang Tangerang waktu itu, sudah menjelang Maghrib, segera kucari Mushola terdekat, 3 rakaat sudah tertunaikan namun entah khusyu' atau tidak karena kondisi Mushola yang sangat sempit di tambah suasana kebisingan terminal keluar masuk Mobil angkot dan bus kota.

Usai sholat Maghrib, bus Mayasaribakti Patas 45 menjadi incaranku untuk mengantarku menuju tempat kita bertemu. Bus ekonomi non AC kursi 2-3 yang menjadi andalan para karyawan yang tinggal di Tangerang tapi kantornya di Jakarta, seputaran Slipi, Senayan, Blok M dan sekitarnya. Ada lagi bus AC 34 jurusan Cimone-Blok M menjadi pilihan kedua bagi yang ingin sedikit merasakan kenyamanan di perjalanan, tentu harus merogoh kocek 2 sampai 3 kali lipat dibanding patas 45.

Menikmati perjalanan ba'da Maghrib selama kurang lebih 1,5 jam karena macet di tol Tomang merupakan pengalaman tak terlupakan, sepanjang perjalanan di kanan kiri tol di dominasi rumah-rumah penduduk warga Jakarta dan Tangerang, sesekali terlihat ada hamparan sawah yang masih bertahan diantara gedung-gedung pencakar langit yang menggusur sawah lainnya. Lahan makin sempit karena Jakarta makin padat, tentu pembangunan kota meluas ke pinggiran Tangerang. Banyak sawah yang tinggal kenangan.

Karena aku belum tau alamat tempat yang kutuju, saat kondektur menagih ongkos kusempatkan bertanya ke sang kondektur, "Bang, nanti lewat masjid Al-Azhar nggak ?"

"Oya lewat mas, mau turun di situ ?" tanya balik kondektur kepadaku.

"Iya Bang, tolong nanti kasih tau ya" jawabku sedikit lega, karena bis ternyata lewat tempat tujuanku.

Kerlap-kerlip lampu di kota mampu meghipnotis mataku terpejam untuk sesaat,  aku terlelap kelelahan. Entah seperti apa bentuk mukaku saat tertidur dengan muka menempel di kaca jendela bus itu.

"Al-Azhar Al-Azhar ....ayo siap siap" aku terbangun gelagepan mendengar triakan kondektur mengingatkan sesuai pesanku tadi.

"Alhamdulillah........ " Segera ku berdiri dan berjalan ke pintu keluar saat bis berhenti tepat di samping gerbang bertuliskan MASJID AL-AZHAR KEBAYORAN BARU.

"Makasih pak" ucapku untuk pak Kondektur dan sopir bus Patas 45 yang telah mengantarku sampai di tujuan.

Suasana Masjid sudah ramai, penuh para jama'ah yang begitu antusias menghadiri acara pada malam hari itu, acara yang membuatku penasaran, karena waktu itu di iklankan begitu masif di majalah langgananku, majalah Tarbawi, majalah yang membuatku mulai mengenal Islam lebih dalam.

Di iklan itu kira-kira begini disebutkan :
HADIRILAH !!!
MAlam Bina Iman dan Taqwa (MABIT)
Bersama KH. RAHMAT ABDULLAH
Sabtu malam Ahad, 4 November 2000
Sabtu pukul 19.30 s/d 06.00 WIB (Ahad)
Tempat Masjid Al-Azhar Kebayoran Baru
Agenda : Sholat Isya Berjama'ah
                 Tasmi Al-Qur'an
                 Tausyiah
                 Qiyamullail
                 Muhasabah
                 Sholat Subuh Berjama'ah
                 Al-Ma'tsurat

*)Terbuka untuk Umum Ikhwan dan akhwat se JABODETABEK.

Karena macet di jalan, aku ketinggalan sholat Isya berjama'ah, terdengar di pengeras suara, sang imam sudah membacakan dzikir setelah Sholat. 

Kubasuh muka kusutku karena tertidur di bus tadi. Wudhu dan bersegera bergabung dengan yang lain untuk ikut berjama'ah Sholat Isya rombongan berikutnya.

Suasana di luar masjid begitu ramai, di kanan kiri tangga yang posisinya jauh di bawah ruangan Sholat, terlihat banyak yang menggelar dagangan mulai dari baju Koko, gamis, peci, Al-Qur'an, buku-buku, majalah, dan tak ketinggalan kaset pita di jamannya, plus suara murrotal Al-Qur'an yang syahdu mendayu terdengar bersahutan dari tape recorder para pedagang, menambah suasana hati makin tak karuan, jantung berdetak kencang, dan akupun berbisik dalam hati  Mungkinkah aku jatuh cinta ?

21 tahun yang lalu, saat aku mengenalmu, saat awal aku mengenal apa itu ma'rifatullah, ma'rifaturrasul, ma'rifatul insan dan materi-materi lanjutan berikutnya, aku semakin merasa bodoh, merasa baru mengenal Islam padahal usiaku saat itu sudah 20 tahunan.

Malam Bina Iman dan Taqwa makin membuat aku jatuh cinta kepadamu, jatuh cinta saat jumpa pertama di masjid Agung Al-Azhar Kebayoran baru Jakarta Selatan. Jatuh cinta sampai saat ini dan semoga sampai akhir nanti, jatuh cinta dengan eratnya ukhuwah karena Allah Subhanahu wata'ala.

Sudah lama aku tak bertemu denganmu lagi, suasana penuh cinta kasih karena Allah, Tasmi Qur'an, Tausyiah, Qiyamullail, Muhasabah, dan kembali ke rumah dengan penuh semangat untuk memperbaiki diri, keluarga dan lingkungan sebisaku.

Rinduku padamu kapan kita MABIT lagi, semoga suasana syahdu itu bisa hadir kembali saat Ramadhan nanti.

Salam Literasi

Kang Mul Jozz

#Day4ChallengeRelikabTang












Hanya 100 Ribu Harga Suaramu di Pemilu

PEMILU Si Pembuat Pilu Tahun 2024 Indonesia menggelar Pemilu Pilpres dan Pileg. Ada yang menarik untuk dibahas dan dianalisis, yaitu fenomen...