BIM Berbagi

BIM Berbagi

Rabu, 28 Oktober 2020

SEPERTIGA AKHIR MALAM


Saat Allah Tuhan semesta alam turun ke langit dunia di sepertiga terakhir malam, aku sedang dimana ?

Apakah aku sedang tidur mendengkur tanpa do'a sebelum tidur ?

Ataukah sedang begadang menyaksikan final piala Champions ?

Ataukah sedang berbuat maksiat yang terselubung dan tanpa malu di hadapan-NYA ?

Ataukah sedang sibuk dengan urusan dunia di pasar, di warung atau di angkringan yang buka 24 jam (nonstop) ?

Atau sedang duduk bersimpuh membawa semua salah dan dosa untuk di mintakan ampun kepada-Nya, 
Memohon dengan penuh iba dan rasa cinta yang mendalam kepada-Nya, 
Memohon untuk di jauhkan dari segala wabah dan mara bahaya,
Memohon agar seluruh keluarga hidup bahagia dunia dan akherat,

Karena Dia telah berjanji :"Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan" (Firman-Nya).

#Day23AISEIWritingChallenge



AFIRMASI



Afirmasi, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti Penetapan yang positif, penegasan, peneguhan.

Sedangkan  Afirmasi di dunia training motivasi adalah suatu cara untuk memberikan instruksi yang bersifat kontinyu untuk pikiran bawah sadar untuk dapat memancing atau menciptakan sebuah keyakinan.

Pertengahan tahun 2006 saya sudah bercita-cita menulis buku tentang wirausaha, meskipun waktu itu saya masih sebagai pekerja pabrik. Keinginan saya ini begitu kuat, sehingga komputer yang ada di rumah saya manfaatkan dengan semaksimal mungkin untuk mulai menulis buku.

Tidak punya pengalaman sama sekali bagaimana menulis buku, tidak punya guru atau pembimbing bagaimana cara menulis buku, apa saja syarat-syaratnya jika di kirim ke penerbit, biayanya berapa dan semua hal yang terkait tentang penulisan buku benar-benar tidak tau sama sekali.

Tapi, keinginan saya begitu kuat, akhirnya saya tetap memulai menulis buku mini, di ketik sendiri, di print sendiri, di jilid sendiri dan di baca sendiri.

Kemudian buku itu saya simpan, dengan harapan suatu saat bisa diterbitkan, jika ada waktu dan kesempatan.

14 tahun  sudah buku itu saya simpan dengan rapi, bahkan istri sayapun nggak tau kalau saya menyimpan buku kecil itu, seperti menyimpan sebuah rahasia besar dalam hidup saya. 

Suatu hari Pak Ridwan Nurhadi nge-share info tentang pelatihan menulis, tanpa pikir panjang saya mencoba menghubungi penyelenggaranya dan ternyata Bpk. Wijaya Kusumah yg akrab di panggil Om Jay, yang ternyata seorang Guru dan Blogger Nasional yang secara serius memberikan pelatihan-pelatihan menulis baik offline maupun online.

Tidak berhenti sampai di sini, saya di ajak juga sama pak Ridwan ikut Webinar dengan pembicara Prof. Richardus Eko Indrajit, rektor Universitas Pradita yang memberikan paparan tentang Bagaimana suka dukanya menjadi seorang penulis.

Di situ juga saya jadi tau Bu Aam, yang begitu bersemangat, Bunda Kanjeng yang inspiratif, Mbak Dea sang moderator, Pak D Susanto yang sanguin, Pak Indra, Pak Toad Isbani, Bu Diah, Bu Handayani, Bu Kade, Pak Bryan, Bapak dan ibu Guru dan juga yang bukan Guru seperti Pak Ilham, pak Fathur dan semua yang tergabung dalam komunitas AISEI, yang sampai saat tulisan ini Anda baca, saya belum tau siapa nama admin WAG AISEI ....hehehe ..... (kenalan dong).

Afirmasi itu makin kuat saat pasca webinar, semua peserta diberikan challenge, Menulis setiap hari minimal 100 kata selama 30 hari, dengan bantuan foto yang ada di handphone masing-masing dan menulis apa saja tentang foto itu.

Tulisan ini adalah challenge hari ke 22, dan Alhamdulillah saya bisa ikuti setiap hari, dan saya akan selesaikan sampai hari ke 30 nanti, insya Allah.

Selain itu ada ajakan untuk mencetak buku antologi yang di prakarsai oleh Bunda Kanjeng dan pak Bryan, tanpa pikir panjang saya ikut serta ajakan itu, meskipun dengan rasa ragu, 
"naskah saya diterima nggak ya ?"
"Tulisan saya menarik di baca nggak ya?"
Segudang pertanyaan dalam hati yang tak perlu di jawab, tapi cukup action saja. Toh para pakar dan senior yang saya sebutkan di atas memberikan semangat terus buat saya. Jadi semangat terus sampai buku terbit.

Eits, sudah berapa kata nich ?
Udahan dulu buat besok lagi nulisnya, masih 8 hari lagi challenge nya......hehehe ....

Afirmasi 14 tahun yang lalu (2006), ada jalan sekarang (2020), atas ijin Allah Azza wa Jalla semoga segera pecah telur buku pertama saya dan teman-teman yang belum pecah telur bukunya.

Amazing kekuatan afirmasi

#Day22AISEIWritingChallenge





Senin, 26 Oktober 2020

PADASAN MENCEGAH PENULARAN VIRUS CORONA


Padasan adalah sejenis gentong air yang biasa di letakkan di depan rumah, atau sudut rumah bagian luar yang diisi air dan fungsinya untuk mencuci kaki dan tangan sebelum masuk rumah.

Di tradisi Jawa diyakini bahwa setelah bepergian, orang pulang membawa sesuatu yang negatif dan tak terlihat yang biasa di sebut sawan,  untuk itu, sebelum masuk rumah harus mencuci kaki dan tangan untuk menghilangkan sawan tersebut, dan tradisi ini sudah turun-temurun dari nenek moyang sampai saat ini, namun tidak semua orang Jawa mengikuti tradisi ini.  

Di kalangan kyai dan santri padasan yang sebelumnya disiapkan gayung untuk mengambil air dari dalam padasan tersebut, dirubah sedikit dan diberikan lubang dibagian bawah untuk mempermudah keluarnya air untuk berwudhu.

Belakangan sejak ada wabah cobid 19, di seluruh Indonesia di himbau untuk memakai masker, menjaga jarak dan sering-sering mencuci tangan, khususnya sebelum masuk rumah atau bertamu.

Semua ramai-ramai menyiapkan air kran di luar rumah berikut sabun cuci tangan untuk mencegah penularan virus Corona.

Ternyata tradisi yang sudah berjalan ratusan tahun silam itu tetap relevan di pakai saat ini, apalagi saat terjadinya wabah virus covid 19 seperti sekarang ini.

Ternyata sawan yang dimaksud waktu itu adalah virus. Jadi jangan lupa meskipun nanti wabah Corona ini berlalu, tetap lakukan cuci tangan dan cuci kaki sebelum masuk rumah setelah bepergian. Karena sawan atau virus yang lain tetap ada berkeliaran di sekitar kita.

Salam Literasi

Day21AISEIWritingChallenge

Minggu, 25 Oktober 2020

YANG JAUH TERASA DEKAT, YANG DEKAT JADI MENJAUH



Fenomena sosial yang terjadi 15 tahun terakhir ini, dengan maraknya penggunaan Gadget dari semua kalangan baik Balita, Anak usia SD, SMP, SMA, Mahasiswa dan Dewasa (termasuk orangtua), telah menggeser budaya, gaya bergaul dan kebiasaan yang sudah terjadi Puluhan tahun selama ini.

Dulu, sebelum ada gadget, saat ada acara keluarga, arisan, undangan, reunian dan acara-acara bersama lainnya, semua yang hadir larut dalam perbincangan dan obrolan-obrolan asyik temu kangen, mengulang cerita-cerita lucu dan gokil masa lalu. 

Orang tua ngobrol sama orang tua, remaja sama remaja dan anak-anak bermain bersama, ada yang main tanah, main mobil-mobilan, tembak-tembakan dan permainan seru lainnya, dan ini berlangsung sepanjang pertemuan, Jika di rekam dan di buat video kegiatan tanpa di edit, maka keseruan dan kebersamaan itu benar-benar terasa indah dan natural. 

Namun, saat mulai marak Gadget di semua kalangan, maka budaya berkumpul seperti itu sudah jarang di temukan lagi. Kalaupun ada cerita, permainan atau acara lainnya, hanya berlangsung di awal saja, berikutnya semua sibuk dengan Gadget masing-masing.

Ada yang buka WA, sembari jemarinya berselancar membalas WA itu sambil senyum-senyum sendiri, padahal depan mata ada orang yang juga sedang baca WA group di Gadgetnya dengan mata terbelalak, sambil berucap "Inna lillahi wa Ina ilaihi raaji'uun".......Daan, tiba-tiba seluruh hadirin terfokus padanya serentak pada bertanya :"Siapa yang meninggal ?"

"Itu tetangga saya, burung kesangannya mati gara-gara di jemur seharian lupa nggak di angkat" katanya ......

Yang lain langsung bilang "Oooooo" dan kembali melanjutkan berselancar dengan gadgetnya masing-masing.

Kalau pedagang, untuk memanggil calon pembeli dengan berteriak "ayooo ayooo ayoooo, yang jauh mendekat, yang dekat merapat"

Tapi kalau sekarang, saat acara-acara berkumpul seperti di atas yang jauh terasa dekat, yang dekat jadi menjauh, semua gara-gara gadget.

Gadget ini katanya seperti pisau, tergantung bagaimana menggunakannya, kalau di pakai pebisnis bisa menghasilkan omset jutaan rupiah dengan bisnis onlinenya, kalau di pakai seorang Guru bisa membuat pembelajaran online kreatif dengan konten-konten masa kini, kalau di pakai penulis dan calon penulis, maka bisa menghasilkan tulisan-tulisan menggugah semangat, inspiratif dan kreatif. Jadi tergantung siapa pemakainya.

Semoga kita bisa lebih bijak memanfaatkan teknologi masa kini ini, khususnya saat berkumpul bersama keluarga, teman dan saudara, agar yang dekat semakin dekat dan yang jauh tetap terasa dekat.

Salam literasi

#Day20AISEIWritingChallenge

Jumat, 23 Oktober 2020

Romantisme Keluarga, Kejutan-kejutan yang indah


Kejadian lucu nan romantis diawal tahun 2018, tepatnya 7 Januari 2018 pas usiaku 41 tahun. Saat itu aku pulang kerja sekitar pukul 21.30 WIB atau pukul 09.30 malam. 

Setelah memarkir motor perjuangan, aku langsung menuju ke depan pintu, tapi ada yang aneh sepertinya, koq lampu di dalam rumah semuanya mati alias gelap gulita, "Kenapa ya ?" pikirku dalam hati.
.
"Sepertinya nggak mungkin jam segini sudah pada tidur" gumamku dalam hati. Jadi curiga, jangan-jangan orang rumah (istri dan ketiga anakku) lagi mau bikin kejutan di Miladku yang ke-41 ini, karena aku selalu teringat tanggal lahir ku, istriku dan anak-anakku, jadi jarang berhasil ngerjain aku saat milad.

Dan ternyata benar, dari dalam terdengar suara bisik-bisik sepertinya sedang menyiapkan sesuatu.

Sambil mengendap-endap, aku coba intip dari jendela samping rumah yang kebetulan masih terbuka, di dalam sudah tersedia nasi kuning lengkap dengan lauk pauk dan sebatang lilin di sebelahnya untuk penerangan (karena lampu dimatikan).

Karena jendela tidak terkunci, aku masuk ke rumah lewat jendela, dengan hati-hati dan masuk tanpa suara agar tidak terdengar istri dan anak-anakku yang mau kasih kejutan ke Abinya.

Mereka ber empat terlihat masih berbisik-bisikan untuk merencanakan kejutan itu.

Dalam keheningan dan kegelapan ruang tamu itu, ku kagetkan mereka semua dengan menggebrak pintu kamar sambil teriak "BAAAAA .....". Duarrrrr (terdengar pintu yg tergebrak)...

Seketika itu pula istri dan anak-anak kaget bukan kepalang, setengah meloncat mereka teriak "astaghfirullah"

Dan suasana berubah menjadi seru dan bahagia, niatnya mau kasih kejutan, malah di kejutkan. akhirnya kamipun menikmati hidangan nasi kuning malam itu sembari merajut asa dan harapan untukku di miladku itu, semoga menjadi lebih baik memimpin keluarga kecil ini.

Romantis yang halal itu milik suami istri dan keluarganya, dan hal ini harus selalu di pupuk selamanya, bukan hanya saat penganten baru saja, tapi selamanya sampai tua bahkan harus di program sampai ke Surga nanti berkumpul bersama.

Tradisi dalam keluarga kecil kami yaitu memberikan kejutan bagi anggota keluarga yang bertepatan dengan hari-hari spesial, seperti Milad lahir, milad pernikahan dan moment pencapaian Prestasi.

Nah, moment seperti ini biar menjadi sesuatu yang special, syarat utamanya harus hafal tanggalnya. Karena salah satu ciri orang yang romantis itu adalah Hafal tanggal lahir seluruh anggota keluarganya dan inget tanggal Milad pernikahannya. Jadi bagi yang tidak ingat tanggal-tanggal di atas berarti mempunyai ciri-ciri orang yang tidak romantis. Anda termasuk yang mana ? 

#Day19AISEIWritingChallenge

ISTRI PUSING


Cercu = Cerita Lucu

Kang Parmin : "Mas, beberapa hari ini istri  
                            Mengeluh pusing, kenapa
                            ya mas ?"
Saya.              : "Sudah minum obat ?"
Kang Parmin : "Sudah mas, tapi belum
                            Sembuh juga, gimana ya"
Saya.              : "Kang Parmin punya 
                            Utang ?"
Kang Parmin : " Punya mas, lumayan
                             Banyak, mana listrik juga
                             Nunggak, SPP anak2
                             Belum di bayar, PAM 2 bulan
                             Belum di bayar, jualan lagi
                             Sepi"
Saya.              : " Oooo pantes istrimu 
                            Pusing terus, obatnya ya
                            Harus di beresin semua yg
                            Kang Parmin sebutin tadi"
Kang Parmin : " Masa sich mas ?" Sambil
                             Bengong setengah tak
                             Percaya
Saya.             : " Lho, emang Kang Parmin
                            nggak pusing punya
                            Tunggakan segitu
                             banyak ?"
Kang Parmin : "£=¢°€^€°€÷×`{`°`°=`==`=¢{
                            ¢¶¶¢€×÷€÷€=|{
                            €=€=€=€==€=€=€=€=€=
                             €=€==¢{`{£=£=¢°^€°€
                             ¥{{¥{¥{€{`{{`=`"

KESIMPULAN :
Saya.            : " Hahaha ...........Ternyata kang
                          Parmin lebih pusing dari istrinya"

HIKMAH :
1. Seorang istri tak mampu menyembunyikan kegalauan hatinya saat masa-masa kritis ekonomi keluarga.
2. Seorang suami sangat pandai menyembunyikan kegalauan hatinya meski sebenernya dia lebih galau dari istrinya.
3. Seorang suami di tuntut harus Super Kreatif, Super Inovatif, Super ulet dan gigih untuk memenuhi kebutuhan Keluarganya agar suasana galau dalam keluarga bisa di hindari.
4. Hanya dengan Iman dan Akhlaq kita menjadi kuat tanpa iman dan akhlaq kita menjadi lemah.

😀😄😀😀😀😀😀😀

#Day18AISEIWritingChallenge

Kamis, 22 Oktober 2020

SUAMI-SUAMI KONTROVERSI

                Gambar hanya ilustrasi pemanis Cerita

Tadinya saya mau kasih judul Suami-suami yang di nafkahi istri, tapi koq vulgar banget judulnya, akhirnya saya putuskan memberi judul Suami-suami yang kontroversi.

Biasakan baca sampai selesai ya, biar nggak gagal paham, sama dengan himbauan nonton YouTube biasakan sampai selesai.

Akhir-akhir ini ada fenomena yang cukup mengkhawatirkan dengan maraknya PHK di beberapa perusahaan dan program pensiun dini yang membuat makin banyaknya pengangguran.

Selain pengangguran yang baru cari kerja (lulusan SMA dan Sarjana baru), di tambah lagi yang baru ter PHK atau pensiun dini. Sehingga jumlah pengangguran makin membengkak dan mengkhawatirkan.

Waktu saya mengundurkan diri dari Perusahaan sekitar tahun 2007, seorang teman menasehati saya : "Mas Mul  hati-hati, jangan kelamaan nganggur nanti masuk zona nyaman"

Nasehat itu masih terngiang sampai sekarang, sehingga dengan segala daya upaya saya berusaha untuk tetap bekerja dengan  bergabung dengan perusahaan MLM, asuransi,  instansi sekolah atau usaha sendiri. Yang paling utama tetap mempunyai penghasilan untuk menafkahi keluarga.

Nah, saat ini mulai ada beberapa suami yang saat berhenti kerja dari perusahaan, kemudian bingung mau ngapain, ngelamar kerja lagi, umur sudah tidak memenuhi syarat, mau usaha masih linglung usaha apa.....akhirnya waktunya habis untuk berpikir bukan untuk action.

Saat kondisi seperti itu dan istrinya masih kerja atau punya usaha, terkadang sang suami merasa nyaman, masih ada penghasilan istri, malah suaminya jadi asisten istri, dunia jadi terbalik. Suami di nafkahi istri. Kecuali jika usaha itu mau di kembangkan bersama dan suami ikut berperan penting dalam usaha itu, atau ambil alih peran sang istri menjadi motor penggerak usahanya, sehingga posisi jadi kembali sesuai kodratnya, bahwa Suamilah yang harus mencari nafkah.

Ada juga yang saat menganggur, dengan alasan bagi tugas, istrinya yang kerja, suaminya momong anak di rumah, dari pada bayar orang katanya. Dunia mulai terbalik. Suami terjebak dalam rutinitas antar jemput istri kerja dan momong anak.

Hai para suami yang saat ini sedang menganggur dan istrimu yang kerja : "keluarlah dari zona nyamanmu menganggur, bergeraklah, hubungi relasi, cari info sebanyak-banyaknya tentang dunia usaha dan mulailah dengan usahamu sendiri" kalaupun mesti bekerja kembali, bekerjalah, karena itu lebih baik dan lebih menentramkan hatimu dan hati istrimu.

Zona nyaman bukan hanya kerja enak, gaji gede. Tapi menganggur dan mengandalkan penghasilan dari hasil kerja istri juga jadi zona nyaman yang mematikan. Waspadalah !!!



#Day17AISEIWritingChallenge






Hanya 100 Ribu Harga Suaramu di Pemilu

PEMILU Si Pembuat Pilu Tahun 2024 Indonesia menggelar Pemilu Pilpres dan Pileg. Ada yang menarik untuk dibahas dan dianalisis, yaitu fenomen...