BIM Berbagi

BIM Berbagi

Sabtu, 10 Oktober 2020

INTUISI


Judul artikel dan Foto sepertinya nggak nyambung ya ! Tapi sepertinya Bapak/ibu penasaran kan, apa sebenarnya intuisi dan apa hubungannya dengan foto saya berlatar belakang mobil Jeep khas kawasan Gunung Bromo.

Baiklah, saya akan sedikit bercerita tentang Foto ini dan apa hubungannya dengan intuisi !

Intuisi, menurut Wikipedia, intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku.

Nah, ...... Pasti setiap orang pernah merasakan hal seperti ini, termasuk Bapak/Ibu yang sedang membaca tulisan ini. Misalnya : saat Anda nonton TV kemudian melihat suatu tempat yang indah, dalam hati Anda berkata : "Kayaknya saya koq nggak asing ya dengan tempat ini". Entah bagaimana caranya suatu ketika Anda bisa berkunjung ke tempat ini.

Foto saya ini di ambil sekitar pertengahan tahun 2019 lalu di Kawasan Bromo. Saya sendiri juga tidak pernah merencanakan traveling ke sana secara khusus atau membuat agenda untuk sengaja ke Gunung Bromo, tidak pernah sama sekali.

Tetapi entah kenapa, setiap melihat pemandangan dan situasi di kawasan Bromo baik di Televisi atau di YouTube, perasaan saya koq saya dekat sekali dengan tempat itu. 

Waktu itu saya tidak begitu menghiraukan apa yang saya rasakan karena rasa-rasanya nggak mungkin saya ke tempat itu kalau hanya sekedar jalan-jalan menghabiskan uang. Tapi perasaan dekat dengan kawasan Bromo begitu saja muncul saat saya melihat tayangan yang memberitakan tentang kawasan Bromo.

Sampai suatu ketika seorang teman yang mempunyai bisnis Travel menelpon saya, "Mas Mul, bulan Agustus besok bisa ikut saya ya 3 hari mengawal rombongan ke Bromo dan Malang ?" 

Makdek .....jantung saya berdetak kencang menerima telpon itu, bahkan sebelum saya jawab iya atau tidak, hati saya sudah bersorak kegirangan "YES". Dan akhirnya intuisi itupun bekerja secara alami. 

Saya yang tidak pernah merencanakan untuk jalan-jalan ke kawasan Bromo yang mungkin juga merogoh kocek cukup dalam, tapi atas ijin Allah Azza wa Jalla akhirnya bisa berkunjung ke kawasan itu tanpa mengeluarkan uang sepeserpun bahkan malah dapat bayaran hampir mendekati UMR (untuk jalan-jalan 4 hari 3 malam) dari tugas mengawal rombongan pada saat itu.

So, jika pembaca pernah merasakan hal yang sama dan menjadi kenyataan, apapun itu maka itulah intuisi. 

#Day5AISEIWritingChallenge


TERIMA KASIH ANAKKU

Dalam kehidupan ini, adakalanya kita mengalami kondisi yang lemah entah karena banyak hutang, ada masalah di kantor, masalah dg atasan atau masalah-masalah yang lain yang terkadang membuat kita galau tingkat dewa. Sehingga seolah-olah kita dalam titik nadzir, maju kena mundur nggak mungkin.

Di saat seperti itulah kita butuh penguat mental kita, pembangkit semangat kita untuk tetap berjuang menyelesaikan masalah sebesar apapun masalah yang kita hadapi, karena Alloh Subhanahu wata'ala memberikan beban sesuai kemampuan hamba-Nya, sudah di ukur secara akurat dan cermat oleh-Nya.

Do'a dan harapan tentu itu senjata kita yang utama, namun ada penunjang lain yang bisa membuat kita kembali bersemangat dan bangkit dari kegalauan, apa itu ?

Saat malam tiba, sepulang dari aktifitas apapun di luar rumah, setelah mandi, makan dan istirahat, tengoklah anak-anak yang sudah pulas tertidur. Tatap wajah-wajah polos mereka dengan penuh kasih sayang dan rasakan dalam hati, dengarkan kata hati mereka dengan penuh perasaan.

Anak-anak yang belum tau apa-apa itu menaruh harapan besar pada ayah/ibunya, seolah-olah mereka berkata :"Ayah/ibu, tetaplah bersemangat, setiap persoalan ada jalan keluarnya, jangan menyerah teruslah berusaha, ayah/ibu pasti bisa".

Tatap lebih dalam dan penuh perasaan harapan-harapan mereka, tetap jaga senyum mereka tetap merekah penuh kebahagiaan walaupun dalam kesederhanaan. Mereka taunya ayah dan ibunya adalah seorang yang kuat, sabar dan tak pernah kenal kata menyerah. Never give up !

#Day4AISEIWritingChallenge



Kamis, 08 Oktober 2020

Tips Membiasakan anak Laki-laki sholat di Masjid

Untuk membiasakan anak laki-laki kita sholat di masjid cukup sederhana :

1. Ayahnya harus memberikan contoh dulu, setiap Sholat 5 waktu harus selalu ke masjid (ini kunci utamanya).

2. Anak usia 3 atau 4 tahun sudah bisa di ajak ke Masjid dengan beberapa persyaratan diantaranya, anaknya sudah tidak ngompol lagi, untuk jaga-jaga pakaikan Pampers.

3. Sebelum berangkat ke Masjid, anak harus di nasehati (brainwash) dengan kata-kata :"Nak, nanti ikut sholat sampai selesai ya, nggak boleh lari-larian, tetap di tempat dan nggak boleh berisik"

4. Saat pulang dari masjid di evaluasi, tadi pas di masjid anaknya tertib atau tidak, kalau tertib berikan pujian dan hadiah , biasanya anaknya minta jajan ke warung. Kalau tidak tertib maka langsung kasih warning :"Kalau sholatnya nggak tertib nggak boleh ikut sholat ke masjid lagi ya nak".

5. Point 3 dan point' 4 selalu di ulang setiap mau berangkat ke masjid untuk sholat sehingga itu menjadi kebiasaan yang masuk ke alam bawah sadar si anak.

6. Biasanya yang paling sulit itu membangunkan dan mengajak anak untuk bangun dan sholat subuh berjama'ah di masjid. Nah ini akan di sampaikan di tulisan saya berikutnya.

Dengan di lakukan setiap hari maka 1-2 tahun kemudian, Bapak/ibu akan merasakan hasil yang luar biasa, bahkan pas kelas 1 SD anak laki-laki Bapak/ibu berangkat sendiri sholat ke Masjid meskipun tanpa di dampingi oleh sang ayah yang mungkin lagi keluar rumah, kerja atau bisnis.

Selamat mencoba !!!

#Day3AISEIWritingchallenge

Rabu, 07 Oktober 2020

NEGRI DI ATAS ANGIN

Saat viral di media sosial tentang Negri di atas Awan, dan banyak orang berbondong-bondong menuju ke tempat tersebut, saya tidak begitu tertarik untuk kesana, mengapa ? 

Sudah terbayang di kepala saya, jalanan kesana pasti macet, berdebu (karena pas viral jalan masih tanah belum di aspal atau di cor) dan pengunjung pasti berjubel-jubel berebut menuju ke tempat yang menurut informasi di media sosial, baik Facebook, Instagram dan group-group WA semua sepakat tempatnya indah layaknya berada di atas awan.

Tempat ini berada di Citorek Kidul, Kabupaten Lebak Propinsi Banten, dan menurut informasi yang kami dapatkan, perjalanan menuju ke sana jika berangkat dari Citra Raya Cikupa Tangerang, memakan waktu kurang lebih 4 jam. Yaa ....cukup terjangkau untuk tujuan wisata santai bersama keluarga atau teman-teman.

Nah, satu kesempatan pas Weekend di awal Oktober 2020, seorang teman mengajak kesana, sekalian survey tempat katanya, kalau cocok bisa di pakai untuk camping atau kegiatan wisata alternatif.
.
Sabtu siang kami berangkat menuju lokasi, Jalanan berkelok di sepanjang jalur Cipanas menuju ke Citorek, cukup mengocok perut kami yang mulai keroncongan menahan lapar. Beruntung sang Sopir cukup lihai mengendari mobil yang kami tumpangi, karena beliau memang hobbynya traveling. Bahkan seminggu sebelumnya sudah ke tempat tersebut bersama rombongan yang lain.

Menuju ke Citorek, kami melewati Pesantren Lathansa dan Jembatan yang 8 bulan yang lalu putus terbawa arus banjir bandang. Dan pas kami lewati, jembatan tersebut belum di perbaiki oleh Pemda setempat. Semoga jembatan tersebut segera di perbaiki mengingat menjadi akses penting masyarakat sekitar Citorek.

Sampai di lokasi sekitar pukul 18.30 WIB, masih ada waktu untuk kami sholat Maghrib berjama'ah. Oya menginap di Pemondokan di sana cukup terjangkau, antara Rp. 250.000, sampai dengan Rp. 300.000,- /kamar per malam untuk sekitar 3-4 orang. Kalau mau camping membawa tenda sendiri sewa tempat cukup dengan uang sewa Rp. 30.000,- permalam atau Rp. 80.000,- berikut sewa tendanya.

Udara cukup dingin, jadi pastikan jika Anda berkesempatan berkunjung ke sana membawa jaket tebal, kaos kaki dan sarung tangan. Untuk biaya makan relatif masih murah, pesan nasi goreng harga kisaran Rp. 13.000,- sampai dengan Rp. 15.000,-, harga kopi sedu dan minuman lainnya sangat bersahabat. 

Ba'da Sholat Isya berjama'ah, kami makan malam sambil bincang-bincang dan di lanjutkan diskusi tentang beberapa kegiatan sosial yang akan kami adakan beberapa bulan kedepan.

Paginya, sekitar pukul 05.00 WIB, ba'da Subuh kami menuju lokasi dimana awan itu akan muncul dan saat kami ambil foto terbaik saat itu seakan-akan kami sedang berada di atas awan hingga di sebutlah negri di atas awan.

Tiket masuk lokasi cukup murah, hanya Rp. 5.000,- per orang, semua pengunjung langsung naik ke atas bukit yang jalurnya sudah di siapkan oleh pengelola tempat wisata tersebut.

Sampai di puncak angin bertiup begitu kencang, sehingga kami curiga, jangan-jangan pagi ini awannya pergi terbawa angin. Dan .......kecurigaan kami terbukti. Pagi itu kami tidak menemukan awan yang menyelimuti kami, tetapi justru angin semilir yang menyapa kami dengan lembut dan bersahabat, hingga impian kami berfoto di antara gulungan awan putih gagal total karena terbawa angin.

Saat itu kami merasa sedang berada di Negri di atas Angin.


#Day2AISEIWritingChallenge

ETIKA

ETIKA

Pelajaran etika di sekolah-sekolah sudah cukup banyak di sampaikan oleh para guru, seharusnya sudah banyak yg bisa diserap dan di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun terkadang pelajaran etika ini meski tidak ada mata pelajaran khusus dan justru hanya sering di sampaikan melalui lisan dan praktek (contoh langsung) oleh para guru, hal ini mestinya malah membekas dan terkesan di jiwa anak didiknya dari TK sampai SMA bahkan sampai ke Perguruan tinggi.

Dan juga sudah seharusnya sesuatu yg sdh bertahun-tahun di ajarkan tersebut selalu dipraktekkan dalam kehidupan yg sebenarnya. Mungkin sebagian orang lalai dg hal ini, hingga tak mempedulikan lagi apa itu e-t-i-k-a !

Seperti contoh pada gambar ini. 
Sebuah mobil parkir tepat di pintu masuk warung yg si pemilik mobil cukup lama meninggalkan mobil,bukan untuk belanja/jajan di warung ini, tapi untuk keperluan lain di tempat lain. Tak terbayangkan betapa kesalnya si pemilik warung saat itu.

Etika itu penting karena di situlah letak sopan santun dan tata krama dalam pergaulan, meskipun hal-hal sederhana ini tidak dituliskan dalam aturan, tetapi sangat penting kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari.
 

Hanya 100 Ribu Harga Suaramu di Pemilu

PEMILU Si Pembuat Pilu Tahun 2024 Indonesia menggelar Pemilu Pilpres dan Pileg. Ada yang menarik untuk dibahas dan dianalisis, yaitu fenomen...