BIM Berbagi

BIM Berbagi

Selasa, 20 Oktober 2020

GAGAL MENULIS


Hari ini saya sudah merencanakan menulis dengan tema A, tapi setelah di pikir-pikir koq agak sensitif kalau harus di utarakan, akhirnya gagal dengan judul itu.

Saya mencoba tema yang lain yang lebih santai, tapi koq rasanya kurang greget. Sambil mereka-reka apa kira-kira yang cocok untuk tema hari ini ya ?

Dalam hati saya berpikir, hari ini nggak boleh gagal, saya sudah komitmen untuk menulis setiap hari minimal 100 kata, yang penting menulis, syukur-syukur bermanfaat untuk orang lain, minimal bermanfaat untuk diri saya sendiri.

Dengan membiasakan menulis ini paling tidak ada beberapa hal yang bisa saya dapatkan :
1. Membiasakan komitmen dengan kesepakatan atau challenge yang sudah di buat.
2. Mengasah otak, karena menulis sudah pasti otak kita juga terpacu untuk berpikir, saya harus nulis apa ya ? Kalau menulis begini kira-kira cocok nggak, dan seterusnya.
3. Menumbuhkan kreatifitas, karena setiap hari harus ganti tema, ibarat seorang ibu, dia harus kreatif untuk membuat masakan setiap hari agar anak-anak dan Bapaknya berselera saat makan.
4. Agar terbiasa menyelesaikan agenda bersama yang sudah di rencanakan, apalagi tulisan kita ada yang kasih komentar ...."Duuuh seneng banget dech" ......hehehe .....iya kan ?
5. Memilih group WA yang bermanfaat dan produktif, coba cek group WA kita di Handphone, ada puluhan kan ? Mana yang paling produktif ? Salah satunya group Komunitas menulis. Coba saja bandingkan dengan group alumni SMP atau SMA, yang ada hanya cekikak cekikik nggak jelas juntrungannya.
6. Ternyata adrenalin kita juga terpacu untuk menyelesaikan challenge-challenge menulis yang terkadang kita rada kewalahan menyelesaikan di tengah kesibukan aktifitas kita.

Wah, rasanya sayang kalau sampai hari ini saya gagal menulis. Tapi ya sudahlah tulisan saya di atas sudah cukup banyak sebagai bahan renungan. Meski gagal cari tema, tapi setidaknya hari ini saya sudah menulis.

#Day15AISEIWritingChallenge

Senin, 19 Oktober 2020

PECAH TELUR


Istilah Pecah telur itu sudah familier di telinga kita, ada yang bilang ini ungkapan orang Betawi yang artinya Penjualan pertama atau hal yang pertama kali di lakukan dalam hidup.

Misalnya orang yang baru pertama buka usaha dengan segala daya upaya menyiapkan dagangannya, setelah warung di buka ada orang yang pertama kali belanja, nah .....itu namanya pecah telur.

Meski ini istilah orang Betawi, tapi saat ini sudah mulai di pake dalam percakapan sehari-hari di manapun di seluruh Indonesia. Dan bukan hanya jualan saja, semua hal yang di lakukan pertama kali maka orang sering menyebutnya Pecah Telur.

Saya punya beberapa pengalaman dan kenangan yg lucu dan sedikit mendebarkan mengenai istilah pecah telur ini. Pada tulisan kali ini sedikit saya akan bagikan kenangan yang boleh di bilang lucu, mendebarkan dan Ndeso banget.

Pengalaman pertama kali naik pesawat .....silahkan kalau mau tersenyum yang adil, ke kanan 1/2 cm ke Kiri 1/2 cm. Kalau hanya ke kanan atau ke kiri itu tidak imbang, dan tidak tidak adil dan berpeluang menjadi senyuman yang meledek kalau istilah sekarang nyinyir .....hehehe .....jadi berbuat adillah dalam tersenyum, karena Adil itu lebih dekat dengan Taqwa.

Okey, di lanjut ceritanya ya 
Akhir tahun 2013 saya berkesempatan ikut Seminar 3 hari di Bali, waktu itu saya aktif menjadi agen Asuransi, dan Manager saya mengajak untuk ikut Seminar disana....Wow Bali ?

Rasanya seperti mimpi, yang selama ini hanya lihat lewat layar kaca, tiba-tiba bisa lihat langsung seperti apa tuh Bali .....Ndeso kan ? Ya saya memang wong Ndeso ....jujur aja kenapa.....hehehe....dan saya yakin pembaca juga suka orang yang jujur seperti saya ....silahkan tersenyum.

Nah, hari H yang di tunggu-tunggu pun datang, rasanya nano-nano ....seneng, malu, takut mau naik pesawat tapi pengen .....saya dan rombongan langsung menuju ke Bandara Soekarno Hatta, berangkat sekitar jam 05.00 pagi.

Saat mulai Lepas landas (Take off) pesawat dalam kecepatan tinggi dan akhirnya ....Wish .....terbang ke Udara....... Saya perhatikan yang lain santai saja, ada yang ngobrol, ada yang sambil ngopi, ada yang sambil ngemil dan nggak ada tanda-tanda ketakutan di raut wajah mereka (penumpang yang lain).

Sambil melihat ke bawah dari jendela kaca, saya berdzikir, istighfar dan menyebut nama Alloh mohon keselamatan dalam perjalanan. Jantung berdetak makin kencang, apalagi pas posisi miring ke atas, pesawat bunyi .....krem krek krek ..... Seperti keberatan beban.......ya Alloh selamatkan lah kami, lancarkan perjalanan kami.....tak henti saya berdo'a dalam hati.

Setelah pesawat stabil, hati mulai tenang, tapi bibir dan hati saya nggak berhenti berdzikir sepanjang perjalanan. 

Sesekali Manager saya ngeledek saya :"piye mas, rasane nompak montor mabur?" (gimana mas rasanya naik Pesawat terbang) ....sambil tersenyum sedikit ngeledek kecemasan saya yang baru pertama kali naik pesawat.

"Rodo ndredek Mas" (agak takut mas) .....jawab saya sambil tersenyum malu.

"Mengko nek wis biasa ilang ndredekke" (nanti kalau sudah biasa hilang rasa takutnya) ...Mas Manager memberikan semangat buat saya.

Begitulah pengalaman pertama kali saya naik pesawat ke Bali waktu itu, Ndeso kan ?

Nggak apa-apa Ndeso, tapi sudah pecah telur naik pesawat, ke Bali lagi terbangnya .....hehehe ... Kata orang kalau sudah pecah telur, biasanya akan terulang lagi naik pesawat yang ke 2, ke 3, ke 4 dan seterusnya.

Namun sampai tulisan ini terbit, saya belum naik pesawat lagi .....ada yang mau ngajak ?

Dulu pernah hampir berangkat juga jalan-jalan ke luar negri, bisa di bilang 95% berangkat, ke Jepang dan ke Malaysia, tapi kalau Alloh belum berkehendak, 99,9% pun bisa batal. Santai saja, kalau memang ada takdir jalan-jalan ke Luar Negri seperti Bu Kanjeng atau Pak Ridwan atau yang lain, Pasti ada aja jalan menuju ke sana. Yang jelas yang Sangat di rindukan ya Ibadah ke tanah suci, Umroh atau haji. Insya Alloh.

Yang penting sudah pecah telur, selanjutnya usaha dan do'a dan biarkan takdir yang berbicara. Berlaku untuk apapun. Termasuk para penulis, Kapan Tulisan kita pecah telur jadi sebuah karya Buku yang bermanfaat untuk orang banyak.

Semoga.

Salam literasi

#Day14AISEIWritingChallenge

"





WISATA RELIGI


"Alternatif santai religius bersama keluarga"

Mungkin sebagian orang dan kebanyakan keluarga yang mapan secara ekonomi, akan menjadwalkan wisata keluarganya ke tempat-tempat wisata yang indah di negri ini, dan tentunya butuh biaya yg cukup lumayan buat biaya Transportasi, makan, Oleh-oleh dan lain lain.

Bagi  keluarga kecil kami itu sangat memberatkan dan melelahkan meskipun tak di pungkiri moment seperti itu sangat di perlukan sekali-sekali untuk refreshing keluarga.

Nah, demi moment suasana santai bersama keluarga tetap kita adakan, maka kami mengadakan Program  Wisata Religi minimal 1 bulan 1 kali, dan wisata religi ini meski tetap ada anggarannya, tapi tidak terlalu besar.

Kemana gerangan kami berwisata religi ?
"Ke Pesantren tempat anak kami menimba ilmu"

Suasana Religius itu sangat terasa saat kami memasuki area Pesantren, di setiap sudut para santri dan santriwati sedang asyik melakukan aktifitas yg membuat hati ini tenang, ada yang sedang duduk di ayunan sambil Muroja'ah Al-Qur'an, mengulang hafalan, ada yang di depan kolam pemancingan tetap dengan mushaf Al-Qur'an dan mengulang-ulang hafalan mereka dan suasana makin membuat kami merinding saat memasuki Masjid, kami saksikan seorang santri yang sepertinya agak kesulitan berbicara sedang setoran hafalan beserta arti perkata dari setiap ayat Al-Qur'an yang ia baca, santri tersebut begitu antusias dan gigih menyetorkan hafalannya. Sesekali sang Ustadz yang ada di depannya membenahi bacaan dan arti yang kurang tepat. 

Sempat kami berbincang dengan beberapa santri yang sedang Muroja'ah di tempat ayunan :
"Sudah lama di sini Dik ?"  Kata saya
"Baru pak, paling sekitar sebulan" jawabnya
"Asalnya darimana ?" Timpal saya
"Saya dari Bandung pak, kalau temen saya ini dari Maluku, ada juga dari Aceh, Lampung sama Papua" jawabnya penuh semangat
"Masya Alloh, luar biasa ya, kalian masih muda-muda penuh semangat menghafal Qur'an" saya mengakhiri pembicaraan, sambil dalam hati merasa bangga dengan mereka.

Jauh-jauh dari orangtua mereka, mengorbankan masa remaja mereka dengan mengkarantina diri di Pesantren untuk menghafal Al-Qur'an, salah satu impian mereka ingin memberikan mahkota untuk kedua orantua mereka nanti di Surga.

Kebetulan 2 putri kami saat ini berada di Pesantren yg berbeda, jadi jadwal wisata religi kami jadi bertambah, bisa-bisa sebulan 2 kali (karena jarak ke pesantren Deket, jarak tempuh hanya 1-2 jam perjalanan), dengan suasana yang berbeda juga, tapi sama-sama Pesantren Tahfidz Qur'an. Hanya saja yang satu masih dalam perjuangan menghafal dan mengkhatamkan 30 juz Al-Qur'an, yg satu lagi Alhamdulillah sudah mulai menyimak Setoran hafalan para santriwati.

Alternatif wisata murah meriah, menjadi moment yang di nanti-nanti oleh keluarga kami.

#Day13AISEIWritingChallenge

Jumat, 16 Oktober 2020

Kurikulum K14

14 Hari Jadwal Bersama Anak-anak

Sebagian ortu bingung, liburan sekolah 14 hari di rumah ngapain ya ?

Berikut Contoh Program 14 hari Bersama anak2 di rumah tanpa kemana-mana, kita sebut PROGRAM 14 di singkat P14 :
1. Ayah dan Ibu buat program harian tertulis bersama anak-anak dan di cek tiap hari.
2. Selain mengerjakan Tugas dari Sekolah atau Pesantren yg di kirim via WA oleh pihak Sekolah/Pesantren, buat Program Homeschooling kilat selama liburan ini.
3. Mengadopsi Program Pesantren, buat jadwal tertulis mulai dari bangun tidur, Sholat Tahajud Berjama'ah, Dzikir bersama, Sholat Subuh ke Masjid buat Ayah dan anak Laki2, Al-Ma'tsurat, sampai dengan Tilawah Qur'an atau Muroja'ah (setoran hafalan), semua di Pimpin oleh ayah dan di cek oleh ibu.
4. Membatasi penggunaan HP, karena anak2 pas liburan pasti yg di rindukan HP, dan ini hrs di batasi.
5. Buat laporan secara tertulis kegiatan2 tersebut di atas dan di Cek setiap hari di malam hari menjelang tidur.
6. Bagi ayah yg kerja seharian, tentu ibu jadi Penanggung jawab program, kecuali Program dari bangun tidur sampai ba'da Subuh tetap ayah yg jadi PJ nya.
7. Jika kedua ortu kerja di luar dan di rumah hanya ada Asisten Rumah tangga, maka dengan terpaksa harus buat Program Bimbel singkat dengan menghadirkan Guru atau mentor ke rumah, karena jika tanpa kontrol, biasanya anak2 sekarang asyik main HP seharian, apalagi jika di rumah ada fasilitas WiFi, ya wassalam sudah.
8. inilah saatnya membuktikan apakah kita sebagai Ortu mampu menjadi Guru buat anak2 kita ?

SELAMAT MEMBUAT  kurikulum " P14"
 Lanjutan dari Kurikulum "K13"

#Day13AISEIWritingChallenge

Mental Wirausaha



Berwirausaha tak semudah yang di bayangkan, jualan dapet untung !

Apalagi jika berwirausaha pada masa peralihan dari karyawan ke dunia usaha, Ujiannya luar biasa, karena biasa dapet gaji rutin tiba-tiba hilang sama sekali dan di ganti dengan usaha sendiri, mencari rejeki sendiri bukan di bayar oleh bosnya.

Banyak orang berkata modal utama memulai usaha adalah uang, benarkah ?

Bagi yang sudah lama menapaki dunia usaha "full time", maka istilah modal adalah uang itu salah besar, karena modal utama adalah Mental. Dan selebihnya kreatifitas, ulet, sabar dan yg terpenting Do'a.

Mentalitas tahan banting tidak bisa terjadi bimsalabim, tapi harus melalui proses panjang bisa bertahun-tahun, jadi jangan mimpi mental itu tiba-tiba muncul begitu saja.

Bagi Anda yang akan menapaki dunia usaha full time, Bersabarlah dalam proses, nanti suatu saat akan merasakan ternyata dunia usaha itu mengasyikkan.

Tapi, bagi yang masih bekerja, jika tempat kerjanya masih nyaman, tidak ada masalah yang berarti, tetaplah bekerja dan di sela-sela kerja Anda, saat libur atau ada kesempatan, mulailah membuka usaha, bisa di mulai  dari mana saja, bisa offline atau online yang justru saat ini menjadi bisnis yang di gandrungi oleh kawula muda.

Bagi seorang Pendidik atau Guru, kelihatannya santai bekerjanya mengajar waktunya pun tidak full seharian, berbeda dengan yang bekerja di Perusahaan kerja full 8 jam perhari. Tapi jangan salah, seorang Guru meskipun mungkin kerjanya (ngajar) hanya dari jam 07.30 sampai dengan jam 14.00 siang dan itupun tidak full biasanya, tapi Pekerjaan seorang Guru justru lebih panjang, karena terkadang pekerjaan harus di bawa pulang pada saat-saat tertentu misal UTS, UAS, isi Raport, ngerjain RPP dll. Jadi justru untuk membuka usaha waktunya sudah banyak tersita di sekolah dan lanjut di rumah.

Waktu kosong mungkin hari libur. Tapi usaha yang paling cocok bagi seorang guru tentu yang berhubungan dengan profesi dan keahliannya, dan itu adalah Les atau Bimbel, bisa juga jadi seorang Trainer atau Motivator. Untuk menuju ke arah itu harus punya karya dulu dan itu adalah Buku. Maka Menulis dan menjadi seorang Penulis bagi seorang guru itu hukumnya wajib 'ain, jika ingin maju dan berkembang.

Dan menjadi seorang penulis atau bercita-cita menjadi penulis ternama, juga butuh mental yang tak beda jauh dengan wirausahawan, harus Disiplin, ulet, sabar, gigih dan kontinyu. Jadi bersiaplah untuk menjadi Guru yang hebat dengan banyak karya nyata, bukan sekedar guru yang menggugurkan kewajiban mengajarnya saja.


#Day12AISEIWritingChallenge

UANG LAKI-LAKI


istilah uang Laki2 mungkin sdh familiar di antara para suami, mungkin juga ada yg belum tau ?

Nah, kalau belum tau sy coba perkenalkan khusus ke para suami. Trik ini cukup efektif untuk "menggombali istri" atau bahasa cintanya membuat hubungan suami istri makin romantis tis tis .....

Tentu ada yg bertanya-tanya, buat apa ada uang laki-laki ?

Begini-begini ......
Uang laki-laki itu adalah Uang Halal seorang suami dari hasil kerja, usaha atau bisnis suami tanpa sepengetahuan istri.

Fungsinya apa ?
Untuk beberapa hal positif yg diluar perkiraan atau diluar pengeluaran rutin keluarga tapi sangat diperlukan dlm kondisi-kondisi tertentu, misalnya untuk :
1. Sedekah dadakan
2. Membayar tagihan tak terduga
3. Memberi kejutan buat istri & anak2
4. Atau hal lain diluar kebiasaan pengeluaran bulanan

Uang Laki2 bisa membuat suasana keluarga makin romantis, tapi jika penggunaannya justru untuk hal yg aneh2, yg illegal, yg membuat istri jd curiga, maka bisa di pastikan uang Laki2 itu salah sasaran atau tidak tepat sasaran.

Okey, sisipkan uang laki-lakimu untuk membuat kejutan buat keluargamu, selamat mencoba !

Salam Literasi

#Day11AISEIWritingChallenge

KENALI KARAKTER ANAK KITA



Rasa-rasanya baru kemarin menggendong mereka, nyuapin mereka, ke empat anak kami, sekarang mereka sudah mulai besar, sudah mulai mengenal dunia remaja dan dunia Maya yang penuh fatamorgana. 

Agar bisa mengarahkan mereka dalam menghadapi dan menjalani kondisi seperti saat ini, sehingga tetap terjaga nilai-nilai akhlak dan spiritual di tengah bebasnya arus globalisasi khususnya dunia Maya yang sangat bebas sekarang ini, kita sebagai orang tua harus tau secara detail seperti apa sifat dan karakter anak-anak kita agar tetap terjalin hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak.

Sebagai rujukan untuk mengenal Karakter mereka, kami membaca dan berusaha memahami buku berjudul PERSONALITY PLUS  karya Florence Litauer tahun 1996 seorang Psikolog ternama waktu itu. Dari buku ini, kami bisa mengenal karakter anak-anak kami satu persatu dan asyiknya bisa berdiskusi dengan mereka sesuai karakter mereka masing-masing dan pendekatannya pun berbeda sesuai dengan karakternya.

Anak sulung yg KOLERIS sudah mulai dewasa, sudah punya rencana dan program pendidikannya senang dg diskusi, 

Si Kakak kedua meski minim prestasi, tapi karena anaknya PLEGMATIS, dan lebih cenderung mudah di mintain tolong dan ringan tangan untuk memberi bantuan, 

Si Mas yg paling ganteng  (karena cowok sendiri) dan juga seorang MELANKOLIS kuat , jadi terkesan pelit dan perhitungan, padahal memang orang melankolis kuat memang seperti itu, tapi bersyukurnya sudah mulai tau kalau laki-laki itu Sholat wajibnya mesti di Masjid, jadi saat main sama teman-temannya, pas waktu Sholat si Mas pulang ganti baju dan langsung nyepeda ke Masjid, 

Dan di bontot yg SANGUIN habis, membuat suasana keluarga kami makin ceria, saat ada sedikit ketegangan, anak Sanguin inilah yg memecahkan suasa menjadi lebih cair dan seru. Kami semua selalu gemes sama si bontot yg nggak mau diem dan cenderung aktif kelewatan, ....

Mengenal kepribadian mereka akan lebih muda dekat dengan mereka, karena pendekatannya di sesuaikan dg kepribadian mereka.

Maka, kenali anak kita, insya Alloh kita (ortunya) akan sangat dekat dg mereka.

Salam literasi

Saya jadi punya impian bisa menulis satu buku dengan istri dan anak-anak saya, mirip-mirip sama buku antologi lah ...... Semangat.

#Day10AISEIWritingChallenge

Hanya 100 Ribu Harga Suaramu di Pemilu

PEMILU Si Pembuat Pilu Tahun 2024 Indonesia menggelar Pemilu Pilpres dan Pileg. Ada yang menarik untuk dibahas dan dianalisis, yaitu fenomen...